Hari ini (8/7), startup media online asal Surabaya Indonesian Times (IDNtimes), merayakan ulang tahunnya yang pertama. Melalui e-mail yang dikirimkan kepada redaksi Tech in Asia, Co-Founder IDNtimes William Utomo mengklaim bahwa hingga kini, situsnya telah berhasil mencapai sekitar 15 juta pageview bulanan. Dan menurut Similarweb, IDNtimes sendiri menduduki peringkat 497 di Indonesia.
Angka tersebut bisa dibilang mengesankan bagi situs yang baru berumur satu tahun. Namun, jika dilihat dari “wujud” IDNtimes yang sekarang, pencapaian tersebut terbilang wajar. IDNtimes awalnya diluncurkan sebagai portal berita 100 kata, itu artinya setiap berita yang ditampilkan IDNtimes hanya berisi kurang lebih seratus kata yang ditulis dalam satu paragraf. Bulan Oktober lalu, kami sempat mengulas tentang IDNtimes dan pada saat itu Co-Founder Winston Utomo mengatakan bahwa pihaknya ingin membuat “masyarakat Indonesia dapat membaca esensi-esensi berita dengan efisien”
Kini, IDNtimes bisa dibilang telah melakukan “pivot” dalam hal konten. Startup ini kini mengusung konsep ”social news site” dengan menyajikan konten yang memiliki potensi viral tinggi di media sosial. Konsep ini juga sudah diterapkan oleh Hipwee, yang bisa dibilang berkiblat pada situs terkenal BuzzFeed. Hipwee sendiri mengklaim memiliki 3,3 juta pageview hanya dalam waktu tiga bulan setelah peluncurannya.
Alasan “pivot” konten
Ketika ditanya tentang alasannya mengubah konsep konten di situsnya, William mengatakan bahwa pihaknya ingin menyajikan konten yang lebih relevan kepada para pembacanya. Menurut William, pembaca IDNtimes rata-rata merupakan anak kuliahan atau pekerja fresh graduate dengan kisaran umur 18 hingga 34 tahun. “Kami mempelajari dan memahami bagaimana mengemas artikel yang relevan bagi mereka mulai dari penulisan judul, pemilihan gambar, copywriting, hingga kanal distribusi,” jelas William.
Lebih lanjut, William menyampaikan pendapatnya tentang ranah media yang menurutnya sangat erat kaitannya dengan anak muda. Ia menjelaskan:
Untuk berhasil di dunia media, kita harus relevan bagi anak muda, kita harus mobile friendly, dan kita harus memiliki konten yang bagus. Sebagian besar pengguna internet adalah anak muda. Ya, TV, radio, majalah, dan surat kabar masih ada; tapi kita tidak bisa mengharapkan bentuk pertumbuhan yang ekstrim [dari media-media konvensional ini].
Dengan adanya Hipwee serta beberapa pesaing lainnya, ranah social news site terbilang sudah cukup ramai di Indonesia. Meskipun demikian, William masih optimis memasuki ranah ini. Menurutnya, masih belum ada pemain yang bisa disebut “juara” di industri ini. Peluangnya masih terbuka luas dan dengan menyajikan konten yang relevan bagi pembaca serta kanal distribusi yang tepat, ia percaya bahwa IDNtimes masih bisa bertaji nantinya.
Hingga saat ini, sumber monetisasi IDNTimes masih berasal dari iklan. “Sejumlah brand smartphone dan makanan mulai masuk,” ujar William. Ke depannya, IDNtimes berencana untuk memproduksi konten video orisinal, menyelenggarakan konferensi atau event yang relevan dengan anak muda, dan pada akhirnya ingin menjadi sebuah brand lifestyle bagi kalangan anak muda.
IDNtimes sendiri sudah memiliki aplikasi Android sendiri bagi pembacanya. Bagaimanapun, tampaknya aplikasi ini belum diperbarui mengikuti konsep konten yang baru.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Berulang Tahun, IDNtimes Ungkap Lonjakan Data dan Alasan Pindah Haluan appeared first on Tech in Asia Indonesia.