Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

[Update] Review Game of Thrones – Politik Penuh Darah, Poligon Penuh Cacat

$
0
0

Game of Thrones merupakan sebuah seri TV fantasi yang diadaptasi dari seri novel berjudul A Song of Ice and Fire. Berbeda dengan seri fantasi pada umumnya yang biasa memiliki tema petualangan, seri Game of Thrones lebih berkonsentrasi pada urusan politik di dunia yang diisi dengan sihir, makhluk mitos, serta kejadian-kejadian mistis lainnya. Sayangnya, meskipun sukses sebagai sebuah novel dan juga serial TV, sejauh ini masih belum ada adaptasi video game yang benar-benar bagus dari Game of Thrones.

Begitu mendengar isu bahwa Telltale Games akan mengerjakan Game of Thrones, saya jelas sangat kegirangan, karena akhirnya Game of Thrones yang memiliki dunia fiksi fantastis ini akan digarap oleh salah satu developer favorit saya. Setelah menunggu satu tahun semenjak dikonfirmasi, baru minggu inilah saya berkesempatan untuk menjajal langsung Game of Thrones buatan Telltale. Lalu, apakah Telltale berhasil mewujudkan sebuah game dari Game of Thrones yang memenuhi potensi yang dimiliki seri ini? Cek jawabannya di bawah, dan bersiaplah terkejut dibuatnya.

Game of Thrones | Ironrath Art

SPOILER WARNING! Game ini mengambil setting antara akhir season 3 sampai awal season 4 serial TV. Kalau kamu belum menonton sampai bagian itu, jangan mainkan game ini!


Episode 1: Iron From Ice

Game of Thrones Telltale | Character Screenshot (1)

Pengalaman awal saya begitu melihat tampilan dari Game of Thrones di episode pertama ini bisa dibilang cukup mengecewakan. Sebelum dirilis, perwakilan Telltale telah mengatakan bahwa game ini akan memiliki grafis layaknya lukisan cat air. Kalau kamu lihat dari background saja, memang game ini nampak seperti lukisan cat air, tapi jika kamu melihat karakter-karakternya, kamu akan disajikan dengan model karakter yang amat sangat mirip dengan The Walking Dead dan Back to the Future, tapi dengan efek goresan-goresan kuas yang sering kali membuat karakter nampak aneh.

Jika karakter nampak aneh, maka animasi game ini bukan sekedar aneh lagi, tapi benar-benar buruk. Berbagai adegan action nampak begitu canggung dan terkesan sangat tidak masuk akal. Perlu diingat saya pribadi bukanlah seorang yang gila akan grafis memukau dengan frame rate tinggi, tapi apa yang disajikan Telltale di Game of Thrones ini bisa dibilang kelewatan mengesalkan. Semua ini semakin diperparah dengan kontrol yang sangat buruk dan game yang mengalami hang saat saya tengah memainkannya.

Sampai di titik tersebut, saya sudah sangat kecewa dan sudah berpikir akan memberikan game ini skor yang amat sangat rendah. Tapi kemudian saya ingat, gameplay keren dan grafis memukau memang bukan nilai jual utama Telltale (kecuali di The Wolf Among Us, itu game keren sekali). Apa yang selalu menjadi nilai jual Telltale adalah kualitas penulisan dan penyampaian cerita yang mereka karang. Untuk urusan itu, saya akui Game of Thrones patut diacungi jempol.

Game of Thrones Telltale | Screenshot (1)

Berbeda dengan game dari Telltale sebelumnya, di sini kamu akan mengendalikan lima karakter, walaupun untuk episode pertama baru tiga karakter yang akan kamu kendalikan. Hal ini sejalan dengan novel dan serial TV Game of Thrones di mana setiap bagian cerita disampaikan dari sudut pandang karakter yang berbeda-beda. Di sini pilihan yang kamu ambil menggunakan satu karakter, bisa jadi akan mempengaruhi dialog yang ada di bagian karakter lain. Sayangnya kamu tidak akan bisa melihat perubahan besar dalam cerita karakter lain tersebut selain perbedaan dialog yang minor, walaupun memilih pilihan yang berbeda-beda untuk melihat berbagai dialog yang berkualitas jelas tetap berharga. Tidak hanya itu saja, meskipun adegan pertarungan fisik disajikan dengan sangat buruk, Telltale tetap bisa menyajikan adegan pertarungan kata-kata dengan sangat menarik dan cerdas, lagi-lagi sesuai dengan ciri khas Game of Thrones.

