Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Highlight Hari Pertama Konferensi Tech in Asia Jakarta 2015

$
0
0

Konferensi Tech in Asia Jakarta 2015 mulai diselenggarakan hari ini, 11 November. Sebanyak lebih dari 4.000 peserta hadir di acara akbar startup dan teknologi ini. Dan berikut adalah highlight hari pertama penyelenggaraannya:

CTO Amazon menjelaskan bagaimana cloud bisa membantu startup

CTO Amazon Werner Vogels
Keynote dari CTO Amazon, Dr. Werner Vogels, membuka rangkaian acara hari pertama konferensi Tech in Asia Jakarta 2015. Menurut Werner, ada empat tugas utama yang harus dijalankan founder startup. Salah satunya adalah memiliki visi produk yang jelas. “Sebagai seorang founder startup, pastikan kamu berfokus pada produk dan melayani konsumenmu dengan baik,” tegasnya.

Produk yang baik, menurut Werner, memenuhi empat kriteria yakni secure, reliable, scalable, dan memiliki performa yang bagus. Untuk mewujudkan itu semua, produk memerlukan sistem yang simple, dan cloud bisa membantu.

Baca ulasan lengkapnya di sini.

Peluang dan tantangan pasar Indonesia di 2015

Investor
Diskusi tentang topik ini dibawakan oleh Managing Director Mountain SEA Ventures, Andy Zain dan Managing Partner Ideosource, Andi Boediman. Keduanya sepakat bahwa e-commerce saat ini sudah terlalu padat bila dibandingkan dengan empat atau lima tahun lalu. Meskipun demikian, peluangnya masih sangat besar. Dibandingkan negara-negara maju yang e-commerce-nya sudah mencapai 20 persen pengeluaran retail, di Indonesia angka ini baru mencapai sekitar 2 persen.

Indonesia kini memasuki gelombang investor kedua. Pada gelombang ini, investor yang datang kebanyakan adalah muka-muka baru yang fokus tidak hanya untuk berinvestasi dan mengharapkan return, tetapi juga membantu pengembangan kualitas founder dan startup binaannya. Mountain SEA, misalnya, memberikan pelatihan dan pendidikan bahkan fasilitas untuk founder agar bisa bekerja di kantornya.

Baca ulasan lengkapnya di sini.

Internet of Things (IoT) di Indonesia

Internet-of-Things-1
Founder dan CEO dari CI-Agriculture, Regi Wahyu, mengungkapkan tiga elemen yang dapat mendorong perkembangan teknologi IoT. Pertama adalah Sensor dan Actuator, dua alat itu berfungsi sebagai penyedia informasi digital. Kedua adalah Connectivity yaitu jaringan kabel maupun nirkabel yang bertanggung jawab sebagai penghubung antara satu benda dengan benda lainnya. Ketiga adalah People dan Process, yang menjadi pengguna akhir yang akan memproses dan menghubungkan elemen pertama dengan elemen kedua.

Ketiga elemen tersebut secara tidak langsung akan mendorong perkembangan big data yang menampung dan memproses berbagai data yang berasal dari tiga elemen tersebut. Beberapa ahli bahkan telah melakukan proyek bahwa pada tahun 2020 nanti akan terdapat lebih dari 212 miliar perangkat yang telah terhubung. Selain itu nantinya juga akan ada 30 miliar lebih sensor-sensor yang akan terhubung ke jaringan.

Baca ulasan lengkapnya di sini.

Strategi Redmart menguasai ranah delivery bahan makanan di Asia Tenggara

RedMart-Featured-Image
Setelah berhasil menancapkan taring di negara asalnya, layanan delivery bahan makanan asal Singapura Redmart berencana melakukan ekspansi ke negara lain di Asia Tenggara. CEO Redmart, Roger Egan, mengungkap beberapa strategi perusahaannya untuk menguasai pasar di kawasan ini.

Strategi pertama adalah menerapkan konsep hybrid dengan menggabungkan marketplace (bekerja sama dengan supermarket atau toko bahan makanan) dan warehouse (menyediakan bahan makanan sendiri). Kedua adalah menciptakan budaya kerja, serta merekrut dan mempertahankan talent terbaik. Ketiga adalah berekspansi ke negara-negara potensial seperti Hong Kong dan Indonesia.

Baca ulasan lengkapnya di sini.

Celebrities turn entrepreneurs

TIAJKT2015-AliceNorin-8Wood
Alice Norin merupakan salah satu selebriti di Indonesia yang mulai terjun ke ranah startup. Alice mendirikan situs e-commerce fashion bernama 8Wood. Ia menceritakan bagaimana perjalanannya terjun di ranah entrepreuneurship.

