Kemarin (26/5) Xiaomi secara resmi mulai menjual smartphone kelas menengah terbarunya di Indonesia, Xiaomi Mi 4i. Menurut kicauan yang beredar di media sosial, Xiaomi berhasil menjual 10.000 smartphone seharga Rp2,8 juta tersebut hanya dalam 11 menit. Dan ini bukan kali pertama Xiaomi memecahkan rekor penjualan di Indonesia.
- September 2014: 5.000 Xiaomi Redmi 1s berhasil terjual dalam waktu 7 menit
- November 2014: 10.000 Xiaomi Redmi Note berhasil terjual dalam waktu 40 detik
- April 2015: 40.000 Xiaomi habis terjual dalam sehari pada ajang Mi Fans Sale
Mi Fan Festival in Indonesia: 40,000 Redmi 2 out of stock, already our biggest single-day sale ever and not done yet #MiFanFest
— Hugo Barra (@hbarra) April 8, 2015
Angka-angka tersebut menunjukkan betapa cepatnya penjualan Xiaomi di Indonesia. Perlu dicatat bahwa angka tersebut merupakan hasil dari flash sale yang hanya berlangsung selama beberapa jam. Belum termasuk penjualan hari berikutnya dan penjualan dari toko fisik.
Lalu apa artinya? Dan bagaimana Xiaomi bisa memenangkan hati konsumen di tanah air?
Harga terjangkau
Indonesia adalah negara berkembang yang sedang mengalami pertumbuhan kelas menengah yang pesat. Xiaomi nampaknya paham betul akan hal ini dengan menargetkan harga smartphone di kelas menengah ke bawah. Xiaomi memberikan pilihan smartphone yang menyasar kelas bawah dengan meluncurkan Redmi 1s dan yang terbaru Redmi 2 pada kisaran harga Rp1,6 juta. Produsen asal China ini kemudian juga mulai menyasar kelas menengah dengan meluncurkan Redmi Note seharga Rp2 juta dan Mi 4i dengan harga Rp2,8 juta.
Sebagai catatan, Xiaomi memutuskan untuk tidak meluncurkan Mi 4 di Indonesia karena keterbatasan perangkat keras. Sehingga tidak heran India dan Indonesia menjadi dua negara pertama yang menjadi sasaran peluncuran Mi 4i, yang bisa dibilang versi murah dari Mi 4.
Tidak hanya smartphone, pada peluncuran Redmi 2 di tanah air, Xiaomi juga meluncurkan Mi Pad dengan banderol harga Rp3 juta. Jadi hingga sekarang Xiaomi belum meluncurkan produk — secara resmi — yang melewati harga Rp3 juta di Indonesia.
Spesifikasi yang menggoda
Bisa dibilang sebagian besar pengguna smartphone Android di Indonesia sebelumnya berasal dari pengguna feature phone, Blackberry, pengguna smartphone Android lama yang tidak bisa diperbarui, dan pengguna iPhone yang “berpindah haluan”.
Sebelum memutuskan untuk membeli smartphone, ritual yang biasanya dilakukan tentunya adalah mencari spesifikasi dari ponsel yang ingin dibeli. Dan sekali lagi Xiaomi sangat paham akan hal ini. Produsen asal China tersebut membekali smartphone mereka dengan spesifikasi yang benar-benar menggoda. Lebih dari itu, spesifikasi yang ditawarkan tidak kalah dengan merek lain yang berharga lebih mahal.
Redmi Note misalnya, perangkat ini memiliki layar 5,5 inci dan RAM 2 GB, sama seperti Samsung Galaxy Note yang dibanderol dengan harga selangit. Kemudian Mi 4i dengan layar full HD menyamai berbagai smartphone flagship dari brand lain seperti Samsung, Sony, LG, HTC, dan lainnya. Xiaomi juga tidak pernah lupa menyematkan kamera beresolusi tinggi dan fitur wide angle di kamera perangkatnya untuk memenuhi kebutuhan selfie.
Komunitas yang kuat
Salah satu cara untuk mempertahankan konsumen yang loyal adalah menumbuhkan komunitas yang kuat. Xiaomi paham akan hal tersebut. Perusahan ini sering mengadakan berbagai acara offline untuk komunitasnya dan juga sangat aktif di media sosial. Indonesia sendiri menjadi salah satu basis penggemar Xiaomi terbesar setelah China. Hal ini bisa dilihat dari halaman Fan Page Facebook Xiaomi Indonesia yang telah medapat sekitar 85.000 like dan akun Twitter Xiaomi Indonesia @MiOfficial_ID yang telah diikuti oleh 16.500 orang.
Sebagai bukti besarnya komunitas Xiaomi, pada bulan April lalu produsen asal China ini sempat mengadakan Mi Fans Festival untuk memperingati ulang tahun kelima Xiaomi. Tidak tanggung-tanggung, Xiaomi berhasil menarik perhatian jutaan penggemar mereka di seluruh dunia dan berhasil menjual 2,12 juta produk hanya dalam sehari.
Selain strategi flash sale yang membuat seolah-olah produk yang ditawarkannya eksklusif dan memiliki stok terbatas, Xiaomi juga menerapkan tiga strategi di atas untuk menarik hati konsumen Indonesia.
Lalu bagaimana dengan vendor lokal?
Di lain pihak, vendor smartphone lokal seperti Evercoss, Nexian, atau Mito masih berkutat menyediakan smartphone kelas bawah. Produk terbaru yang diluncurkan tiga vendor tersebut adalah Android One dengan banderol harga Rp1,4 juta, yang notabene memiliki harga yang tidak jauh dengan Redmi 2. Fitur utama yang ditawarkan Android One adalah jaminan dukungan pembaruan sistem operasi resmi dari Google untuk dua tahun ke depan. Akan tetapi, meski lebih mahal, Redmi 2 memiliki spesifikasi lebih dan juga dukungan sistem operasi MIUI dari Xiaomi yang bisa menjadi pertimbangan konsumen.
Pemain lokal lain yang juga mencoba peruntungan adalah HiMax yang juga menawarkan harga terjangkau dan spesifikasi yang bersaing. HiMax Polymer misalnya, dibanderol dengan harga Rp2 juta dan memiliki spesifikasi mirip dengan Redmi Note. Akan tetapi, tampaknya HiMax masih harus terus berjuang keras untuk bisa mengejar ketenaran Xiaomi di Indonesia.
(Diedit oleh Lina Noviandari; sumber gambar: Facebook Fan Page Xiaomi Indonesia)
The post Bagaimana Xiaomi Memenangkan Hati Konsumen Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.