Game of Thrones Telltale | Character Screenshot (2)
Game of Thrones Telltale | Cersei and Tyrion

Kejutan lain yang saya temukan di game ini adalah keterlibatan dari aktor dan aktris pemeran serial TV Game of Thrones yang ternyata sangat memuaskan. Karakter-karakter yang sudah muncul di episode ini antara lain adalah Margaery Tyrell (Natalie Dormer), Cersei Lannister (Lena Headey), Ramsay Snow (Iwan Rheon), dan karakter favorit para penonton dan pembaca Game of Thrones yaitu Tyrion Lannister (Peter Dinklage). Semua pemeran tersebut menyumbangkan suara mereka untuk game ini dan dengan sukses menyampaikan karakteristik dari karakter yang mereka perankan meskipun didukung dengan animasi yang cukup buruk.

Game of Thrones Telltale | Screenshot (2)

Secara keseluruhan, Game of Thrones dari Telltale betul-betul memberikan konflik batin yang besar bagi saya. Game ini bermula dengan kesan yang sangat buruk, tapi diakhiri dengan perasaan shock dan kagum seperti yang biasa saya temukan ketika membaca atau menonton Game of Thrones, sebuah perasaan yang jarang sekali saya temukan di kisah fiksi lainnya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk memberikan skor grafis dan gameplay yang buruk untuk game ini, namun skor akhir yang tinggi dinilai dari perasaan yang saya rasakan ketika selesai memainkannya.

Dari segi cerita, saya jelas tidak akan khawatir Game of Thrones menemukan masalah untuk lima episode ke depan, tapi saya jelas berharap Telltale dapat memperbaiki berbagai isu teknikal yang ada di game ini di episode-episode mendatang. Mungkin saja ini waktunya mereka untuk mulai mengganti engine game internal mereka dengan teknologi yang lebih maju.

Untuk episode pertama ini, Game of Thrones saya berikan skor 4 dari 5 hanya karena kejutan-kejutan yang berhasil disajikan dengan baik di akhir episode. Selain itu, game ini jelas butuh banyak sekali perbaikan di sana-sini.

Game of Thrones Telltale | Character Screenshot (3)


Episode 2: The Lost Lords

Game of Thrones | Episode Side Screenshot 1

Sama seperti pada game mereka sebelum-sebelumnya, Telltale kembali menyajikan peningkatan yang cukup baik antara episode pertama Game of Thrones dengan episode keduanya. Jika episode pertama bisa dibilang cukup lambat untuk mencapai titik yang membuat pemainnya terpaku di hadapan monitor (padahal episode 1 dibuka dengan kejadian Red Wedding seperti yang ada di buku dan filmnya), maka episode kedua ini tidak tanggung-tanggung akan langsung menyajikan kamu aksi mendebarkan, penuh darah, dan penuh dialog menarik layaknya apa yang biasa Game of Thrones versi film sajikan.

Selain momen-momen mendebarkan, episode ini juga memberikan banyak sekali kejutan tidak terduga dan juga intrik-intrik baru yang membuat cerita semakin menarik. Karakter-karakter baru yang semakin menambah kompleksitas cerita serta karakter tambahan yang bisa kamu kendalikan di episode ini juga semakin membuat episode The Lost Lords menjadi episode yang sangat solid dan pantas menyandang nama besar Game of Thrones.

Satu hal yang membuat saya senang dengan episode kedua ini adalah semakin sedikitnya animasi berkualitas rendah seperti yang dapat kamu temukan di episode pertama. Beberapa animasi yang terlihat janggal masih akan sering kamu temukan ketika mengendalikan salah satu karakter yaitu Gared Tuttle, membuat saya bertanya-tanya apakah memang hanya karakter ini sajakah yang tampil dengan kaku atau itu hanya perasaan saya saja.

Untuk urusan gameplay, memang tidak banyak yang perlu dibahas mengingat ini adalah game buatan Telltale. Tapi satu hal yang saya perhatikan, di episode kedua Game of Thrones kamu tidak terlalu menghabiskan banyak waktu berjalan tidak jelas hanya untuk mencapai cutscene tertentu. Elemen interaktif di game ini lebih banyak muncul dalam bentuk pilihan dialog atau QTE saja. Minimnya aktivitas berjalan yang dapat kamu lakukan merupakan hal yang sangat bagus untuk game buatan Telltale, mengingat sering kali berjalan tidak menambahkan kedalaman apa-apa dari segi gameplay.

Game of Thrones | Episode Side Screenshot 2

Game of Thrones | Episode Wide Screenshot 1

Secara keseluruhan episode kedua Game of Thrones buatan Telltale sukses menyajikan pengalaman naratif yang jauh lebih baik daripada episode perdananya. Animasi-animasi kaku tidak jelas yang banyak ditemukan di episode lalu semakin berkurang di episode baru ini. Selain itu kualitas cerita yang disampaikan pun juga semakin meningkat, membuat saya merasa benar-benar seperti sedang mengikuti kisah Game of Thrones, berbeda dengan episode pertama di mana perasaan ini hanya dapat saya rasakan di bagian akhir game saja.

Jika kamu masih ragu untuk menjajal Game of Thrones akibat episode pertamanya yang bisa dibilang cukup di bawah rata-rata, maka hilangkanlah keraguanmu. Karena The Lost Lords telah membuktikan bahwa Telltale Games yang bisa dianggap sebagai raja dari game adventure modern bisa menyajikan sebuah kisah fantasi gelap sesuai dengan natur dasar seri ini. Meskipun mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari segi kualitas, episode kedua ini tetap akan saya berikan nilai 4 dari 5, karena akan dibutuhkan loncatan kualitas gameplay dan grafis yang agak susah terjadi agar game ini bisa mendapatkan skor lebih dari itu.


Episode 3: The Sword in the Darkness

Telltale Games akhirnya merilis episode terbaru dari Game of Thrones. Pada episode terbarunya ini, saya melakukan sesuatu yang berbeda dibanding apa yang bisa saya lakukan dengan game buatan Telltale lainnya. Jika sebelumnya saya selalu menjaga file save saya dan melanjutkan progres permainan menggunakan alur cerita yang sesuai dengan pilihan-pilihan saya, maka kali ini saya bermain tanpa save sama sekali menggunakan pilihan cerita yang secara default dipilih oleh Telltale.

Sebenarnya keputusan untuk bermain seperti ini muncul dari kesalahan saya juga yang tidak membuat back-up save ketika komputer yang saya gunakan untuk bermain diformat ulang. Tapi layaknya game di Steam lainnya, sudah seharusnya game yang saya mainkan menyimpan progres permainan otomatis di internet. Entah kenapa untuk game buatan Telltale ini hal tersebut tidak berfungsi. Tapi memang Telltale kurang bisa dipercaya untuk urusan teknis. Bahkan saya bisa mengatakan kalau mereka buruk sekali dalam hal-hal teknis di game.

Game of Thrones Eps 3 | Side Screenshot (1)

Mirra mulai khawatir dengan masa depan game ini

Game of Thrones Eps 3 | Screenshot (1)

Hei, terkadang game ini tampak sangat indah

Game of Thrones Eps 3 | Side Screenshot (2)

Lalu bagaimana kira-kira pengalaman saya bermain di episode ketiga dari sebuah game buatan Telltale tanpa memiliki save episode sebelumnya? Sangat mengecewakan. Hampir seluruh, bahkan seluruh, keputusan-keputusan yang terkesan penting di episode sebelumnya bisa dibilang tidak dianggap bermakna sama sekali di episode baru ini. Saya bandingkan permainan saya seandainya saya masih memiliki progres dari episode sebelumnya dengan saat saya tidak memilikinya, dan cerita yang saya dapatkan hampir sama persis, hanya berbeda di beberapa dialog minor saja.

Hal ini saya anggap sangat mengecewakan karena Telltale selalu mempromosikan game mereka sebagai game di mana pilihan kamu sangatlah bermakna. Pada akhirnya cerita yang diusung game ini tetaplah terasa linear. Meskipun saya akui kualitas cerita yang diusung Telltale tetaplah berkualitas. Namun jelas sangat berlawanan dari bagaimana mereka mempromosikan karya mereka.

Di episode ketiga ini kamu disajikan dengan beberapa adegan yang cukup penting yang terjadi di buku atau filmnya, tapi dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Hal ini jelas merupakan angin segar untuk para penggemar seri Game of Thrones yang jelas butuh asupan cerita baru sambil menanti buku keenam dirilis atau season kelima serial TV ditayangkan.

Game of Thrones Eps 3 | Screenshot (2)

Untuk urusan grafis dan gameplay, tidak banyak yang berubah dari Game of Thrones episode ketiga yang bertajuk The Sword in the Darkness. Gambar latar di game masih nampak indah dengan gaya layaknya lukisan cat air, namun model serta animasi karakter masih nampak sangat kaku. Walaupun begitu, saya jelas melihat perubahan cukup positif dibandingkan episode pertama.

Gameplay sendiri tentunya masih belum berubah seperti game buatan Telltale lainnya yang kita semua kenal. Tapi melihat saya cukup dikecewakan dengan tidak berubahnya pengalaman bermain ketika file save saya hilang, mau tak mau saya harus mengurangi skor gameplay Game of Thrones dari 3 menjadi 2. Namun karena sudah cukup ada perbaikan positif untuk urusan grafis, saya juga akan meningkatkan skor grafis Game of Thrones dari 3 menjadi 3,5. Membuat total skor dari 4 menjadi 3,5.

Game of Thrones Eps 3 | Screenshot

Jika kamu sudah memainkan game ini dari episode pertama, tentunya kamu tetap harus melanjutkan petualangan di sini untuk melihat nasib akhir dari keluarga Forrester. Tapi kalau kamu hanya mencari game berkualitas dengan cerita menarik, saya lebih menyarankan kamu mencoba Life is Strange saja daripada game buatan Telltale yang hampir tidak memiliki perbedaan di tiap serinya.



Episode 4: Sons of Winter

Game of Thrones | Art Episode 4

Game of Thrones | Side Screenshot (1)

Episode keempat dari Game of Thrones yang dikerjakan Telltale masih menyajikan sebuah pengalaman unik. Game ini masih terasa seperti sebuah film dengan cerita yang sangat berkualitas, namun dengan beberapa aktor dan aktris yang tidak bisa berakting … yah kurang lebih sama seperti industri film dari dulu hingga sekarang.

Adanya lebih dari satu karakter yang dapat dimainkan juga memberikan kesan positif dan negatif. Positifnya adalah kita semua dapat melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang cukup berbeda, perasaan yang diberikan juga oleh seri novel A Song of Ice and Fire. Sedangkan negatifnya adalah, kamu akan merasakan pengalaman layaknya naik roller coaster, di mana satu bagian terasa sangat seru, sedangkan bagian lainnya cukup membosankan.

Game of Thrones | Screenshot (1)

Untuk bagian membosankan, saya harus menyalahkan bagian cerita Gerad Tuttle yang terasa tidak jelas arahnya ke mana. Selain itu ekspresi dan animasi yang muncul dari karakter ini betul-betul nampak seperti seorang yang gagal diterima klub teater di SMA tapi tetap sukses menjadi aktor profesional. Tapi sepertinya plot Gerad akan memegang peranan yang cukup penting untuk masa depan keluarga Forrester secara keseluruhan.

Bagian lainnya dalam game yang terkadang terasa oke, tapi tidak jarang terasa membosankan, adalah bagian dari Asher Forrester. Kisah Asher, sama seperti episode-episode sebelumnya, dipenuhi banyak adegan aksi ala Telltale. Membuat kamu tidak bisa menikmati cerita dengan santai karena akan sering muncul notifikasi QTE secara tiba-tiba di layar. Selain itu bagian ini juga menunjukkan karakter Daenerys Targaryen yang entah kenapa jadi lebih menyebalkan dibanding versi serial TV.

Game of Thrones | Side Screenshot (2)

Game of Thrones | Screenshot (2)

Game of Thrones | Side Screenshot (3)

Dua bagian terakhir dari game ini, yaitu bagian Rodrik Forrester dan Mira Forrester, adalah bagian terbaik dari Game of Thrones buatan Telltale. Kedua karakter ini betul-betul menyajikan cerita yang membuat Game of Thrones begitu populer, yaitu politik kerajaan di dunia fantasi.

Saat bermain sebagai Rodrik atau Mira, kamu harus memperhatikan dialog-dialog yang ada, karena ada kemungkinan pengetahuan yang bisa kamu dapat dari dialog minor tersebut akan berguna untuk membuka jalur optimal di kelanjutan cerita yang ada. Untuk segala kekurangan yang saya temukan di game ini, bagian Rodrik dan Mira langsung mengobatinya dan membuat pengalaman bermain saya menjadi begitu berkualitas.

Game of Thrones | Screenshot (3)

Secara keseluruhan, Game of Thrones buatan Telltale masih memiliki kekurangan-kekurangan yang dimilikinya di episode-episode lalu, terutama di urusan animasi. Meskipun saya akui Telltale semakin pandai untuk menutup kekurangan tersebut.

Kalau urusan cerita, tidak perlu khawatir lagi karena game ini betul-betul akan membawamu ke petualangan ala dunia Game of Thrones yang autentik. Lagi pula, tidak mungkin kamu mundur kalau sudah sampai dua per tiga dari keseluruhan cerita kan?

