Starting up isn’t fun (but you should still do it) merupakan salah satu topik diskusi yang dihadirkan sebagai rangkaian dari acara wisuda startup GEPI beberapa waktu lalu. Bisa dibilang, topik ini relevan bagi para entrepreneur muda yang ingin terjun ke ranah startup.
Sebagai founder yang pernah mengalami sejumlah kegagalan, di kesempatan tersebut Yudhi “Domex” Mandey (Co-Founder Wavoo) dan Abraham Viktor (Co-Founder Taralite) menceritakan bagaimana kerasnya berjuang mendirikan startup. Bagaimanapun, karena passion, semangat entrepreneuship, serta visi yang diusung; mereka memilih bertahan dan menaklukkan ranah ini.
Selain menceritakan suka duka mereka berkecimpung di ranah startup, kedua founder tersebut juga memberikan sejumlah nasihat bagi para entrepreneur muda yang ingin terjun mendirikan startup.
Tentang kegagalan
Domex memulai dengan menceritakan bagaimana ia telah mengalami kegagalan mendirikan startup selama empat kali, sebelum akhirnya mendirikan Wavoo. Ia mengatakan bahwa kegagalan merupakan sebuah pelajaran berharga bagi seorang entrepreneur.
Domex bahkan mengungkapkan bagaimana kegagalan-kegagalannya di masa lalu membantunya mendirikan startup dengan lebih baik. “Kegagalan adalah sebuah pelajaran. Itu membuat kita merancang rencana yang lebih baik, memiliki manajemen yang lebih baik, dan merekrut orang dengan lebih baik pula,” ujarnya.
Bagaimanapun, agar terhindar dari kegagalan, Domex menyarankan entrepreneur untuk memahami pasar terlebih dahulu, sebelum mengembangkan produknya. Ia mengatakan, “Sebagus apa pun produk kamu, jika market belum siap, maka akan sia-sia.”
Hal senada juga diungkapkan oleh Abraham. Founder yang juga pernah mengalami sejumlah kegagalan tersebut menceritakan bahwa salah satu alasan kegagalannya adalah memasuki market di saat yang tidak tepat.
Menurutnya, agar bisa sukses, entrepreneur harus paham betul market yang ingin dimasukinya. Dengan memahami pasar, startup tentunya akan tahu kebutuhan konsumen sesungguhnya dan mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan tersebut.
Tentang waktu
Waktu adalah hal berharga yang tidak boleh disia-siakan. Dana yang habis bisa dicari, waktu yang habis tidak bisa dikembalikan. Jika ingin mendirikan startup, pastikan kamu memang siap, mengembangkan produk yang benar-benar menjawab kebutuhan pasar. “[Yang dimaksud dengan] menyia-nyiakan waktu adalah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya kita lakukan,” begitu kata Abraham.
Oleh karena itu, agar terhindar dari menyia-nyiakan waktu di masa depan, entrepreneur disarankan untuk melakukan riset terlebih dahulu, agar tidak mengembangkan produk yang salah. Domex sendiri menyarankan entrepreneur untuk merekrut orang-orang yang tepat ke dalam timnya.
Menurutnya hal ini diperlukan agar nantinya, sang founder bisa mendelegasikan tugas-tugas kepada mereka. Dengan begitu, sang founder bisa melakukan hal-hal lainnya.
Tentang memulai
“Ketahui siapa dirimu dan apa bakatmu,” merupakan nasihat yang disampaikan Abraham kepada entrepreneur muda yang baru ingin memulai. Setelah mengetahui apa bakat kita dan apa yang kita suka, lakukan riset dan identifikasi masalah apa yang ada di sektor tersebut. “Mulai dari sana,” tegasnya.
Domex sendiri berpendapat bahwa orang-orang yang mendirikan startup sendiri adalah orang-orang yang “gila”. Mereka akan melakukan berbagai hal “gila” untuk terus bertahan dan mencapai tujuan mereka. “Perjalanan [startup] ini panjang, kejam, dan kamu butuh dedikasi untuk menjalaninya,” tutup Domex.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Nasihat untuk Para Entrepreneur Muda dari Founder Wavoo dan Taralite appeared first on Tech in Asia Indonesia.