Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Kumpulan VC Paling Aktif di Indonesia

$
0
0

(Update 30 Juni 2015: Kami menambahkan Emtek Group, Convergence, Skystar Capital, Monk’s Hill Ventures, dan SB-ISAT ke dalam daftar; serta menarik Grupara Inc dari daftar.)

Investor dengan cepat mulai memperlihatkan ketertarikannya pada Indonesia. Tapi sayangnya hanya sedikit investor yang benar-benar memutuskan untuk masuk ke pasar ini karena dianggap memiliki risiko tinggi. Abaikan saja semua berita dan statistik yang dirilis oleh komunitas investasi global mengenai potensi Indonesia. Satu hal yang ingin kami ketahui adalah: siapa yang hanya bisa berbicara, dan siapa yang benar-benar terjun ke Indonesia? Berikut adalah daftar investor paling aktif di pasar startup teknologi di Indonesia saat ini.

East Ventures

Tahapan pendanaan: Seed, Seri A, Seri B, Seri C, Seri D

Besaran pendanaan: $100.000 – $21 juta (sekitar Rp1,3 miliar – Rp280 miliar)

East Ventures

Dikepalai oleh Willson Cuaca, Batara Eto, Chandra Tjan, dan Taiga Matsuyama, East Ventures adalah VC yang menyediakan dana tahap awal dan berfokus pada startup web dan mobile konsumen di Indonesia dan Singapura. Portofolionya antara lain newsstand digital SCOOP, portal properti UrbanIndo, swalayan online RedMart, Tokopedia, dan Bilna. East Ventures juga merupakan investor awal Tech in Asia (baca halaman kode etika kami).

Baru-baru ini EV baru saja meresmikan EV Hive, sebuah co-working space untuk umum dan startup portfolio mereka.

CyberAgent Ventures

Tahapan pendanaan: Seed, Seri A, Seri B, Seri D

Besaran pendanaan: $120.000 – $10,7 juta (sekitar Rp1,6 miliar – Rp142 miliar)

Dikepalai oleh Takahiro Suzuki dan Steven Vanada, CyberAgent Ventures adalah badan investasi dari perusahaan teknologi besar Jepang CyberAgent. CyberAgent Indonesia yang berbasis di Jakarta sudah berinvestasi di perusahaan solusi e-payment Coda, e-commerce perlengkapan bayi Bilna, perusahaan game Touchten Studios, e-commerce fashion VIP Plaza, dan marketplace online Tokopedia.

Baru-baru ini CyberAgent Ventures mengumumkan bahwa pihaknya mendapat suntikan dana tambahan sebesar $50 juta (sekitar Rp66 miliar) untuk diinvestasikan di startup Asia Tenggara. Selain itu, mereka juga baru meresmikan sebuah co-working space baru di Jakarta.

500 Startups

Tahapan pendanaan: Seed, Seri A, Seri B, Seri C, Seri D

Besaran pendanaan: $26.000 – $70 juta (sekitar Rp346 juta – Rp932 miliar)

500 Startups

Disebut-sebut sebagai inkubator paling terkenal di dunia, 500 Startups adalah investor tahap awal dan juga akselerator asal Silicon Valley yang didirikan oleh alumni Google dan PayPal. VC ini berinvestasi terutama pada startup yang bergerak di bidang pencarian, sosial, dan platform mobile. Investment Manager 500 Startups di Indonesia adalah Kasper Zhou, dan sejauh ini sudah memiliki portfolio lokal antara lain Qraved dan Bukalapak.

Emtek Group

Tahapan pendanaan: –

Besaran pendanaan: –

PT. Elang Mahkota Teknologi atau disingkat EMTEK merupakan perusahaan yang menjadi induk dari sejumlah stasiun TV lokal, yaitu SCTV, Indosiar, dan O Channel. Selain bidang hiburan, EMTEK juga memiliki divisi di bidang infrastruktur dan teknologi. Tahun ini EMTEK bisa dibilang cukup aktif memberi investasi ke sejumlah startup lokal seperti Bukalapak, Bobobobo, Kudo, dan lainnya.

Rebright Partners

Tahapan pendanaan: Seed, Seri A

Besaran pendanaan: $1 juta – $4 juta (sekitar Rp13 miliar – Rp53 miliar)

Rebright Partners

Takeshi Ebihara menjalankan Rebright Partners dan berfokus pada startup internet dan mobile di enam negara besar di Asia Tenggara. Takeshi adalah seorang investor dan entrepreneur berpengalaman yang sudah pernah bekerja di Batavia Incubator, GMO Ventures Partners, dan The Fortune Institute. Di Indonesia, Rebright Partners sudah berinvestasi di situs dan aplikasi pemesanan restoran Qraved, situs pembanding produk keuangan Aturduit, e-commerce IndoTrading, dan perusahaan teknologi periklanan Adskom.

IMJ Investment Partners

Tahapan pendanaan: Seed, Seri A

Besaran pendanaan: $150.000 – $2 juta (sekitar Rp1,7 miliar – Rp23 miliar)

Yuji Horiguchi adalah CEO IMJ investment Partners, sedangkan di Indonesia sendiri dikepalai oleh General Manager Yasuhiro Seo. IMJ mulai berinvestasi di startup Jepang dan Amerika pada bulan Januari 2012. Sekarang, dengan hadir di Jakarta, perusahaan ini ingin menyediakan investasi, bantuan dalam pengembangan produk, dukungan internet, dan dukungan bisnis kepada startup internet, mobile, dan software yang ada di Indonesia. Portofolio IMJ di Indonesia antara lain Urbanindo, iMoney, perusahaan pemasaran sosial berbasis komunitas 8Villages, Bukalapak, dan layanan antar makanan online Klik-eat.

Fenox Venture Capital

Tahapan pendanaan: Seed, Seri A, Seri B

Besaran pendanaan: $500.000 – $10 juta (sekitar Rp6,6 miliar – Rp133 miliar)

Fenox Venture Capital

Perusahaan ini awalnya dimulai di Silicon Valley di tahun 2011 dan sejak saat itu mengembangkan diri sampai ke seluruh dunia. Fenox adalah advokat lean methodology yang membantu startup bisa berkembang dengan cepat, dan juga menghubungkan startup ke perusahaan-perusahaan di Silicon Valley dan Jepang untuk memberikan peluang kerja sama. Porofolio Fenox antara lain marketplace kendaraan Sidecar, social sharing widget ShareThis, perusahaan mobile untuk kesehatan Lark Technologies, dan dashboard organizer media sosial Bottlenose.

Fenox juga berinvestasi di DLE (yang IPO pada bulan Maret 2014) dan Terra Motors di Jepang, sekaligus salah satu investor di Tech in Asia (baca halaman kode etika kami). Dulunya, Fenox bergabung dengan IMJ Partners (dengan nama IMJ Fenox) untuk investasi di Indonesia. Tapi keduanya akhirnya berpisah dan berdiri sendiri. Founder Eddy Lee di awal tahun ini sempat mengungkapkan ketertarikannya pada startup Indonesia kepada publik.

Convergence

Tahapan pendanaan: Seed, Seri A

Besaran pendanaan: $1 juta – $1,5 juta (sekitar Rp13 miliar – Rp20 miliar)

Didirikan pada akhir tahun lalu, Convergence merupakan VC yang fokus memberikan pendanaan tahap awal pada startup di Indonesia. VC ini didirikan oleh Adrian Li and Donald Wihardja, dimana keduanya memiliki pengalaman membangun perusahaan teknologi. Convergence sendiri merupakan bagian dari Bakrie Group dan memiliki sekitar $25 juta (sekitar Rp333 miliar) untuk startup di Indonesia.