Untuk skor sendiri, saya dengan senang hati menaikkan skor Game of Thrones. Kini skor 3,5 meningkat menjadi 4, dengan beberapa peningkatan minor juga untuk skor bagian grafis dan gameplay.



Episode 5: Nest of Vipers

Game of Thrones Eps 5 | Screenshot 1

Game of Thrones Eps 5 | Side Screenshot 1

Terima kasih infonya

Jika kamu mengikuti serial TV Game of Thrones, kemungkinan kamu sadar kalau satu episode sebelum akhir season selalu merupakan bagian yang sangat krusial dalam cerita Game of Thrones. Hal tersebut sepertinya tidak terbatas kepada versi TV saja, karena di episode kelima (dari enam episode) Game of Thrones buatan Telltale ini, hal yang dijamin membuat kita semua terkejut (dan mungkin stres ringan … atau berat) terjadi lebih dari sekali.

Episode kelima dibuka dengan sambungan dari akhir yang cukup menggantung di episode sebelumnya. Game pun langsung membawa kita ke kejadian yang cukup brutal untuk standar Game of Thrones sekalipun.

Layaknya menonton film, di sini kamu akan dibuat tidak berdaya menghadapi kejadian sadis yang berlangsung. Jika saya membicarakan game lain, tentunya hal ini akan menjadi poin negatif, tapi karena kita sedang membicarakan Game of Thrones, ketidakberdayaan pemain justru menjadi poin positif tersendiri.

Game of Thrones Eps 5 | Screenshot 2

Dari empat sudut pandang yang tersisa, bisa dibilang yang paling bersinar di episode ini adalah sudut pandang milik Asher. Progres cerita yang kamu lihat di cerita Asher meliputi hal-hal penuh nuansa politik, kekeluargaan, persahabatan, dan tentu saja kekerasan. Saya tidak akan memberikan spoiler sama sekali, tapi yang jelas ada bagian cerita Asher yang membuat saya tersenyum begitu puas karena dieksekusi dengan baik oleh Telltale.

Sudut pandang Rodrik juga menyajikan cerita yang sangat berkualitas. Menariknya lagi, bagian cerita Rodrik dijamin bisa memberikan kamu berbagai jenis perasaan. Mulai dari perasaan ngeri dengan adegan yang sangat brutal, perasaan marah karena pengkhianatan, sampai ke perasaan senang melihat kisah cinta yang disajikan.

Game of Thrones Eps 5 | Side Screenshot 2

Game of Thrones Eps 5 | Screenshot 3

Game of Thrones Eps 5 | Side Screenshot 3

Bagian ketiga adalah bagian Mirra Forrester yang berada di King’s Landing. Jujur saja saya agak bingung bagaimana harus menanggapi cerita dari Mirra. Di episode sebelumnya plot yang dimiliki Mirra bisa dibilang sebagai salah satu, atau bahkan memang, yang terbaik. Namun di episode ini kamu akan dibawa ke pembuka yang tampak menegangkan, hanya untuk tidak menerima kejelasan sama sekali. Seakan-akan di episode ini Mirra tidak memiliki peran untuk garis besar cerita secara keseluruhan.

Terakhir adalah cerita dari sudut pandang Gared. Sama seperti episode-episode yang kemarin, Gared tetap mempertahankan perannya sebagai karakter paling membosankan di Game of Thrones. Ke mana arah cerita dia pun masih belum jelas sampai sekarang. Meskipun harus saya akui, munculnya karakter baru dan rahasia dari North Grove membuat kisah Gared menarik untuk diikuti.

Game of Thrones Eps 5 | Screenshot 4

Sebagai penutup episode kelima, Telltale memberikan sebuah pilihan yang saya anggap sebagai salah satu pilihan tersulit dalam video game. Bahkan nyaris sama sulitnya seperti kita kebingungan memilih Pokémon yang mana untuk menjadi partner awal. Beberapa detik di mana kamu harus menentukan pilihan berat tersebut sudah jelas merupakan momen emas dalam Game of Thrones buatan Telltale.

Secara keseluruhan episode lima merupakan episode yang sangat memuaskan untuk dimainkan. Secara teknis tidak ada peningkatan sama sekali di game ini, jadi tidak akan ada perubahan skor dibandingkan dengan episode empat yang lalu.


Episode 6 masih belum memiliki tanggal rilis. Kami akan segera menambahkan ulasannya begitu rilis di sini.

The post [Update] Review Game of Thrones – Politik Penuh Darah, Poligon Penuh Cacat appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles