Tahun ini saya sudah bertekad membeli Call of Duty: Blackops III untuk menggantikan Call of Duty: Ghost saya yang sudah mulai sepi setelah dua tahun melayani saya hampir setiap hari. Keputusan ini cukup mudah karena Call of Duty: Blackops III terasa solid dan tidak ada lawan lain yang cukup setara. Masuklah Star Wars Battlefront, sebuah FPS yang saya tidak pernah duga akan semenyenangkan ini.
Pertama kali bermain Star Wars Battlefront, saya langsung berdiskusi internal dengan diri saya tentang grafisnya yang sangat bagus. Detailnya memang tidak terlalu terasa karena kebanyakan tempat mengambil lahan bebatuan atau padang es yang besar sehingga tidak ada banyak objek. Namun gerakan-gerakan karakter dan objek-objek yang ada sampai ke taraf kualitas visual terlihat sangat nyata. Terkadang ada saatnya kamu merasa kamu sedang menonton sebuah film daripada memainkan sebuah game.
Dua Mode Saja untuk Versi Beta
Preview beta ini hanya mempunyai dua mode game yang bisa dimainkan. Walaupun begitu keduanya sudah cukup menjadi penghibur selama berjam-jam. Mode pertama yang ditawarkan adalah Drop Zone, dalam mode ini escape pod akan jatuh dari angkasa dari waktu ke waktu, tugas kita adalah mendatangi dan mengklaim escape pod tersebut. Siapa yang paling banyak, tim tersebutlah yang menang.
Mode kedua adalah Walker Assault. Di sini empat puluh orang akan bertarung untuk mengawal atau menghancurkan AT-AT. Pada posisi bertahan kamu harus menguasai Uplink Station dan menahannya sampai Y-Wing datang dan memperlemah pertahanan AT-AT. Di titik ini AT-AT siap ditembak dengan semua senjata yang kamu punya. Saya menghabiskan waktu tiga jam nonstop bermain mode yang sangat seru ini.
Apa yang membuatnya seru adalah, sang developer berhasil membuat mode dengan empat puluh pemain ini terasa cepat, sesuatu yang Battlefield gagal lakukan. Begitu kamu mati, kamu punya pilihan untuk bangkit di sebelah teman kamu atau mulai dari titik awal.
Namun dengan begitu banyaknya orang, Uplink Station yang tersebar, dan juga AT-AT yang berjalan cukup lambat, kamu tidak perlu berjalan jauh untuk mulai terjun kembali ke dalam aksi tembak-menembak. Pengalaman ini jauh berbeda dengan Battlefield di mana jika kamu mati, kamu harus berjalan cukup jauh hanya untuk ditembak sebelum kamu menyadari di mana musuh berada.
Fitur-Fitur yang Membawa Kamu Perang ke Galaksi Nun Jauh di Sana
Satu hal yang saya juga suka adalah sistem perks yang menggunakan waktu untuk terisi kembali. Jika pada FPS umumnya kamu bisa membawa satu sampai dua bom, di sini bom akan kembali tersedia setelah beberapa saat. Tergantung apa yang kamu pilih, ini bisa membantu ptensi kamu untuk survive maupun kill rate seiring kamu bertahan di dalam game.
Fitur lainnya yang saya sangat suka adalah kamu akan dipasangkan dengan seorang teman. Ada dua keuntungan utama dari sistem ini, yang pertama adalah kamu dapat hidup kembali di sebelah teman, yang kedua adalah kamu dapat menggunakan perks yang digunakan teman kamu. Ini sangat membantu di awal-awal game karena kamu akan mulai dari nol tanpa perks. Tapi tentu saja jika kamu juga dipasangkan dengan teman yang baru mulai maka tidak ada gunanya.
Star Wars Battlefront tetap menggunakan recoil dan juga akurasi. Namun karena kebanyakan senjatanya adalah laser, maka sensasi menembaknya terbilang berbeda. Dari empat senjata yang tersedia, mereka rata-rata memiliki firing rate yang relatif sama. Tidak terlalu lambat namun tidak secepat Carbine, dan karena kita sedang membicarakan senjata laser maka areanya lebih besar dibandingkan peluru senjata biasa.
Pada jarak jauh, senjata laser ini lebih mudah digunakan namun keseluruhan game terasa lebih kasual. Tapi jangan salah, game ini tetap mempunyai jiwa FPS yang bagus, tidak seperti FPS freemium yang dipenuhi senjata-senjata khayalan.
Epik
Dibandingkan FPS lain, Star Wars Battlefront menjual faktor keren yang tidak akan kamu dapatkan di tempat lain. Seiring jalannya permainan, kamu akan disambut dengan musik orkestra yang megah dan membangkitkan semangat.
Terakhir, dengan memenuhi beberapa tugas tertentu yang diperintahkan, kamu akan berkesempatan untuk menjadi Darth Vader atau Luke Skywalker. Hal ini benar-benar membuat pengalaman bermainmu berbeda. Kamu pada dasarnya sedang menjadi dewa di antara pemain-pemain lain. Tokoh hero ini mempunyai kekuatan yang jauh lebih besar dari pada pemain lain dan membunuh para musuh pun menjadi tugas yang sangat mudah.
Kesimpulan
Star Wars Battlefront bisa dibilang terasa agak kasual, namun game ini punya kelasnya tersendiri. Jika saya harus memilih satu kata, maka saya akan memilih kata “elegan” untuk menggambarkan keseluruhan paket yang ditawarkan.
Sayangnya kita tidak akan menemukan mode single player di versi finalnya nanti karena sang developer memutuskan seperti itu. Dengan grafis yang sangat bagus ini, saya merasa bahwa kita akan kehilangan banyak momen sinematik yang mengagumkan.
Terlepas dari itu semua, Star Wars Battlefront adalah game yang sangat perlu diperhitungkan. Saya sendiri sekarang kebingungan memilih antara Call of Duty: Black Ops III atau Star Wars Battlefront. Tapi mungkin tidak ada salahnya memilih Star Wars Battlefront, mengingat Call of Duty adalah seri tahunan yang sudah saya ikuti terus selama tiga tahun terakhir. Saatnya sebuah pembaharuan!
The post Preview Star Wars Battlefront – Elegan appeared first on Tech in Asia Indonesia.