Penggemar anime mungkin saja pernah mendengar nama Higurashi no Naku Koro ni, sebuah seri game indie (di Jepang lebih dikenal dengan istilah game doujin) yang juga memiliki adaptasi anime, manga, serta film live action. Satu hal yang paling populer dari Higurashi adalah bagaimana seri ini memiliki desain karakter yang nampak innocent, namun di baliknya terdapat kisah horor sadis yang menyeramkan.
Iya, kamu tidak salah baca, game yang dipenuhi dengan gambar imut ini sebenarnya merupakan sebuah kisah fiksi yang dijamin akan membuat kamu merinding karena ketakutan. Ingat, merinding ketakutan, bukan karena kejutan-kejutan murahan.
Kini, setelah bertahun-tahun dirilis dan tersedia dalam berbagai versi di berbagai platform, Higurashi no Naku Koro ni akhirnya tersedia dalam bahasa Inggris di platform game PC paling populer di dunia, Steam, dengan judul Higurashi When They Cry.
Yang Manis, yang Mematikan
Seperti yang saya singgung di atas, Higurashi merupakan seri yang akan menipu kamu dengan desain visual yang dimilikinya. Jika kamu lihat dari jajaran screenshot yang ada di laman Steam game ini, kamu mungkin berpikir Higurashi hanyalah sebuah game visual novel porno dengan karakter di bawah umur. Padahal game ini jauh lebih menyeramkan dari itu (tentu saja game porno dengan karakter di bawah umur jelas sangat menyeramkan).
Di sini kamu akan berperan sebagai Keiichi Maebara, seorang pemuda yang baru saja pindah ke Desa Hinamizawa bersama keluarganya. Dia akrab dengan beberapa anak seusianya dan yang lebih muda di sekolah kecil yang ada di Hinamizawa. Berbagai aktivitas menyenangkan yang biasa dilakukan oleh anak-anak seusia mereka Keiichi lakukan setiap hari bersama teman-teman barunya ini.
Namun tanpa dia ketahui, sesungguhnya Hinamizawa menyimpan misteri yang cukup gila. Tragedi menyeramkan yang berhubungan dengan politik desa terjadi beberapa tahun sebelum Keiichi datang, dan kawan-kawannya seakan-akan begitu ingin menutupi hal tersebut dari Keiichi. Tidak hanya itu saja, desa ini pun masih menjunjung adat istiadat kuno yang untuk orang luar bisa dianggap menarik sekaligus menyeramkan.
Sayangnya meskipun menyimpan misteri yang sangat menarik, Higurashi When They Cry memiliki laju penyampaian cerita yang sangat lambat. Bagian menarik dari game baru muncul setelah kamu melewati beberapa jam sesi klik dipenuhi dengan cerita yang terkadang terasa memaksakan diri untuk menjadi lucu.
Bagian pertama dari keseluruhan kisah Higurashi (dan juga merupakan satu-satunya bagian yang saat ini tersedia di Steam) memakan waktu kurang lebih delapan jam untuk diselesaikan. Sedangkan kisah yang sama sukses disajikan di seri anime Higurashi hanya dalam empat episode saja (satu episode sekitar dua puluh menit).
Horor Verbal
Meskipun memiliki kualitas cerita yang baik, kualitas translasi yang ada di versi Steam ini tidak bisa dibilang luar biasa juga. Tapi hal ini tidak akan terlalu mengganggu pengalamanmu menikmati kisah Higurashi When They Cry, karena kengerian yang dimiliki game ini tetap sukses tersampaikan meskipun hanya dengan menggunakan kata-kata.
Deskripsi untuk menggambarkan bagaimana seseorang mati, sampai ke percakapan antara Keiichi dengan orang-orang sekitarnya dijamin bisa membuat bulu kuduk berdiri. Imajinasimu dalam membaca kisah yang ada di Higurashi semakin dipaksa untuk bekerja dengan minimnya visual yang ada di game ini.
Berbeda dengan versi PS3 dari Higurashi (hanya dirilis di Jepang) yang memiliki background dan berbagai gambar untuk mendukung penyampaian cerita, versi PC hanya memiliki gambar karakter dalam berbagai ekspresi, serta gambar latar simpel yang dibuat dari foto yang diberi efek standar. Minimnya visual dalam Higurashi versi PC bisa dibilang merupakan kekurangan tersendiri yang sangat disayangkan.
Versi Steam dari Higurashi juga menyajikan dua gaya gambar untuk karakternya. Gaya pertama adalah gambar yang telah diperbaharui dan memiliki kualitas lebih bagus (dengan beberapa karakter mendapatkan peningkatan ukuran payudara yang tidak perlu). Sedangkan gaya gambar kedua adalah gaya asli dari Higurashi ketika pertama dirilis sebagai game doujin dan memiliki kualitas yang … yah, namanya selera itu relatif ya, tapi untuk urusan ini saya yakin kita bisa setuju bahwa gaya gambar Higurashi versi asli sangatlah buruk.
Minimnya visual di versi Steam ini lagi-lagi membuat Higurashi lebih baik dinikmati sebagai anime saja daripada versi game yang bisa kamu dapatkan dengan murah sekalipun.
Klik, Klik, Klik, dan Klik
Higurashi When The Cry menyajikan cerita berkualitas yang amat sangat linear. Mirip seperti Planetarian, yang bisa kamu lakukan di game ini hanyalah membaca, memandangi gambar, dan menekan tombol tertentu untuk melanjutkan cerita. Hal ini tentunya membuat Higurashi menjadi game yang kadang terasa membosankan.
Selain itu, Higurashi When They Cry juga menyajikan teks cerita dalam posisi yang cukup aneh. Jika visual novel pada umumnya menaruh teks di bagian bawah layar, maka Higurashi menutupi seluruh layar dengan teks yang sangat panjang. Hal ini jelas membuat game sedikit kurang enak dilihat.
Tidak lupa juga Higurashi memiliki tempo yang amat lambat, membuat aktivitas kamu mengikuti ceritanya menjadi sangat membosankan. Tapi begitu kamu sampai ke bagian paling menarik dari game ini, bersiaplah untuk merasakan aktivitas mengeklik paling intens yang pernah kamu rasakan.
Kesimpulan
Sebagai sebuah cerita fiksi, Higurashi When They Cry merupakan sebuah kisah yang wajib diikuti penggemar kisah misteri. Tidak lupa juga versi PC ini hadir dengan harga yang cukup murah dan pembagian bab cerita yang baik, membuat pengalaman bermain tidak terasa terlalu melelahkan dan mahal.
Namun sayangnya kualitas tinggi ini dirusak oleh minimnya visual yang ada dan lambatnya cerita berjalan. Jika kamu penasaran dengan kisah yang ada di Higurashi, saya lebih menyarankan kamu untuk mengikuti anime seri ini saja. Namun jika kamu sudah menikmati anime Higurashi dan ingin menikmati ceritanya dari sudut pandang yang berbeda, jelas tidak ada salahnya kalau kamu langsung menjajal bagian pertama dari keseluruhan kisah misteri di Hinamizawa dalam Higurashi When They Cry – Ch.1 Onikakushi.
The post Review Higurashi When They Cry Ch.1 Onikakushi – Kengerian Verbal appeared first on Tech in Asia Indonesia.