Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

[DevTalk] Nightspade – Dari Tugas Kuliah Menjadi Developer Game Penuh Prestasi

$
0
0

Kota Bandung adalah salah satu kota dengan potensi industri game yang tinggi di Indonesia. Mudahnya komunitas-komunitas berkembang di sini menjadi salah satu faktor kenapa industri kreatif tumbuh subur di Bandung, termasuk game. Banyaknya perguruan tinggi yang berhubungan dengan seni dan teknologi juga mendukung hal tersebut. Hal ini dibuktikan oleh Nightspade, sebuah developer game dari Bandung penuh prestasi yang merintis usaha mereka sejak kuliah.

Berawal dari Tugas Kuliah

Mad-Warrior | Screenshot

Mungkin keempat pemuda dari Institut Teknologi Bandung ini tidak bakal menyangka bahwa karya mereka di bangku kuliah bisa membawa mereka mendirikan sebuah perusahaan developer game yang cukup terkemuka di Bandung. Inas Luthfi, Garibaldy W. Mukti, Teddy Pandu Wirawan, dan Dody Dharma yang mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual tersebut mengikuti kompetisi ITB Digital Media Festival pada tahun 2009 dan berhasil memenangkan kategori game.

Garibaldy W. Mukti, co-founder dan CMO Nightspade, yang akrab disapa Gerry mengenang saat tersebut. “Saat tahun 2009 ada lomba ITB Digital Media Festival, di mana salah satu lombanya adalah membuat game. Saat itu kita masukin salah satu hasil tugas kuliah karena kita memang membuat game untuk tugas kuliah tersebut. Alhamdulillah menang dan sempat masuk koran,” ujarnya.

“Nah di saat yang sama, program inkubator digital I2TB (Inkubasi Inovasi Telematika Bandung) pertama kali dijalankan, dan mereka mengundang kita untuk ikut daftar menjadi tenant setelah melihat kita di koran tersebut. Lalu kita ikut inkubator tersebut, di mana kita diajarkan bagaimana mengelola perusahaan di sana.

“Awalnya kita masih “palugada” (apa yang lu perlu gua ada), namun sejak ikut inkubator, mulai fokus di aplikasi interaktif. Dan setelah kita lulus kuliah di tahun 2010, lalu kita semakin memfokuskan diri untuk bergerak hanya di game,” sambungnya.

Berlanjut Jadi Investasi Penuh Berkah

Nuclear Outrun | Screenshot

Nuclear Outrun

Setelah fokus di dunia game itulah, mereka akhirnya banyak mendapatkan prestasi. Pada tahun 2011, mereka berhasil memenangkan INAICTA 2011 kategori game. Pada tahun itu pula, Nightspade mendapatkan investasi dari East Venture yang membuat mereka semakin yakin dan semangat memasuki industri game.

Ditanya bagaimana bisa mendapatkan investasi tersebut, Gerry menjelaskan, “Dulu sih Nightspade sebagai yang pertama masukin game ke App Store dari Indonesia. Mungkin hal itu yang membuat EV melirik Nightspade. Soalnya bahkan mereka yang kontak kita langsung, bukan kita yang mencari. Setelah ketemuan baru deh ngobrol-ngobrol tentang funding-nya.”

Selang beberapa tahun, Nightspade pun mendapatkan berbagai penghargaan. Mereka menyabet gelar INAICTA 2011 dan 2013, Sparx Up 2011, dan juga APICTA 2011. Baru-baru ini, mereka juga berhasil mendapatkan juara kedua Intel RealSense App Challenge 2015 dan juga Indigo Apprentice Award 2015.

Stack-the-stuff-2 | Screenshot

Stack The Stuff 2

Kini mereka sedang mengerjakan proyek bersama penerbit DeNa (ya, yang bekerja sama dengan Nintendo itu) dan juga Gumi. Melalui kerja sama ini, Nightspade mendapatkan banyak pelajaran tentang industri game, terutama dalam menjual game mereka. Nightspade menjadi ingin lebih fokus membuat game, dan membagi tugas dengan penerbit sebagai penjualnya.

“Melalui kerjasama dengan mereka, kita belajar banyak mengenai industri game ini, karena di perkuliahan tidak pernah diajarkan. Salah satu yang paling terasa adalah kemampuan publisher untuk ‘mem-publish’ game, di mana kemampuan ini sangat diperlukan agar game yang dibuat diketahui oleh banyak orang sehingga akan banyak mereka yang memainkannya. Oleh karena itu, Nightspade akan terus bekerja sama dengan berbagai publisher lain di mana Nightspade akan fokus di pengembangan game-nya,” ujar Gerry.

Merekrut Karyawan dari Anak Magang Berbakat

Give A Dam | Art

Give A Dam

Di industri yang masih belum umum di Indonesia ini, terkadang mencari talenta unggul adalah sebuah hal yang sulit. Karena itu, Nightspade memiliki cara tersendiri untuk melakukan rekrutmen.

Dimulai dari teman-teman kuliah dengan visi yang sama, selanjutnya mereka merekrut wajah-wajah baru dari para mahasiswa yang melakukan KP di sana. Jika beradaptasi dengan baik, maka ketika lulus mahasiswa yang pernah KP tersebut ditawari pekerjaan penuh waktu oleh Nightspade.

Menurut Gerry, ada alasan tersendiri kenapa mereka merekrut dari lulusan yang pernah KP di Nightspade. “Soalnya kan game itu tidak ada pelajarannya di kuliah, jadi susah kalau menerima fresh graduate. Jadi pas KP memang di-share knowledge tentang game development, nah mereka yang adaptasinya bagus kita tawarkan buat jadi full time setelah mereka lulus.”

“Sekarang sudah ada enam belas orang dari berbagai background, walau dominannya sih informatika dan DKV. Ada satu sih yang jurusannya lain, teknologi pangan, tapi dia sekarang jadi graphic designer :D,” ujar Gerry mengenai jumlah krunya sekarang.

Sebagai sebuah perusahaan startup, Nightspade memiliki suasana yang penuh kekeluargaan. Tak jarang mereka menghadiri acara-acara bersama. Setiap hari pun mereka makan siang bersama, karena makanan disediakan di kantor. Pernah pula setelah Idul Adha ada yang membawa daging untuk melakukan barbecue. Dan tak heran, sebagai gamer sejati, mereka juga bermain game online bersama.

“Kita di studio juga benar-benar terbuka, kalau ada masalah di-share, jadi bisa diselesaikan bersama. Di situ senangnya, serasa di rumah jadinya,” tambah Gerry.

Karya-Karya yang Kreatif

Animal Pirates | Screenshot

Animal Pirates

Sebuah developer game tak akan ada artinya jika tidak memiliki game. Nightspade sendiri telah membuat banyak karya yang berkualitas. Sebut saja Give a Dam dan Tongue Master, dua game yang merupakan hasil kerja sama dengan merek permen terkenal, Chupa Chups.

Ada juga Nuclear Outrun yang pernah pernah Hendri ulas di situs ini. Game hasil kerja sama dengan penerbit Gamenauts ini cukup menarik dan memiliki gameplay yang seru. Di sini kamu akan berlari dan berlari menghindari rudal nuklir yang akan jatuh di daerahmu.

Game favorit saya sendiri ada dua, yaitu Animal Pirates dan Cat Rolls. Animal Pirates menghadirkan elemen RPG, match-3, dan strategi ke dalam sebuah game. Bisa dibilang Animal Pirates lebih dulu menelurkan konsep ini daripada Angry Birds Fight!.

Cat Rolls | Screenshot

Setelah itu ada Cat Rolls yang menurut saya sangat adiktif walau hanya bermodalkan kucing dan gulungan wol. Jika kamu ingin game super simpel dan lucu, saya sarankan kamu mencoba Cat Rolls. Oh, dan deskripsi game tersebut sungguh jenius.

Setelah lima tahun bergerak di dunia game mobile, Nightspade pun ingin mencoba pengalaman baru. Melalui pengumuman di situs mereka, Nightspade berencana untuk berekspansi ke platform lain, tidak hanya mobile saja. Console, PC, web, dan augmented reality menjadi target mereka berikutnya.

Sebagai langkah awal, proyek terdekat yang sedang mereka kerjakan berhubungan dengan augmented reality, namun sayangnya masih dalam tahap yang belum bisa disebarluaskan detailnya. Nightspade sendiri berharap dalam 5-10 tahun ke depan mereka bisa memiliki tidak hanya game, tetapi juga IP yang bisa dikenal banyak gamer dari Indonesia dan juga seluruh dunia.

The post [DevTalk] Nightspade – Dari Tugas Kuliah Menjadi Developer Game Penuh Prestasi appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles