“Apakah kamu mengenal nama Adol Christin?”
Demikianlah slogan yang menjadi salah satu ciri khas dari seri action RPG berjudul Ys. Memiliki warisan sejarah yang panjangnya tidak kalah dengan seri Final Fantasy, Ys adalah salah satu pionir action RPG yang identik dengan tokoh utama berambut merah menyala, aksi pertarungan cepat dan seru, serta soundtrack musik rok penuh raungan gitar distorsi. Kali ini, kita akan membahas salah satu judul yang cukup penting dalam sejarah Ys yaitu Ys VI: The Ark of Napishtim.
Ys VI yang pertama kali rilis di Jepang pada tahun 2003 silam ini spesial karena ia merupakan game Ys pertama yang menggunakan tampilan grafis 3D. Game ini pernah diterbitkan oleh Konami di PS2 dan PSP dengan beberapa perubahan, namun versi PC yang asli dari Ys VI baru dirilis secara resmi dalam bahasa Inggris di tahun 2015 ini. 12 tahun berselang sejak kelahirannya, apakah Ys VI masih mampu unjuk gigi sebagai game action yang berkualitas? Atau malah sudah lapuk dikikis waktu? Baca ulasannya di bawah ini.
Sebuah Kisah Yang Sederhana
Ys VI bercerita tentang Adol Christin, seorang pemuda petualang yang terkenal dengan sebutan “Adol the Red” karena rambut merahnya. Setelah melalui berbagai kejadian di berbagai game Ys sebelumnya, Adol kini telah memiliki reputasi sebagai seorang ahli pedang yang handal. Suatu hari, Adol sedang berlayar di atas sebuah kapal bersama beberapa temannya. Sayangnya nasib buruk menimpa mereka, kapal yang mereka tumpangi terjebak dalam pusaran air raksasa. Adol pun terjatuh dari kapal, kemudian terdampar di sebuah pulau misterius yang disebut Canaan Island.
Beruntung Adol diselamatkan oleh dua gadis bersaudara yang tinggal di pulau tersebut. Rupanya ia bukanlah satu-satunya orang yang terdampar di sana. Pusaran air raksasa yang mengelilingi pulau Canaan selama ini sudah sering memakan korban, dan orang-orang yang terdampar telah terkumpul cukup banyak hingga bisa membangun sebuah desa. Sayangnya hubungan antara suku Rehda yang merupakan penduduk asli Canaan dengan para pendatang tidak begitu harmonis karena perbedaan pandangan dan tradisi. Sebagai petualang yang baik, Adol pun mulai menjelajahi pulau Canaan dan sekitarnya, mencari cara untuk meninggalkan pulau tersebut, sekaligus berusaha memperbaiki hubungan antara suku Rehda dengan para pendatang.
Cerita dalam Ys VI bisa dibilang biasa saja, sangat biasa malah. Di sini kamu tidak akan menemukan cerita dengan drama yang menyentuh hati, perang besar antar kerajaan, atau misteri penciptaan alam semesta. Meskipun demikian, cerita di game ini cukup menghibur untuk diikuti. Petualangan Adol akan menguak misteri tentang pulau Canaan sedikit demi sedikit, dan ketika kamu sampai di bagian akhir game ini konflik akan banyak berkembang hingga membentuk kisah yang secara keseluruhan cukup berkesan. Bila kamu pernah memainkan seri Ys sebelumnya, game ini juga menyajikan nostalgia karena ada banyak karakter lama yang muncul kembali.
Sederhana Bukan Berarti Mudah
Meskipun memiliki cerita yang sangat biasa, sebagai game action RPG nilai jual seri Ys tentu saja terletak pada gameplay yang dimilikinya. Ys VI memiliki gameplay yang cukup sederhana, kamu bisa menyerang dengan pedang, melompat, dan mengeluarkan beberapa magic dan skill. Tapi ini bukan berarti game ini gampang. Dibanding dengan seri Ys lainnya, Ys VI termasuk salah satu yang sulit. Musuh-musuh biasa saja kadang perlu dikalahkan dengan taktik atau item tertentu, apalagi melawan musuh-musuh bos yang lebih brutal.
Kamu tidak cukup hanya jago menyerang dan menghindar, tapi perlu memikirkan strategi juga karena tiap bos memiliki karakteristik yang unik. Kalau kamu merasa game ini masih kurang menantang juga, kamu bisa menaikkan tingkat kesulitan, atau mengaktifkan Catastrophe Mode yang membuatmu tidak bisa menyimpan item penyembuh.
Sayangnya, kesulitan yang tinggi tidak selalu membuat gameplay menjadi lebih menyenangkan. Ys VI tidak hanya sulit dalam pertarungan, tapi juga sulit dalam melanjutkan jalan cerita. Seringkali tempat tujuanmu tidak diberitahukan dengan jelas sehingga kamu harus menebak-nebak mesti pergi ke mana berikutnya.Sebaiknya kamu memperhatikan petunjuk-petunjuk dalam dialog yang ada dengan baik kalau tidak mau kebingungan. Untungnya dialog-dialog dalam game ini sangat menarik untuk dibaca, dan untuk ini saya harus mengacungkan jempol pada para kru penerjemah XSEED Games. XSEED juga memberikan fitur baru berupa kemampuan teleportasi, sehingga perjalananmu mondar-mandir antardesa menjadi jauh lebih cepat.
Masih ada satu lagi kesulitan yang akan kamu temui dan mungkin akan paling membuatmu frustasi, yaitu kesulitan dalam melakukan eksplorasi. Dunia dalam Ys VI memiliki banyak jalan rahasia dan peti harta karun yang sulit dijangkau. Untuk mengakses rahasia-rahasia ini seringkali kamu harus menggunakan item tertentu atau harus melakukan manuver gerakan susah yang disebut Dash Jump. Sialnya lagi, game ini tidak menyajikan tutorial yang baik. Tutorial yang ada hanya bisa kamu akses lewat menu Option, dan hanya berupa satu halaman teks saja. Perjuangan melakukan Dash Jump adalah salah satu tantangan yang paling menyebalkan tapi berkesan dari Ys VI, dan selalu jadi bahan curhat para pemain Ys VI di berbagai forum internet.
Berjuang Melawan Perkembangan Zaman
Sebagai game yang sudah berumur 12 tahun, kualitas gameplay maupun tampilan visual Ys VI masih terasa memiliki kualitas yang baik. Tapi dalam beberapa sisi lainnya, Ys VI mulai menunjukkan usia lanjutnya. Hal pertama yang cukup mengganggu adalah munculnya bug minor dalam tampilan visual. Ys VI versi rilisan XSEED Games ini dimodifikasi supaya mendukung resolusi layar lebar, tapi sayangnya ada beberapa tempat dalam game ini yang tampilannya dibuat pas-pasan untuk resolusi 4:3. Alhasil ketika resolusi diubah ke layar lebar, muncul hal-hal aneh seperti ukuran skybox yang terlalu kecil atau tekstur yang eror.
Selain masalah pada tampilan visual, saya juga merasa kurang sreg dengan soundtrack dalam game ini. Dibandingkan Ys yang lebih baru seperti Ys I-II Chronicles atau Ys Origin, aransemen musik dalam Ys VI terasa inferior. Lagu-lagunya banyak menggunakan synthesizer yang suaranya tidak begitu bagus, dan banyak juga musik latar bernuansa techno yang nadanya kurang enak didengar. Memang masih ada beberapa lagu yang keren seperti musik latar di Rehda Village atau ketika bertarung melawan bos, tapi jelas kalah jauh dibandingkan beberapa seri Ys lainnya.
Barang Antik Yang Masih Layak Kamu Mainkan
Meskipun memiliki beberapa masalah teknis minor, secara keseluruhan Ys VI masih merupakan game yang sangat menyenangkan untuk dimainkan. Ys VI adalah sebuah game pertengahan antara modern dan klasik. Game ini memiliki kualitas yang bagus bahkan untuk standar tahun 2015, tapi memiliki nuansa cerita dan gameplay yang umurnya sudah 12 tahun. Mungkin memainkan game ini akan membuatmu teringat dengan judul-judul seperti Alundra atau Brave Fencer Musashi, zaman ketika bertualang dalam dunia game tidak harus sambil memikirkan hal-hal rumit seperti JRPG jaman sekarang, dan ketika tampilan grafis yang terbatas masih menyediakan ruang untuk kita berimajinasi.
The post Review Ys VI: The Ark of Napishtim – Petualangan Klasik Yang Tak Lekang Oleh Waktu appeared first on Tech in Asia Indonesia.