“Buat produk dan pengguna akan datang” adalah pola pikir yang dimiliki banyak entrepreneur baru saat mereka membuat sebuah produk. Akan tetapi Paul Graham dari Y Combinator1 memiliki sudut pandang yang berbeda.
Dalam blog pribadi Paul, ia membahas sebuah konsep yang disebut dengan “Do things that don’t scale”. sebuah kegiatan yang tidak akan menghasilkan “sesuatu” secara langsung, tapi akan menjadi fondasi kuat dalam mendirikan startup yang sukses. Berikut adalah beberapa jenis kegiatan yang dimaksud dengan “Do things that don’t scale”.
Merekrut pengguna
Sebelum kamu bisa mempunyai ribuan atau bahkan jutaan pengguna dan memiliki pertumbuhan yang cepat. Tahap awal yang perlu kamu lakukan adalah mencari dan merekrut pengguna secara manual. Kamu tidak bisa menunggu agar mereka datang, karena mereka tidak akan datang secara otomatis. Lalu bagaimana cara mencari dan merekrut pengguna?
Apabila kamu membuat produk untuk memecahkan masalah kamu sendiri, maka kamu harus mencari orang-orang yang memiliki masalah serupa dengan kamu. Jika tidak, kamu mesti berusaha lebih keras untuk menentukan lokasi dari pengguna yang mempunyai masalah yang sama.
Cara sederhana yang bisa kamu lakukan adalah mempersiapkan sejumlah target pengguna dari produk kamu dan meluncurkan secara acak. Dari situ kamu bisa melakukan analisis dimana letak dari pengguna produk kamu.
Sebagai contoh Ben Silbermann, pendiri Pinterest menemukan bahwa pengguna awal dari produk mereka adalah desainer. Jadi ia pergi ke acara-acara yang berhubungan dengan desainer untuk merekrut pengguna baru.
Kamu tidak akan langsung memperoleh ribuan pengguna dengan melakukan hal ini. Kamu juga mungkin akan malu dan malas melakukan aktivitas tersebut. Akan tetapi apabila kamu melakukan secara konsisten dan terus menerus hasilnya sangat besar. Seperti kata pepatah: “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit”.
Sebagai contoh sekarang kamu memiliki 100 pengguna, kamu perlu mencari 10 pengguna baru setiap minggu sehingga kamu mengalami pertumbuhan 10 persen setiap minggu. Apabila kamu bisa berkembang 10 persen setiap minggu, dalam satu tahun kamu setidaknya akan memiliki 14.000 pengguna, dan setelah dua tahun kamu akan memiliki 2 juta pengguna.
Membuat pengguna senang
Langkah berikutnya yang perlu kamu lakukan setelah merekrut pengguna secara manual adalah membuat mereka senang. Ada berbagai hal yang bisa kamu lakukan untuk membuat pengguna-pengguna awal kamu senang. Sebagai contoh Wufoo — layanan pembuatan form — mengirimkan kartu ucapan terima kasih yang ditulis langsung kepada setiap pengguna baru yang mereka peroleh.
Sadar atau tidak hal ini merupakan keuntungan yang dimiliki startup dibandingkan perusahaan besar. Kamu mempunyai banyak cara dan waktu untuk membuat pengguna kamu senang. Sehingga mereka juga akan senang dengan produk kamu.
Fokus pada pasar yang kecil
Sesuatu yang besar berawal dari hal kecil. Begitu juga dengan pengguna dari produk kamu. Jadi pada tahap awal kamu harus fokus terhadap pasar yang kecil terlebih dahulu.
Sebagai contoh versi awal dari Facebook hanya digunakan oleh mahasiswa di Universitas Harvard. Setelah itu Facebook berkembang ke tempat lain, tapi tetap untuk mahasiswa. Hal ini menyebabkan Mark menjadi sangat sibuk membuat daftar kursus untuk universitas lain, tapi hasilnya para mahasiswa sangat senang dan menganggap Facebook sebagai “rumah” mereka.
Berkaca pada contoh di atas, langkah pertama pertama yang dilakukan Mark adalah fokus terhadap pasar yang kecil yaitu Universitas Harvard. Setelah itu, prosesnya adalah membuat pengguna senang dengan fitur-fitur di dalam Facebook. Tahap ketiga, disaat yang bersamaan Mark secara tidak langsung telah melakukan monopoli dengan melakukan ekspansi ke Universitas lain, tapi tetap fokus menyasar para mahasiswa.
Menjadi konsultan
Langkah selanjutnya adalah membuat produk yang benar-benar diingikan oleh pengguna. Salah satu cara yang dianjurkan oleh Paul adalah dengan menjadi konsultan dari pengguna kamu. Caranya?
Pertama kamu memilih salah satu pengguna dan anggap diri kamu sebagai konsultan yang sedang mengembangkan produk hanya untuk pengguna tersebut. Pengguna tersebut akan layaknya sebuah “cetakan” yang akan terus kamu perbaiki hingga mendapat bentuk tepat sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Dengan melakukan hal ini, secara tidak langsung kamu juga telah membuat apa yang orang lain inginkan.
Melakukan secara manual
Startup tahap awal tidak akan langsung memiliki teknologi yang canggih. Jadi saat kamu memiliki pengguna yang sedikit, ada baiknya kamu melakukan sejumlah hal secara manual sebelum nantinya dibuat secara otomatis.
Sebagai contoh sebelum Stripe — layanan pembayaran online — membuat fitur yang memungkinkan para pedagang membuat akun secara instan. Mereka secara manual membantu para pedagang tersebut untuk mendaftar sebagai pengguna Stripe.
Contoh lain adalah pada masa awal Airbnb. Sang founder secara konsisten datang langsung ke rumah pengguna — orang yang ingin menyewakan rumah mereka — dan membantu mereka melakukan listing rumah mereka di Airbnb. Hal ini membuat listing tersebut terlihat menarik dan memancing pengunjung agar menyewa tempat tersebut.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
- Keterangan: Tech in Asia merupakan lulusan Y Combinator. Baca halaman etika kami untuk informasi lebih lanjut.↩
The post Menumbuhkan Fondasi Kuat dalam Mendirikan Startup dengan “Do Things That Don’t Scale” appeared first on Tech in Asia Indonesia.