Pada hari Selasa, 13 Oktober 2015 lalu, tim Tech in Asia Campus Visit menyambangi Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia-Amerika di Bandung. Dalam kesempatan ini, kami mengundang Helma Kusuma selaku ID Country Manager dari Freelancer.
Freelancer merupakan sebuah marketplace untuk freelancing dan crowd sourcing terbesar di dunia berdasarkan jumlah pengguna dan proyek yang dipos. Didirikan pada tahun 2009, Freelancer telah memiliki lebih dari enam belas juta pengguna dari lebih dari 234 negara. Di Indonesia sendiri Freelancer mempunyai domain lokal Freelancer dengan lebih dari 550.000 pengguna.
Menyadari banyaknya pengguna internet di Indonesia, Helma menyarankan para mahasiswa agar bisa menggunakannya dengan baik untuk memperoleh peluang kerja. Menurut Helma, karier itu sebaiknya dimulai bahkan sejak mahasiswa masih menempuh perkuliahan, bukan ketika mereka sudah lulus. Salah satu cara terbaik adalah dengan menjadi freelancer.
Keuntungan memulai karier sejak duduk di bangku perkuliahan
Mahasiswa yang mulai bekerja sejak masih di bangku kuliah dapat membantu orang tua untuk membayar biaya kuliah tiap semesternya. Bukan hanya itu, mungkin mereka juga dapat menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk membantu tunjangan bulanan keluarga.
Bagi mahasiswa yang suka dengan gadget, mereka juga dapat membeli dengan uang hasil kerja keras mereka sendiri. Selain keuntungan-keuntungan yang bersifat personal di atas, untuk sisi bisnis, bekerja dapat menambah pengalaman dan juga mengasah kemampuan. Sehingga ketika mereka lulus dari kampus, pengalaman mereka tidak nol.
Tantangan menjadi mahasiswa sekaligus freelancer
Di balik semua keuntungan yang dapat diperoleh dengan menjadi freelancer, seorang mahasiswa tentunya masih memiliki kewajiban kuliah yang menanti. Maka dari itu, ia harus pintar mengatur waktu dan menentukan skala prioritasnya. Seorang freelancer harus pandai
membagi waktu dan menyelesaikan semua kewajibannya dengan baik dan tepat waktu.
Ketepatan waktu selesainya proyek penting karena hal tersebut menentukan kepercayaan pemberi proyek. Semakin sering mereka dikecewakan, maka citra kita akan menjadi buruk. Citra dan kepercayaan adalah salah satu hal utama untuk memperoleh lebih banyak proyek lagi ke depannya, maka hal tersebut wajib kita jaga dan pertahankan.
Bagi kamu mahasiswa yang tertarik dengan Campus Visit dan ingin menjadi bagian dari komunitas ini, kami mempersilakan kamu untuk bergabung ke dalam grup Facebook Tech in Asia – Campus Visit. Dalam grup ini, kamu akan bertemu dengan mahasiswa lainnya yang berjiwa entrepreneur dan dapat saling berbagi informasi yang menarik dan berguna.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Campus Visit LPKIA: Pentingnya Pengalaman Kerja Paruh Waktu bagi Mahasiswa appeared first on Tech in Asia Indonesia.