Skystar Capital

Tahapan pendanaan: Seed, Seri A

Besaran pendanaan: $850.000 (sekitar Rp11 miliar)

Skystar Capital merupakan VC lokal yang didirikan pada awal tahun lalu dengan fokus memberi pendanaan pada startup tahap awal dan sedang berkembang. VC ini menargetkan perusahaan internet yang bergerak pada bidang edukasi, mobile, keuangan, dan e-commerce. Beberapa startup lokal yang telah mendapat investasi dari Skystar Capital adalah Bridestory, Adskom, dan HijUp.

GREE Ventures

Tahapan pendanaan: Seed, Seri A, Seri B, Seri D

Besaran pendanaan: $800.000 – $50 juta (sekitar Rp106 miliar – Rp667 miliar)

GREE Ventures adalah perusahaan VC asal Jepang yang dijalankan oleh Yusuke Amano, Tatsuo Tsutsumi, dan Naoki Aoyagi. Beberapa tahun belakangan ini GREE cukup tertarik melihat pasar Indonesia. Portfolionya di Indonesia antara lain marketplace Bukalapak, e-commerce fashion wanita Berrybenka, dan Urbanindo. Beberapa perusahaan dari GREE yang juga membuka layanannya di Indonesia antara lain e-commerce kosmetik asal Singapura Luxola dan situs pembanding harga PriceArea.

Monk’s Hill Ventures

Tahapan pendanaan: Seri A

Besaran pendanaan: $2,5 juta (sekitar Rp33 miliar)

Monk’s Hill Ventures merupakan VC yang didirikan oleh Peng T. Ong, seorang entrepreneur yang berpengalaman mendirikan sejumlah perusahaan teknologi di Silicon Valley, Amerika Serikat. Walau belum banyak berinvestasi, sejumlah Partner dan Associate Monk’s Hill Ventures cukup aktif di Indonesia. Perusahaan VC ini juga telah memiliki sebuah kantor di tanah air.

SB-ISAT

Tahapan pendanaan: Seri A

Besaran pendanaan: –

SB-ISAT merupakan VC hasil gabungan dari dua perusahaan telekomunikasi yaitu Softbank dan Indosat. Dengan dana $50 juta (sekitar Rp665 miliar) yang dimiliki, SB-ISAT fokus pada startup yang sedang berkembang di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Sejauh ini SB-ISAT telah berinvestasi di Dealoka dan Qerja.

Ideosource

Tahapan pendanaan: Seed, Seri A

Besaran pendanaan: $1 juta (sekitar Rp13 miliar)

Dikepalai oleh serial entrepreneur Andi S. Boediman, Soegianto Wiyono Sugialam, dan Edward Ismawan Chamdani, Ideosource menyediakan equity finance untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang didanainya. Portfolio Ideosource antara lain perusahaan promosi media digital Kark, e-commerce Pasar Minggu, Saqina, dan Ever, perusahaan loyalty tool Gimmie, platform streaming video online Kelir TV, dan Touchten.

Mountain SEA Ventures

Tahapan pendanaan: Seed

Besaran pendanaan: $15.000 (sekitar Rp200 juta)

Mountain SEA Ventures merupakan bagian dari Investment Holding Group yang berpusat di Zurich, Swiss. Di Indonesia, Mountain SEA Ventures bekerjasama dengan Kejora membangun VC gabungan bernama Mountain Kejora Ventures yang memberi investasi pertama mereka ke Jualo, sebuah situs iklan baris.

Selain memberi investasi, Mountain SEA Ventures juga ikut berpartisipasi pada program akselerator Ideabox. Beberapa startup lokal yang telah mendapat investasi dari VC ini adalah WeYAP, CekAja, Dealoka, dan Qerja.

Baca juga: Investor tanpa pengalaman startup = suck?

(Diperbarui oleh Ketut Krisna Wijaya dan diedit oleh Lina Noviandari; sumber gambar: memeburn)

The post Kumpulan VC Paling Aktif di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles