Kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan pengalaman kerja minim semasa kuliah telah menginspirasi Annisa Purbandari untuk mendirikan Student Job, situs penyedia informasi lowongan pekerjaan bagi para mahasiswa.
Tapi sebelum mendirikan situs tersebut, ada kisah unik yang sempat dialami oleh Annisa. Singkat cerita, setelah lulus kuliah, Annisa menghadiri wawancara kerja di sejumlah perusahaan, tapi sayangnya tidak ada satupun yang sesuai. Ia kemudian membagikan informasi lowongan kerja tersebut ke salah satu temannya melalui kicauan Twitter. Alhasil, tanpa disangka teman Annisa tertarik dan diterima kerja di perusahaan tersebut.
Dari kejadian itulah, Annisa mempunyai naluri untuk membagikan informasi pekerjaan melalui media sosial seperti Twitter dan hingga sekarang berkembang menjadi situs Student Job. Startup ini memiliki target pasar yang sangat niche yaitu mahasiswa berusia 17 sampai 24 tahun. Hingga saat ini, Annisa mengklaim bahwa Student Job telah menyediakan lebih dari 2.000 informasi lowongan pekerjaan dan artikel-artikel mengenai dunia kerja dan pendidikan.
Terdapat sejumlah kategori lowongan dan informasi pekerjaan yang bisa dipilih, seperti lowongan magang, kerja paruh waktu, kerja lepas, hingga informasi seputar beasiswa. Annisa mengklaim bahwa setiap bulannya, Student Job rata-rata memperoleh 60.000 kunjungan.
Sayangnya, tampilan situs Student Jobs terlalu sederhana. Akan lebih baik apabila memiliki tampilan situs yang lebih modern, lengkap dengan fitur pencarian, dan kemampuan untuk menyaring hasil pencarian. Sehingga pengguna bisa menemukan lowongan pekerjaan dengan lebih cepat dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Komunikasi melalui media sosial dan aplikasi chatting
Mengingat Student Job berawal dari media sosial, Annisa masih tetap mempertahankan metode tersebut. Misalnya akun Twitter Student Job yang telah memiliki lebih dari 65.000 pengikut dan akun Instagram yang memiliki lebih dari 300 pengikut. Annisa bahkan menggunakan aplikasi chatting LINE untuk meningkatkan interaksi dengan anak-anak muda yang ingin mencari pekerjaan.
Annisa juga mengklaim bahwa Student Job telah bekerja sama dengan lebih dari 1.000 komunitas, 200 perusahaan, dan 20 acara bursa kerja di indonesia. Bagaimanapun, hal terpenting dari penyedia informasi pekerjaan adalah tingkat kesuksesan dari kedua belah pihak. Dalam artian, perusahaan berhasil merekrut pekerja dari Student Job. Begitu juga sebaliknya, anak-anak muda yang menjadi target Student Job berhasil memperoleh pekerjaan dari situs ini.
Student Job sendiri harus bersaing dengan sejumlah situs lowongan pekerjaan lain seperti Jobs.ID, Karejo, dan juga Jobstreet. Akan tetapi Student Job memiliki sejumlah program edukasi yang menjadi nilai lebih dari situs ini, selain hanya menyediakan informasi pekerjaan. Seperti program Student Coach yang mengajarkan bagaimana cara membuat lamaran pekerjaan yang baik dan benar. Ada juga Program Student Discussion yang merupakan pelatihan langsung dari pembicara yang ahli di bidangnya.
Disinggung mengenai model bisnis, Annisa mengungkapkan kepada Tech in Asia bahwa pihaknya menyediakan dua layanan utama, yaitu layanan freemium dan premium. Untuk layanan freemium, Student Job mengenakan biaya dari setiap database kandidat dan juga listing pekerjaan. Sedangkan untuk layanan premium, Student Job menawarkan ruang iklan di dalam situs yang ditujukan bagi perusahaan yang ingin mencari talenta-talenta khusus.
(Diedit oleh Lina Noviandari)
The post Student Job, Destinasi Informasi Lowongan Pekerjaan bagi Mahasiswa appeared first on Tech in Asia Indonesia.