Bulan Oktober sudah berlalu, dan kita saat ini sudah masuk ke penghujung minggu pertama bulan November. Tiga bulan terakhir setiap tahun memang selalu diisi banyak sekali game berkualitas. Sebagai pembuka, Oktober cukup membuktikan hal tersebut dengan baik.
Kira-kira apa saja game yang membuat bulan Oktober bagi penulis Tech in Asia Indonesia menjadi lebih baik? Tanpa panjang lebar lagi, langsung saja kita masuk pembahasannya.
Mohammad Fahmi – Life is Strange
Platform: PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One
Life is Strange akhirnya selesai. Game episodik yang pertama dirilis akhir Januari 2015 ini telah mengisi hidup banyak gamer dengan sebuah pengalaman unik yang cukup sulit ditemukan di video game lainnya.
Di sini kamu dibawa menuju petualangan para remaja dengan gejolak kawula muda yang luar biasa sekaligus menyeramkan, pengalaman menjelajahi waktu yang cukup surealis, dan tentu saja hiburan audio yang lebih umum didengar di tempat konser indie daripada di dalam video game.
Life is Strange adalah game dengan banyak kekurangan teknis. Tapi tidak bisa saya pungkiri, game ini menyajikan banyak sekali momen-momen paling berkesan yang saya rasakan dari video game sepanjang tahun 2015.
Review Life is Strange Episode 5: Polarized – Dekonstruksi, Dekomposisi
Kevin Sutanto – Superbeat Xonic
Platform: PS Vita
Meski Pentavision sudah tiada dan DJ Max tidak lagi diproduksi, bukan berarti game rhythm tersebut akan hilang selamanya. Orang-orang di belakang DJ Max kemudian membentuk sebuah studio bernama Nurijoy dan melanjutkan obor dari DJ Max dengan membuat sebuah game rhythm baru berjudul Superbeat Xonic.
Superbeat Xonic menghadirkan gameplay rhythm yang sebenarnya kurang lebih masih sama dengan DJ Max, namun dengan layout dan cara bermain yang baru. Kamu bebas menggunakan tombol atau juga layar sentuh untuk menyelesaikan sebuah lagu. Game ini juga menghadirkan banyak trek lagu dengan berbagai genre yang menarik dan enak didengar juga.
Meski tidak luput dari kekurangan (terutama di bagian not kuning super menyebalkan), setiap penggemar seri game rhythm seharusnya tidak melewatkan Superbeat Xonic kalau mereka ingin sebuah game dengan musik yang enak dan gameplay yang asyik.
Review Superbeat Xonic – Cinta tapi Benci
Risky Maulana – RAD Boarding
Platform: iOS & Android
Maaf Need for Speed: No Limits, Ski Safari 2, dan game keren lainnya di bulan Oktober, terus terang jam bermain saya di bulan kemarin didominasi aksi berseluncur RAD Boarding yang ternyata lebih menghibur dibandingkan lainnya.
Sebagai pemuda yang tumbuh di tahun 90-an, saya pikir pemilihan gaya visual dari Other Ocean Interactive telah memberikan kesan kuat yang membuat permainan kasual RAD Boarding terasa begitu enerjik di mata saya.
Saya sendiri tak bisa menghitung berapa banyak waktu yang telah saya habiskan untuk bermain RAD Boarding di sela-sela aktivitas membosankan saya di dunia nyata. Jika pernah menyukai Ski Safari namun ingin merasakan pengalaman berbeda, maka RAD Boarding adalah game kasual yang akan mencuri perhatianmu lewat gaya visual 90-annya yang kuat.
Review RAD Boarding –Berseluncur Nikmat sambil Menantang Maut di Hari Kiamat
Arya W. Wibowo – Brave Warriors: Zombie Revenge
Platform: Android
Brave Warriors: Zombie Revenge adalah buah karya dari developer asal Indonesia, Touchten. Walaupun masih dalam tahap soft launch, saya rasa game ini sudah sangat dekat dengan kata selesai dan sudah terpoles dengan baik.
Game beat ’em up ini berhasil membuat saya betah berlama-lama menebas kawanan zombi yang terus datang secara bergelombang. Ini berkat kontrol yang disajikan sangat mulus dan juga fitur stomp yang memungkinkan kamu melompat dan mendarat di kepala musuh layaknya Mario.
Saat ini Brave Warriors: Zombie Revenge baru tersedia di Indonesia saja. Akan tetapi tidak rugi jika kamu mengunduhnya sekarang dan menjadi salah satu pemain pertama sebelum game ini rilis di seluruh dunia.
Preview Brave Warriors: Zombie Revenge – Menebas para Zombi di Masa Dewa-Dewi
Iqbal Kurniawan – The Walking Dead: No Man’s Land
Platform: iOS, Android
Sebagai salah satu penggemar seri televisi The Walking Dead, saya cukup terhibur dengan dengan kehadiran The Walking Dead: No Man’s Land di kala menunggu kelanjutan cerita versi televisi yang hadir setiap awal minggu. Saya menikmati sensasi menjadi pemimpin sebuah kelompok untuk bertahan hidup di tempat-tempat yang pernah dikunjungi di seri televisinya.
The Walking Dead: No Man’s Land mampu menawarkan permainan strategi kasual yang sekaligus menggelitik jiwa gamer saya. Mode eksplorasi di sini terasa seru penuh strategi agar kelompok yang saya kendalikan bisa selamat. Mode membangun markas juga terasa memuaskan berkat berbagai fitur yang bisa memperkuat ketahanan kelompok secara keseluruhan.
Walaupun The Walking Dead: No Man’s Land tidak lepas dari kebutuhan grinding, saya rasa Next Games cukup berhasil menyeimbangkannya dengan sistem loot yang cukup dermawan serta reward baik hati dari menonton iklan. Tak heran, game ini langsung menjadi favorit saya karena terasa cocok dimainkan sesekali di sela-sela kesibukan saya pada bulan Oktober lalu.
Review The Walking Dead: No Man’s Land – RPG Strategi Pelengkap Kisah di Layar Televisi
Demikianlah game favorit kami. Bagaimana dengan kamu sendiri? Apa game favorit kamu yang dirilis selama bulan Oktober 2015? Ceritakan melalui kolom komentar di bawah ya.
The post Game Favorit Penulis Tech in Asia di Bulan Oktober 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.