Perhelatan Game Developers Gathering (GDG) 2015 Surabaya pada hari Senin 1 Juni 2015 kemarin akhirnya resmi digelar. Bisa dibilang, acara ini berlangsung lancar sesuai ekspektasi Asosiasi Game Indonesia (AGI), Game Developer Arek Suroboyo (Gadas), Duniaku Network, serta Universitas Ciputra Surabaya selaku tuan rumah.
Bertempat di lantai tujuh Universitas Ciputra Surabaya, GDG 2015 Surabaya merupakan rangkaian pertama dari roadshow “pemanasan” acara serupa yang diadakan pada tiga hari di tiga kota berbeda selama awal bulan Juni ini. Setelah rentetan acara di tiga kota tersebut berakhir, GDG tahun 2015 nantinya akan ditutup dengan ajang GDG Prime Bandung yang akan diadakan pada bulan November nanti.
Untuk sesi pembicara di GDG 2015 Surabaya kali ini, pihak penyelenggara telah mengundang berbagai pihak dari industri video game seperti Andi Suryanto (LYTO Game), Kris Antoni (Toge Productions), Joyce Law (Unity), Rudy Sudarto (ArtLogic Games), Eka Pramudita Muharram (Mojiken), Michael Elwin Setiadi (Artoncode), dan Luat Sihombing (Kominfo Indonesia), dengan Ami Raditya dari Duniaku Network yang bertindak sebagai moderator.
Setelah dibuka dengan sambutan di dalam aula yang menjadi tempat pembicara, pengunjung juga dipersilakan untuk mengikuti workshop Unity serta Startup Clinic dalam dua ruangan terpisah di seberang aula utama. Nah, dari lorong antara aula utama dan dua ruang workshop inilah, para pengunjung bisa mengamati berbagai judul game yang telah dipersiapkan untuk para developer game lokal asal Jawa dan Bali.
Meskipun lokasi acara di Surabaya tidak seluas versi GDG yang saya ikuti tahun lalu, namun tempat tersebut sudah cukup untuk mengakomodasi tamu yang berniat melirik belasan meja para peserta showcase.
Di sini pengunjung bisa menjajal beberapa prototipe game baru seperti Orbiz buatan Anoman Studio (kreator Mahabharat Warriors), Monster Saga Reborn dari ArtLogic Games, Dreamland of Greeve yang terinspirasi Ori And The Blind Forest buatan Miracle Gate Studio asal Bali, dan juga ada game hack and slash “hardcore” berjudul Paw Paw Paw buatan Simpleton Game dari kota Malang.
Para tamu yang melewatkan ajang GDG 2014 silam juga bisa melihat beberapa showcase game dari peserta tahun lalu seperti Playlian dengan Armament Spirit Knight, kemudian Zero Legend dari Alkemis Games, Own Games yang tengah memamerkan Own Super Squad, serta menjajal serunya pertempuran Boat Battle buatan Dolanan Games. Selain itu di lorong ini terdapat juga Maulidan Productions (Multishop Tycoon), dan Game5Mobile yang tengah mempromosikan game Android mereka berjudul Words of Tree.
Kawan-kawan dari GDM (Game Developer kota Malang) sendiri juga tak mau ketinggalan untuk meramaikan showcase GDG 2015 Surabaya. Di sini ada debut dari kawan-kawan dari Clay Game Studio, serta Tempa Labs dengan game Raito dan Raion Studio dengan game Ghost Battle 2 yang keduanya sempat meramaikan ajang Casual Connect Asia 2015 di Singapura bulan Mei kemarin.
Ajang ini sekaligus menjadi wadah mempromosikan media digital TouchOn yang merupakan evolusi dari majalah Zigma keluaran grup Jawa Pos. Lewat kampanye mereka yang juga gencar diberitahukan lewat media sosial Facebook, TouchOn akan mendonasikan uang sebesar Rp500 untuk setiap satu jumlah download yang kamu lakukan di Google Play Store.
Terakhir dan sebagai catatan kecil dari saya, riuhnya suasana di GDG Surabaya 2015 juga tak lepas dari turnamen Ultra Space Battle Brawl yang diadakan secara khusus oleh kawan-kawan Mojiken. Game yang merupakan bagian dari #MojikenCamp ini berhasil membuat para pengunjung GDG Surabaya ikut terbawa serunya suasana duel Pong tanpa baju di luar angkasa. Sayang rasanya bila hal semacam ini tidak saya temukan lagi di GDG Prime maupun di GDG kota berikutnya.
Kesimpulannya, GDG 2015 di kota pahlawan merupakan acara besar yang bisa menjadi barometer untuk mengamati geliat para pelaku industri game lokal dari Jawa dan Bali. Saya sendiri berharap ke depannya acara semacam ini bisa memicu developer dari kota lainnya untuk ikut serta meramaikan acara yang mendukung regenerasi ekosistem game.
Jadi, bila kamu berminat untuk terjun lebih jauh ke industri game dalam negeri atau ingin melihat sejauh mana karya anak bangsa dipamerkan di negeri sendiri, maka jangan sampai melewatkan acara tahunan yang seru ini di tahun berikutnya.
The post Game Developers Gathering 2015 Surabaya – Taman Bermain bagi para Pelaku Industri Game di Jawa dan Bali appeared first on Tech in Asia Indonesia.