Dropbox kini bukan hanya sekadar penyedia layanan penyimpanan awan (cloud storage). Melalui Paper yang diluncurkan beberapa waktu lalu, Dropbox disebut-sebut ingin menyaingi popularitas Google Docs dan Evernote.
Fungsi utama yang ditawarkan aplikasi ini adalah memungkinkan pengguna untuk mengedit dokumen dan menyimpan berbagai file secara real time. Tentunya fungsi ini sama dengan yang ditawarkan dua kompetitor yang sudah menjaring banyak pengguna tersebut.
Seperti yang dilansir dari Wired, awalnya perusahaan ingin menamai layanan kolaborasi ini sebagai Notes, namun setelah memikirkan berbagai pertimbangan, akhirnya Dropbox memberi nama Paper.
Aplikasi ini juga memiliki fitur Attribution yang memungkinkan beberapa pengguna dapat melihat sebuah dokumen, bahkan memberikan komentar atau emoji di samping kalimat, mirip fitur pada Google Drive. Selain dokumen, pengguna juga dapat memasukkan foto, video, dan suara ke dalam halaman tersebut.
Untuk menambahkan gambar dan video, kamu bisa menelusuri Dropbox dan menambahkan link Dropbox langsung ke dalam dokumen. Paper secara otomatis akan mengubah link tersebut ke dalam gambar dan video.
Sayangnya hingga saat ini, Paper masih tersedia dalam versi beta dan kamu harus mendaftarkan e-mail untuk mencoba aplikasi ini, baik di PC maupun mobile. Dropbox juga masih terus mengembangkan layanan ini untuk memaksimalkan performa yang dimiliki.
Pengembangan aplikasi Paper terbilang terlambat dibandingkan para pesaingnya yang telah lebih dahulu menarik pasar. Selain Google Docs dan Evernote, layanan produktivitas lainnya adalah Slack dan OneDrive milik Microsoft.
(Diedit oleh Lina Noviandari)
The post Paper, Cara Dropbox Saingi Google Docs dan Evernote appeared first on Tech in Asia Indonesia.