Sebagai salah satu kebutuhan utama manusia, makanan menjadi hal yang harus ada tiap harinya. Ini membuat bisnis di bidang makanan seolah tidak pernah mati, sehingga banyak entrepreneur yang tergiur menggelutinya, tak terkecuali entrepreneur di ranah startup teknologi.
Adalah Qraved, salah satu dari banyak startup yang berkecimpung di ranah kuliner Indonesia. Hari ini (30/10), startup tersebut membuktikan besarnya peluang berbisnis di ranah kuliner dengan mengumumkan pendanaan seri B senilai $8 juta (sekitar Rp109,18 miliar) yang baru diperolehnya.
Pendanaan yang dipimpin oleh Richmond Global Ventures dan Gobi Partners ini rencananya akan digunakan tim untuk mengembangkan lebih lanjut aplikasi mobile dan web Qraved dengan menambah sejumlah fitur baru. Qraved juga berencana untuk memperkuat posisinya di Indonesia dengan melakukan ekspansi dan memperkuat basis pengguna melalui upaya marketing dan promosi.
Dengan upaya tersebut, Qraved berharap bisa mendominasi pasar F&B di Indonesia. CEO Qraved, Steven Kim mengatakan:
Sama seperti aplikasi chatting dan transportasi yang telah mentransformasi cara kita berkomunikasi dan melakukan perjalanan tiap hari, visi saya untuk Qraved adalah menjadikannya sebagai platform eksklusif bagi pengguna Indonesia untuk terhubung dengan makanan. Dengan putaran pendanaan terbaru ini, saya percaya kami berada dalam posisi yang bagus untuk sukses di pasar ini.
Selain kedua VC tersebut, pendanaan ini juga diikuti oleh GWC, serta investor terdahulu Qraved yakni Convergence Ventures, 500 Startups, Toivo Annus, dan M&Y Partners.
Gabungkan tiga elemen
Diluncurkan pada September 2013, Qraved awalnya didirikan sebagai platform direktori dan reservasi restoran. Seiring perkembangannya, startup ini merambah ke ranah konten dengan menyediakan Qraved Journal yang berisikan artikel-artikel seputar kuliner. Qraved juga merambah ranah komunitas dengan memungkinkan pengguna memberikan review restoran di platformnya.
Pada wawancara dengan Tech in Asia Juni lalu, Steven mengatakan alasannya merambah dua ranah tersebut. “Kami kini menggabungkan konten, komunitas, dan commerce. Ketika pertama kali mulai, kami melakukan pendekatan yang “sangat e-commerce”, kebiasaan yang saya lakukan di Rocket Internet […] tapi produk lifestyle seperti punya kami sangat lah berbeda. Hanya karena saya [orang] melihat sesuatu online [di internet], tidak berarti saya [orang] langsung butuh produk tersebut.”
Dengan menggabungkan tiga elemen tersebut, Qraved berhasil menjaring basis pengguna yang besar. Meski baru melayani kawasan Jakarta dan Bali, startup ini mengklaim telah memiliki lebih dari satu juta pengguna aktif bulanan. Rencana ekspansi Qraved tentunya akan semakin menambah jumlah tersebut. Qraved sendiri hingga kini menampilkan sekitar 25.000 restoran di situsnya.
Di Indonesia, Qraved memiliki beragam pesaing seperti situs reservasi restoran MakanLuar, direktori restoran Zomato, situs rekomendasi kuliner CeritaPerut, serta sejumlah startup kuliner lainnya.
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Qraved Peroleh Investasi Seri B Senilai $8 Juta, Siap Perkuat Posisinya di Ranah Startup Kuliner Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.