Sony memang masih menganggap Indonesia sebagai pasar yang potensial bagi penjualan smartphone, khususnya di kelas premium. Terbukti dengan pede menghadirkan smartphone flagship Xperia Z5, hari ini (4/11) di Jakarta. Seri flagship tersebut hadir dalam tiga varian, yakni Xperia Z5 Compact, Xperia Z5 Premium, dan Xperia Z5 Dual.
Pertama kali seri ini diperkenalkan pada gelaran IFA 2015 di Berlin, Jerman pada September lalu. Ketiganya menyasar kelas premium dengan spesifikasi yang ditawarkan. Apa saja sebenarnya fitur yang terdapat di trio Xperia Z5? Lalu apa perbedaan yang menonjol di antara ketiganya?
Utamakan fitur kamera dan tampilan mewah
Mengusung kamera belakang 23 MP, ketiganya mampu menghasilkan gambar atau video berkualitas 4K. Sementara untuk kamera depan berkekuatan 5 MP. Pembaruan utama yang dilakukan Sony pada seri ini adalah fitur pemindai jari yang terdapat di sebelah kanan bodi. Hal ini berbeda dengan kebanyakan sensor sejenis yang biasanya ada di bagian depan, atau pada tombol Home.
Saya berkesempatan untuk mencoba langsung Sony Xperia Z5 Premium. Bodinya terkesan tangguh dan mewah dengan material metal berpadu kaca di bagian belakang. Dengan tiga pilihan warna Gold, Black, dan Chrome, smartphone ini nampak mengesankan.
Sayangnya meski mengusung kemampuan video 4K di dalamnya, bodi Sony Xperia Z5 Premium cenderung cepat panas meski hanya digunakan untuk mengambil foto dan memutar video. Selain itu, bila dibandingkan dengan produk sejenis di kelasnya, seperti Samsung Galaxy S6 Edge+ (tunggu review lengkapnya dalam waktu dekat), saya merasa gambar yang dihasilkan pada layar masih tidak sejernih kompetitor.
Sony Xperia Z5 Dual | Sony Xperia Z5 Compact | Sony Xperia Z5 Premium | |
---|---|---|---|
OS | Android 6.1 Marshmallow | Android 6.1 Marshmallow | Android 6.1 Marshmallow |
Layar | 5,2 inci | 4,6 inci | 5,5 inci |
Prosesor | Octa-core 64 bit Snapdragon 810 dari Qualcomm | Octa-core 64 bit Snapdragon 810 dari Qualcomm | Octa-core 64 bit Snapdragon 810 dari Qualcomm |
Dimensi | 146 x 72 x 7,3 mm (156,5 gram) | 127,3 x 64,7 x 8,99 mm (138 gram) | 154,4 x 76,0 x 7,8 mm (181 gram) |
RAM | 3 GB | 2 GB | 3 GB |
Kapasitas penyimpanan | 32 GB dengan slot microSD mencapai 200 GB | 32 GB dengan slot microSD mencapai 200 GB | 32 GB dengan slot microSD mencapai 200 GB |
Kamera depan | 5 MP | 5 MP | 5 MP |
Kamera belakang | 23 MP | 23 MP | 23 MP |
Kapasitas baterai | 2.900 mAh | 2.700 mAh | 3.430 mAh |
Harga | Rp10 juta | Rp8 juta | Rp12 juta |
Ukuran layar dari tiga ponsel bongsor ini berbeda. Layar Z5 Compact berukuran 4,6 inci resolusi Full HD 720p, ukuran layar Z5 Dual 5,2 inci Full HD 1080p dan Xperia Z5 Premium 5,5 inci resolusi 4K. Sementara soal kapasitas RAM, Z5 Compact hanya 2GB, lalu Z5 Dual dan Premium sebesar 3GB.
Director and Market Head Sony Indonesia, Jason Smith pada saat acara peluncuran mengklaim bahwa kapasitas baterai Xperia Z5 bisa tahan hingga dua hari. Namun tiga ponsel ini punya kapasitas baterai yang berbeda. Untuk Z5 Compact 2.700 mAh, lalu Z5 Dual 2.900 mAh, dan Z5 Premium 3.430 mAh.
Prosesor yang terdapat di dalamnya merupakan octa-core 64 bit Snapdragon 810. Kesemua varian Xperia Z5 juga telah dibekali dengan konektivitas 4G LTE, dan sudah menjalankan sistem operasi Android 6.1 Marshmallow.
Soal harga, Xperia Z5 Compact dibanderol Rp8 juta, kemudian Z5 Dual dilepas Rp10 juta, dan Z5 Premium bisa dibawa pulang dengan Rp12 juta. Khusus untuk seri terakhir ini, kamu perlu sedikit bersabar karena baru tersedia pada akhir November mendatang.
Untuk ketersediaan produk, Marketing Manager Sony Mobile Communications Indonesia, Ika Paramita mengungkap bahwa Xperia Z5 dan Xperia Z5 Compact sudah bisa dipesan secara pre-order di DinoMarket mulai 23 Oktober hingga 1 November 2015 kemarin. Selanjutnya produk ini akan tersedia secara offline di ritel dalam negeri.
Pertahankan divisi smartphone hingga 2016
Isu tentang melemahnya divisi smartphone Sony memang masih kencang berhembus hingga penghujung tahun ini. Ketika ditanya tentang hal ini, Jason mengungkapkan bahwa Sony tetap akan mempertahankan divisi smartphone. Ia menambahkan:
Strategi yang dilakukan Sony untuk mempertahankan smartphone adalah dengan meningkatkan kinerja perangkat melalui produk-produk yang lebih berkualitas. Selain itu, perusahaan juga berencana memangkas pengeluaran sebesar 30 persen pada akhir 2016.
Sebagai tambahan informasi, isu tentang penutupan divisi smartphone di perusahaan asal Jepang tersebut telah berhembus sejak awal tahun 2015. Spekulasi tersebut menyusul pernyataan CEO Sony, Kazuo Hirai, bahwa perusahaan mempertimbangkan untuk menjual unit bisnis smartphone.
Namun kemudian hal tersebut kembali dipertimbangkan, mengingat divisi smartphone masih menyumbang cukup baik dan dipercaya akan tumbuh lebih baik di waktu mendatang.
Melemahnya “gigi” Sony memang tidak bisa dipungkiri, mengingat pasar smartphone telah diisi dengan banyak pemain. Kebanyakan para pemain baru di pasar smartphone juga muncul dengan strategi mengisi celah harga terjangkau dengan spesifikasi cukup baik.
Poin tersebut secara tidak langsung menarik para konsumen dan meredupkan citra pemain besar yang telah lama duduk manis bertahta. Dengan pengalaman yang telah lama, Sony seharusnya bisa bangkit dari keterpurukan sebelum benar-benar kehilangan pasar.
Tahun 2016 nampaknya akan semakin panas dan menarik dengan semakin penuhnya pemain di pasar yang cukup menjanjikan ini. Bagaimana menurut kamu?
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Tonjolkan Layar 4K dan Kamera, Sony Sasar Pasar Premium Lewat “Trio” Xperia Z5 (Hands-On) appeared first on Tech in Asia Indonesia.