Setelah sebelumnya sempat gagal di bisnis telekomunikasi, Alice dan suaminya, Alvin Yudhapatria, mencoba untuk terjun menggeluti bisnis lain di bidang fashion. Alice yang kebetulan memiliki selera dan passion yang cukup tinggi di bidang tersebut saat itu memanfaatkan follower Instagram miliknya untuk dikonversi menjadi konsumen.

Semenjak tahun 2013 lalu, Alice pun mendirikan 8Wood yang pada bulan Mei 2015 mendapatkan pendanaan tahap awal dari Ideosource.

Baca ulasan lengkapnya di sini.

Peran teknologi membentuk masa depan media

Dalam sesi keenam di Main Stage Tech in Asia Jakarta 2015 hari ini, Maria Ressa, seorang jurnalis dan entrepreneur asal Filipina, membagi pengalamannya saat mendirikan Rappler. Ia juga memaparkan bagaimana teknologi, khususnya media sosial, dapat mendorong perubahan sosial dengan lebih cepat dan efektif dibandingkan media tradisional.

Rappler sendiri adalah sebuah perusahaan startup media yang berpengaruh di Filipina. Perusahaan ini didirikan tahun 2012 oleh Maria, yang juga pernah bekerja sebagai seorang jurnalis senior di CNN. Maria mendapatkan pendanaan awal dari rekan-rekannya sesama jurnalis.

Berkat media sosial, Rappler berkembang sangat cepat dan dalam waktu kurang dari tiga tahun, Rappler telah mencapai break-even untuk investasinya.

Ikuti cerita lengkapnya di sini.

Masa depan ranah pembayaran di Indonesia

TIA Jakarta 2015 VeriTrans Bitcoin Indonesia | Featured
Ryu Kawano Suliawan dari Veritrans dan Oscar Darmawan dari Bitcoin Indonesia berbicara tentang masalah yang begitu mendasar ini.

Ryu Kawano mengatakan bahwa masalah utama jelas terletak pada kecilnya jumlah pengguna kartu kredit di Indonesia.

E-commerce pada negara maju tidak perlu pusing-pusing memikirkan soal bagaimana pelanggan membayar karena memang jumlah pengguna kartu kredit yang begitu tinggi. Tapi hal ini jelas berlawanan arah dengan apa yang terjadi di Indonesia.

Sedangkan Oscar mengatakan bahwa masalahnya sebenarnya lebih parah lagi. Menurutnya, tidak hanya pengguna kartu kredit di Indonesia yang cukup sedikit, tapi negara ini juga tidak memiliki pengguna bank yang cukup. Masih banyak orang yang lebih memilih untuk menyimpan uang secara tradisional di rumah masing-masing.

Qerja

Sebelum break, CEO Qerja, Veronika Linardi, mengisi sesi fireside chat tentang transparansi kerja. Menurut Veronika, transparansi merupakan hal krusial untuk lebih hati-hati menentukan keputusan bagi calon pekerja. Sedangkan untuk internal perusahaan, transparansi ini bisa hal yang bisa memotivasi karyawan untuk memberikan performa yang lebih baik. Veronika sendiri mengaku mendorong karyawannya untuk transparan berbagi tentang informasi gajii kepada teman kerjanya.

Ekspansi Rocket Internet

Rocket Internet terbilang cukup sukses menjalankan operasinya di negara-negara Asia Tenggara. Kini, perusahaan venture builder tersebut ingin merambah negara yang lebih tricky seperti Myanmar, Bangladesh, dan Pakistan. Di sini, Co-CEO APAGIC Rocket Internet, Hanno Stegmann, membagi sejumlah strateginya berekspansi ke pasar tersebut. Salah satunya adalah mengimitasi atau menerapkan hal yang telah terbukti di negara-negara operasinya.

Hanno sendiri mengatakan bahwa salah satu alasan kesuksesan Rocket Internet adalah menjadi yang pertama memasuki pasar. Menurutnya, dengan menjadi yang pertama, perusahaannya bisa memahami konsumen lebih dulu dibanding kompetitor. Hingga saat ini sudah ada 17 startup portfolio di kawasan Asia Pasifik.

Masa depan ekonomi digital di mata Menteri Perdagangan RI

Sesi terakhir di hari pertama konferensi Tech in Asia Jakarta 2015 dibawakan oleh Menteri Perdagangan RI, Thomas Lembong. Menurut beliau, mobile, media sosial, dan drone bisa menjadi tren teknologi potensial di Indonesia di masa depan. Ia juga mengemukakan bagaimana kesalahan dan kegagalan merupakan hal yang dirayakan, karena keduanya memberikan pelajaran untuk perbaikan di kemudian hari. Indonesia dinilai perlu memiliki semangat seperti itu, tentunya tanpa meninggalkan budaya dan keunikan negara ini.


Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Simak seluruh liputannya di sini.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Highlight Hari Pertama Konferensi Tech in Asia Jakarta 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles