Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Founder Stories Bebelian.com: Menelisik Celah Dunia Wanita yang Hobi Berbelanja

$
0
0

Apakah yang ada di benak Anda ketika mendengar kata dunia wanita? Saya cukup berani bertaruh bila kata “belanja” akan terbersit di pikiran. Khairiyyah Sari berbagi cerita seputar perjalanannya di ranah fashion, sampai mendirikan e-commerce khusus barang-barang pre-owned milik selebriti Bebelian.com. Seperti apa kisah wanita yang akrab disapa Sari ini? Simak penuturannya kepada Tech in Asia.

“Tercebur” ke industri media

Sari kecil jelas tidak menyangka dirinya akan menceburkan diri ke dunia wirausaha. Lahir dari keluarga berkecukupan, selepas SMA ia melanjutkan kuliah di Fakultas Psikologi Atma Jaya, Jakarta. “Kalau ditanya apakah ini cita-cita, rasanya bukan. Pun orang tua saya rasanya masih tidak menyangka,” ucap Sari. Namun satu yang pasti, ada ketertarikan pada dunia fashion sedari Sari masih belia, ditambah lagi dengan kondisi keluarga yang berkecukupan membuatnya sudah terbiasa travelling keliling dunia. “Waktu masih SD saya sudah mulai memperhatikan sepatu, busana, aksesoris, cara padu padan baju, dan bagaimana orang-orang terdekat berpakaian,” ujarnya.

Perjalanan Sari di dunia fashion mulai berlanjut ketika Sari duduk di bangku kuliah dan mulai menyelami berbagai aktivitas yang lekat dengan ranah tersebut. “Selain banyak kegiatan kampus yang membuat saya terjun langsung di ranah fashion, saya sempat menjadi finalis Wajah Femina tahun 1996 lalu menjadi Juara Harapan 1 None Jakarta DKI di tahun yang sama. Selama setahun jadi None, saya pun turut mempromosikan Jakarta ke beberapa negara di dunia,” sambungnya. Sari juga sempat mengambil program Fashion Styling di Fashion Institute of Technology, New York selepas kuliah.

Khaiririyah Sari_Bebelian

Di tahun-tahun terakhir kuliahnya, Sari mulai menemukan “jalan” yang tak disangka menjadi modal awalnya menjadi entrepreneur. “Saya mulai masuk ke media sejak menjadi presenter di TPI dan berlanjut menjadi reporter dan presenter berita di RCTI,” ujarnya. Namun kala itu Sari masih bingung arah kariernya karena ia merasa kurang cocok menjadi reporter. “Ada kesenangan tersendiri ketika menjadi presenter dan berbicara di depan kamera, tapi berita sepertinya bukan passion saya. Baru ketika ada kesempatan menjadi fashion stylist dan editor di majalah fashion, ketika itulah saya merasa cocok,” kenangnya.

Tujuh tahun Sari menjabat sebagai Fashion & Beauty Editor di Femina, total sudah dua dekade ia terjun di ranah fashion. Namun ia menemukan “jalan” yang lain lagi. “Rasanya ada ‘sesuatu’ yang bisa dilakukan dengan networking saya dengan selebriti dan fashion people,” ujar Sari.

Hobi belanja dan pasar barang milik idola

Layaknya kebanyakan kaum hawa lainnya, Sari adalah seorang penghobi belanja. Ia sangat menyukai berbelanja di situs belanja internasional seperti Ebay. “Di sana saya menemukan ada beberapa selebriti Hollywood yang melelang barang-barang pribadinya. Tak jarang juga saya berhasil mendapatkan beberapa item tersebut,” ujar Sari seraya tertawa.

Namun kegemarannya akan belanja tidak lantas berhenti membuatnya menjadi konsumen, Sari mulai berpikir mengapa belum ada layanan serupa di tanah air. “Rasanya orang daerah pasti mau deh beli barang-barang dari idolanya,” lanjut Sari. Awalnya Sari sempat ragu dengan ketertarikan masyarakat Indonesia akan lelang. Ia menyiasatinya dengan mencoba membuat toko online khusus tas bermerek milik selebriti lokal. “Ternyata tidak hanya orang daerah yang berminat, penggemar tas di ibukota pun banyak yang melirik. Dari sanalah cikal bakal Bebelian.com lahir,” katanya.

Sebenarnya saya…

Bila kebanyakan pelaku startup teknologi adalah mereka yang sudah lekat dengan teknologi sejak lama, maka lain halnya dengan Sari. Berbalik seratus delapan puluh derajat dari pengetahuannya di ranah fashion, ia awalnya bukanlah sosok yang dekat dengan teknologi.

Ketika ide ini sudah matang dan saya sharing ke teman-teman terdekat, mereka sepertinya tidak yakin saya akan berjalan. Saya ini sebenarnya sangat gaptek. Makanya kadang tidak menyangka kalau akhirnya masuk ke ranah bisnis berbasis teknologi.

Di masa-masa awal Sari mengurus startupnya, ia sempat dibuat pusing karena staf yang biasa membantunya untuk urusan teknis mendadak berhalangan. “Itu waktu menjelang Bebelian launching, sehingga saya harus mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan situs sendiri. Untungnya ada teman yang membantu melalui telepon,” ujarnya seraya tertawa.

Hal lain yang berkesan ketika Sari merintis Bebelian.com adalah ketika ia mencari partner. Terbersit nama Dewi Rezer yang merupakan teman lama Sari di agensi model dan kerap berbincang soal tas. “Waktu itu sih Dewi bilang yes, dan dari sana prosesnya enam bulan sebelum akhirnya mulai berjalan,” jelasnya.

Proses pencarian nama juga tak kalah “lucu” bagi Sari. “Waktu itu saya yang orang Sunda-Aceh dan Dewi yang yang orang Sunda ingin nama yang agak nyunda. Nah munculah Bebelian, yang kalau dalam bahasa Sunda artinya beli-beli. Walaupun Dewi belakangan menyebut Bebelian adalah singkatan dari Berkat Berlimpah dari Tuhan,” beber Sari.

Inspirasi dari “jalan-jalan”

Tidak seperti kebanyakan orang yang memiliki role model atau inspirator, Sari justru menemukan banyak pengaruh ketika ia travelling. “Ini mungkin karena saya sedari kecil sudah sering pergi ke berbagai tempat. Jadi saya amat menikmati pertemuan dengan orang-orang baru. Entah di perjalanan atau di tempat tujuan travelling,” katanya.
Khaiririyah Sari_Bebelian_3

Sari yang saat ini sedang dalam proses membuat buku mengaku banyak membaca buku yang berkaitan dengan gaya dan seni. Irama musik jazz, classic motown, dan classic disco juga selalu menemani kesehariannya.

Sementara untuk tontonan, Sari adalah seorang penyuka serial TV seperti CSI dan Mozart in The Jungle. “Kehidupan para musisi New York Philharmonic di Mozart in The Jungle dari mulai dari mereka casting hingga mendapatkan peran di institusi musik paling bergengsi di Amerika itu sangat berkesan bagi saya. Oh iya, kalau film lepas saya suka Whiplash,” jelasnya.

Untuk mengawali hari, wanita yang mengaku mudah tidur ini selalu memastikan untuk sarapan sebelum mengawali hari. “Kalau untuk menjaga kebugaran biasanya saya berenang dua hari sekali,” ujarnya. Sari sendiri cukup banyak menjalani aktivitas selain mengurus startup, mulai dari menjadi konsultan gaya dan juga menulis untuk situs pribadinya seputar panduan gaya saat travelling.

Gunakan logika dan tetap percaya diri

Sebagai pelaku entrepreneur, bukan hal yang aneh bila ada kekhawatiran yang menghinggapi. Namun berbeda dengan Sari yang mengaku dirinya jarang memusingkan suatu hal. “Kalau kekhawatiran itu pasti ada, tapi harus ada keyakinan kalau bisa terus berjalan,” tambahnya. Sari juga menambahkan bila salah satu modal utama melawan ketakutan adalah percaya diri. “Kita bisa terbebas dari ketakutan bila percaya diri. Namun jangan lupakan logika. Sederhananya, berusaha dan berdoa,” tutup Sari.

(Diedit oleh Ketut Krisna Wijaya)

The post Founder Stories Bebelian.com: Menelisik Celah Dunia Wanita yang Hobi Berbelanja appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles