Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Laporan GDG Prime 2015 – Pencapaian Tinggi dari Barometer Acara Industri Game di Tanah Air

$
0
0

Pada hari Sabtu, 7 November, puncak dari rangkaian acara Game Developers Gathering (GDG) 2015 akhirnya resmi diselenggarakan di Bandung. Acara bertajuk GDG Prime 2015 yang diadakan di gedung Convention Hall Universitas Telkom ini sukses menggaet animo pengunjung yang jumlahnya lebih dari 1.500 orang, baik itu dari kalangan pelaku industri, akademisi, dan lain sebagainya.

Seperti yang sudah dituliskan oleh Arya bulan Oktober kemarin, acara GDG Prime kali ini digelar dengan konsep yang lebih besar dibandingkan acara tahun lalu. Tak hanya hanya menjadi sekadar acara showcase dan konferensi dengan pembicara dari industri game saja, GDG Prime 2015 juga melibatkan bermacam komponen hiburan menarik mulai dari board game, seni ilustrasi, animasi, dan musik.

GDG Prime | Photo 1

Sama seperti acara di tahun sebelumnyashowcase game karya anak bangsa masih menjadi fokus utama GDG Prime 2015. Kurang lebih ada seratus booth pameran yang meramaikan acara, mulai dari permainan bergaya mesin arcade Timezone seperti yang diusung tim CumaCeban, turnamen dua game bikinan Gambreng Games, kompetisi Infectonator: Survivors dari Toge Productions, dan banyak lagi developer lokal lainnya yang saya pikir tak akan cukup bila disebutkan satu persatu.

Di acara yang sama pula, penerbit game besar sekaliber Gamevil juga ikut meramaikan acara dengan memamerkan game Afterpulse mereka. Kolaborasi “Game Mixer” dari Goethe Institut dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) juga ikut tampil memeriahkan Convention Hall Universitas Telkom.

GDG Prime | Photo 2

Untuk pertama kalinya, tahun 2015 ini GDG turut menyediakan segmen Artist Alley dan board game. Di sini para pengunjung bisa melihat dan membeli beberapa hasil karya yang sangat menarik seperti Kroma, board game Waroong Wars, Mat Goceng dari Manikmaya Games, dan banyak lagi lainnya.

Tak hanya itu saja, dalam acara yang sama pula kita mendapati suguhan spesial dari konser tunggal dari komposer Mega Man, Manami Matsumae, yang menyumbangkan beberapa lagu Target Acquired hasil kolaborasinya bersama Touchten dan Brave Wave.

GDG Prime | Photo 3

Seolah tak ingin kalah dalam memeriahkan suasana, developer game asal Surabaya, Mojiken juga turut mengadakan konser interaktif bertajuk Hutan, Langit dan Lautan diadakan di booth mereka. Konser ini cukup menarik animo pengunjung. Mereka diajak untuk bermain game sambil diiringi hiburan live music yang disesuaikan dengan tema permainan, dimulai dari musik akustik dan diakhiri musik post-rock keren yang dramatis.

Momen penganugerahan game terbaik juga masih menjadi pamungkas dari acara GDG Prime 2015. Dari enam kategori yang disediakan, terpilihlah Angler buatan Dolanan Games sebagai pemenang YummyYummyTummy Awards, Armor’s Academy Shape it Up! sebagai pemenang Most Innovative Gameplay, dan lain-lain.

GDG Prime | Photo 4

Dalam sesi konferensi pers, CEO Duniaku Robbi Baskoro menjelaskan bahwa perhelatan GDG 2015 merupakan pencapaian yang cukup signifikan bagi perkembangan GDG selama lima tahun belakangan ini. Berawal dari sekadar acara kumpul-kumpul tanpa nama yang diadakan di pusat perbelanjaan Jakarta, kini GDG berkembang menjadi konvensi besar yang berupaya membesarkan industri game tanah air dengan menggandeng institusi pendidikan dan pemerintahan.

Untuk detail lebih lengkap, kamu bisa juga melihat laporan kumpulan foto seputar GDG Prime 2015 di sini

Perihal alasan kenapa acara tahun ini diadakan khusus di kota Bandung, Robbi menjelaskan visi AGI yang ingin memperluas jaringan industri game supaya lebih merata dan tak hanya terpusat di wilayah Ibukota saja. AGI sendiri berharap ke depannya acara GDG bisa merambah kota-kota lainnya untuk menyebarkan semangat industri game tanah air yang sedang tumbuh.

Dengan dilibatkannya Kemenkominfo dan Kementerian Perindustrian, puncak acara Game Developers Gathering, GDG Prime 2015, telah menjadi barometer untuk melihat seberapa besar industri game bisa berkembang di negara kita. Tentunya agar prospek industri ini semakin cerah, perlu melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku, dan kamu sebagai konsumen game Indonesia.

Apakah kamu termasuk satu dari 1.500 pengunjung yang memadati Convention Hall Universitas Telkom hari Sabtu kemarin? Bagaimana pendapat kamu soal acara tersebut? Silakan suarakan pendapat kamu di kolom komentar.

The post Laporan GDG Prime 2015 – Pencapaian Tinggi dari Barometer Acara Industri Game di Tanah Air appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles