Akhir bulan lalu, Red Flag Publishing menerbitkan buku berjudul Jack Ma’s Internal Speeches: Trust in Tomorrow. Kebanyakan isi pidato di buku ini tidak pernah dibagikan kepada publik sebelumnya. Jadi kali ini, saya akan menerjemahkan beberapa kutipan menarik dari buku tersebut. Beberapa topik dari buku tersebut yang telah saya ulas adalah:
- Pendapat Jack Ma tentang keberhasilan Alibaba
- Nasihat Jack Ma kepada putranya tentang pendidikan
- Jack Ma berbicara tentang sanjungan, arogansi, dan kenapa ia memiliki wajah aneh
Pada terjemahan kali ini, Jack Ma menceritakan awal lahirnya layanan Alipay.
Bagaimana awal mula kehadiran Alipay? Pada waktu itu, saya pergi ke bank, dan mereka berkata “Kami tidak dapat melakukan hal itu [online], karena ini merupakan produk finansial.” Namun bila tidak ada perusahaan China yang memulai layanan pembayaran online, maka perusahaan asing akan masuk, dan kami akan menjadi “korbannya”.
Ketika saya berada di Davos, saya mendengar Clinton bicara mengenai kekuatan kepemimpinan. Saya seketika mengerti konsep ‘berani melakukan sesuatu yang Anda percaya’, yang tidak merugikan negara atau pelanggan. Lalu saya memutuskan untuk melakukannya, dan berkonsentrasi di sana. Bila Mr. Zhang membeli sesuatu dari Mr. Li namun ia belum mengirimkan produknya, Mr. Zhang bisa membayar melalui Alipay dan bila ia ditipu hingga RMB1 juta (Rp2 miliar), maka kami akan menggantinya dalam jumlah yang sama. Pada waktu itu orang berkata bila saya hanya menggertak, namun saya benar-benar memiliki uang untuk membayar tiap tebusan.
Kami merancang sistem yang nyaman dan mudah digunakan, dan saya tidak mengambil satu sen pun, sehingga bila sewaktu-waktu dilakukan audit, tidak akan ada masalah. Dengan cara itu, pemerintah akan berpikir: bila Anda tidak melakukan ini, lalu siapa?
Pemimpin merupakan figur penting dalam proses pengembangan perusahaan. Saya adalah pemimpin Alibaba, saya perlu menjadi pelopor e-commerce di China. Saya perlu berpikir ulang apa yang sudah saya lakukan, apa yang harus saya lakukan, dan apa yang telah saya siapkan.
Saat ini ada tiga “blok” di bisnis internet. Pertama adalah informasi atau ideologi. Bisnis internet jenis ini sangat sulit untuk dilakukan, dan saya tidak melihat seluruh dunia memiliki ideologi yang sama, sehingga saya tidak melakukannya. Namun dua perusahaan raksasa asal China, Sina dan Sohu berhasil melakukan hal ini dengan baik.
Yang kedua adalah hiburan, seperti game, dan Tencent berhasil bermain di ranah ini dengan baik. Saya selalu berpikir bila game tidak dapat mengubah industri internet karena orang tidak selalu bermain game.
Yang ketiga adalah commerce atau perdagangan. Dan karena perdagangan adalah sebuah “game” yang dimainkan orang di seluruh dunia, saya memutuskan untuk memilih bisnis ini dengan berfokus pada e-commerce.
Klien kami akan didominasi oleh UKM dan entrepreneur. Itulah visi yang saya buat untuk Alibaba. Bila perusahaan besar datang untuk menawarkan kerja sama, secara prinsip kami tidak melakukannya. Namun bila UKM datang pada kami, nilai bisnis mereka awalnya mungkin hanya sekitar RMB3 juta hingga RMB5 juta (Rp6 miliar hingga Rp10 miliar), lalu membesar menjadi RMB10 juta (Rp20 miliar) atau bahkan RMB100 juta (Rp21 triliun) – mereka harus mencari pihak lain, karena fokus saya hanya UKM.
Logikanya, Anda tidak bisa mengajar SMP dan SMA sekaligus, apalagi mengajar di universitas. Dengan memahami siapa klien kami, maka kami bisa menguasai pasar dan melakukan apa yang semestinya dilakukan. Bahkan jika hal tersebut akan mendatangkan profit yang besar dan menggiurkan, Anda harus belajar untuk berkata “Tidak, visi kami tidak seperti itu”.
(Diterjemahkan oleh Pradipta Nugrahanto dan diedit oleh Lina Noviandari)
The post Jack Ma Bicara Sejarah Pendirian Alipay dan Bagaimana Belajar Berkata Tidak appeared first on Tech in Asia Indonesia.