Tech in Asia kembali mengadakan Tech in Asia Tour di Jakarta pada 2 Juli 2015 mendatang. Tech in Asia Tour kali ini diselenggarakan untuk memilih startup terbaik yang akan kami kirimkan ke konferensi Tech in Asia Tokyo 2015. Siapa saja yang terpilih sebagai lima startup terbaik untuk bersaing di ajang Pitch Day? Silakan hadiri Tech in Asia Tour untuk mengetahuinya.
Selain sesi Pitch Day yang memberikan kesempatan bagi kelima startup terpilih untuk melakukan pitching, kami juga mengundang sejumlah investor untuk berbagi tips mengenai cara untuk membangun startup yang berkelas. Simak apa saja yang akan Anda peroleh melalui acara Tech in Asia Tour 2015 berikut ini:
Mendapatkan tips membangun startup berkelas
Untuk memberi pemahaman kepada startup tentang bagaimana cara membangun startup yang berkelas, mengatasi masalah sosial, dan berguna bagi para penggunanya, kami mengundang sejumlah investor ternama di tanah air, yaitu Daisuke Sasaki selaku CEO dan Co-Founder freee k.k., Koichi Saito selaku Founder dan General Partner KK Fund, Takeshi Ebihara selaku Founding General Partner Rebright Partners, Michael Lints selaku Venture Partner Golden Gate Ventures, dan Willson Cuaca selaku Managing Partner East Ventures. Kelima VC tersebut akan berbagi tips dalam diskusi yang bertajuk ”How to Build Class Startups in Jakarta”.
Melihat proses pitching secara langsung
Ada banyak hal yang dapat menjadi modal untuk menjadi seorang entrepreneur. Mulai dari pemilihan bidang usaha, kepemimpinan, dan visi bisnis. Tetapi yang tidak kalah penting, seorang entrepreneur harus memiliki kemampuan untuk melakukan pitching. Tantangan dalam melakukan pitching bagi entrepreneur adalah bagaimana cara ia dapat mengkomunikasikan nilai bisnisnya secara proporsional dan menarik bagi investor dan mitra bisnis.
Melalui sesi Pitch Day ini, Anda berkesempatan untuk belajar secara langsung bagaimana cara melakukan pitching agar menarik perhatian investor seperti hal-hal apa saja yang perlu dipresentasikan dan bagaimana cara menanggapi pertanyaan yang diajukan. Anda dapat menyimak lima startup terpilih melakukan pitching langsung di hadapan kelima investor yang sudah kami sebutkan sebelumnya. Nantinya, salah satu dari lima startup tersebut akan menjadi pemenang dan menghadiri konferensi Tech in Asia Tokyo 2015 secara gratis.
Networking
Networking adalah salah satu sesi yang tidak boleh dilewatkan dalam sebuah acara. Anda dapat membangun relasi yang kuat dengan berbagai pihak yang dapat berperan penting terhadap bisnis Anda dalam sesi tersebut. Untuk itulah kami memberikan kesempatan bagi seluruh peserta Tech in Asia Tour untuk melakukan networking sebanyak mungkin dengan para founder, tim startup, atau bahkan dengan para investor langsung. Kami sarankan agar Anda membawa kartu nama dalam acara ini.
Waktu dan tanggal
Hari : Kamis, 02 Juli 2015
Pukul : 18.30 – 21.30 WIB
Lokasi
Conclave
Jalan Wijaya 1 no. 5 C, Jakarta Selatan, Indonesia 12170
Agenda
6:30pm – 7.00pm: Registrasi
7:00pm – 7:05pm: Pembukaan oleh Tech in Asia
7:05pm – 7:35pm: Fireside Chat: How to Build Class Startups
7:35pm – 8:25pm: Sesi pitching
8:25pm – 8:35pm: Penjurian
8:35pm – 8:45pm: Pengumuman dan penutupan
8:45pm – 9:30pm: Networking
Tentang juri dan pembicara
Daisuke “Dice” Sasaki, CEO dan Co-Founder freee k.k.
Dice adalah Co-Founder dan CEO dari freee, startup yang menyediakan software akuntansi berbasis cloud bagi UKM. Dice pernah menjabat sebagai kepala pemasaran APAC SMB di Google sebelum mendirikan freee.
Sebelum bekerja di Google, Dice juga pernah menjabat berbagai posisi seperti CFO dan VP product management di ALBERT Inc, sebuah startup penyedia solusi analisis pemasaran dari Jepang; sebagai private equity investment analyst di CLSA Capital Partners Jepang; dan account planner di Hakuhodo. Dice meraih gelar BA di bidang Commerce dari Hitotsubashi University jurusan Data Science.
Koichi Saito, Founder dan General Partner KK Fund
Koichi Saito, pendiri KK Fund, sebelumnya pernah bekerja di IMJ Investment Partners sebagai direktur dan bertanggung jawab atas investasi IMJ di seluruh Asia Tenggara seperti iMoney, Bukalapak, dan Zipmatch. Sebelum di IMJ, Koichi bekerja di Private Equity Fund yang didirikan oleh George Soros, dan terlibat dalam beberapa akuisisi perusahaan dan hotel.
Sebelum itu, ia menjabat sebagai arranger of the securitization of mortgages di divisi investasi perbankan Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities. Koichi juga pernah bekerja di Orix Corporation dimana ia bertanggung jawab untuk menyediakan pinjaman kepada usaha kecil dan menengah di Jepang. Koichi memegang gelar Master of Business Administration dari sekolah bisnis IE di Spanyol.
Takeshi Ebihara, Founding General Partner Rebright Partners
Takeshi mendirikan Rebright Partners pada tahun 2008, sebuah perusahaan VC yang berfokus di Asia Tenggara. Ia pertama kali memulai karirnya pada tahun 1994 di JAFCO, salah satu perusahaan VC terbesar di Jepang. Takeshi juga memiliki pengalaman mendirikan dan mengelola beberapa perusahaan internet. Beberapa perusahaan Takeshi berhasil terdaftar di Bursa Efek Tokyo. Ia adalah mentor di Founder Institute dan anggota dewan di banyak perusahaan startup di Asia Tenggara dan Jepang.
Michael Lints, Venture Partner Golden Gate Ventures
Michael adalah Venture Partner di Golden Gate Ventures. Michael menempuh jurusan Management and Control of information science. Setelah lulus, ia sempat bekerja sebagai konsultan dan manajer proyek di salah satu perusahaan asuransi terbesar di Belanda. Setelah itu ia memulai bisnis IT sendiri, yakni sebuah perusahaan pemeliharaan sistem IT.
Pada tahun 2007, Michael mendirikan venture fund miliknya sendiri yang berfokus pada UKM, sebelum bergabung dengan Golden Gate Ventures sebagai venture partner. Michael adalah mantan wakil ketua Economic Development Board Rotterdam dan menempuh jurusan Financial Analysis for Business Valuation di Harvard Business School.
Willson Cuaca, Managing Partner, East Ventures
Willson Cuaca adalah Co-Founder dan Managing Partner East Ventures. Ia menjabat sebagai CEO di perusahaan yang didirikannya, Apps Foundry Pte Ltd. Willson secara aktif terlibat membangun produk web dan mobile untuk pasar konsumen di wilayah Asia Tenggara, terutama di Singapura dan Indonesia. Ia meraih gelar B.Comp Science dari Binus University.
(Diedit oleh Lina Noviandari)
The post Mengapa Anda Harus Menghadiri Tech in Asia Tour: Road to Tokyo di Jakarta appeared first on Tech in Asia Indonesia.