Kita baru saja memasuki tahun 2014. Di tahun ini banyak developer game yang sudah menjanjikan game-game keren. Meskipun banyak game baru menjanjikan yang patut ditunggu, bukan berarti game-game lama bisa kita lupakan begitu saja. Minggu ini saya akan merekomendasikan beberapa game yang mungkin saja dulu kamu lewatkan, atau juga mungkin ingin kamu mainkan lagi untuk nostalgia. Tanpa panjang lebar lagi berikut pembahasan game lawas minggu ini.
Ico
Ico adalah sebuah game yang dirilis untuk PS2. Game ini terkenal karena merupakan salah satu game yang memotori pergerakan video game sebagai media seni. Hal tersebut ditunjukkan melalui minimnya dialog dan interface dalam game, tapi tetap bisa dengan sukses menyedot pemain ke dalam dunianya. Ico juga merupakan game pertama dari seri game buatan Team Ico (tim internal Sony) yang kemudian berlanjut ke Shadows of the Colossus dan The Last Guardian.
Salah satu hal yang membuat saya begitu menggemari Ico adalah bagaimana game ini bisa menyampaikan kisah hubungan antara dua makhluk tanpa menggunakan banyak basa-basi, semuanya disampaikan melalui interaksi yang sangat simpel yaitu bergandengan tangan. Di game ini kamu akan berperan sebagai Ico, seorang bocah bertanduk yang berusaha melarikan diri dari sebuah benteng raksasa. Di tengah usahanya, dia bertemu dengan seorang gadis berpenampilan serba putih yang dikurung di benteng itu. Meskipun tidak mengerti mengapa gadis itu bisa dikurung, dan meskipun dia memiliki bahasa yang berbeda dengan yang diucapkan oleh si gadis, Ico tetap berniat untuk menolongnya melarikan diri bersama dari tempat itu.
Dalam usaha melarikan diri bersama, sang gadis yang bernama Yorda terkadang akan diserang oleh beberapa makhluk berwujud bayangan. Oleh karena itu Ico harus selalu memperhatikan dan menjaga Yorda jangan sampai diculik oleh makhluk-makhluk tersebut. Selain itu Yorda juga tidak memiliki fisik yang selincah Ico, jadi Ico harus memecahkan berbagai puzzle yang ada di benteng tersebut agar dapat membantu Yorda mencari jalan untuk keluar.
Menurut saya pribadi, game ini adalah salah satu kisah fiksi paling romantis yang pernah ada. Dan semua hal itu disampaikan nyaris tanpa kata-kata apalagi dengan adegan porno sok berseni seperti film Hollywood. Dalamnya hubungan dari Ico dan Yorda semuanya disampaikan melalui gameplay yang didesain dengan cerdasnya.
Ico dirilis untuk PS2 pada tahun 2001. Tapi semenjak tahun 2011 Sony merilis versi HD dari game ini untuk PS3. Game ini bisa kamu dapatkan di PlayStation Store, dan jika kamu berlangganan PS+ untuk region US, maka kamu bisa mendapatkan game ini beserta sekuelnya, Shadows of the Colossus, secara gratis.
Final Fantasy VII
Siapa sih yang tidak kenal dengan seri RPG raksasa yang satu ini, apalagi dengan game ketujuh dari seri ini. Final Fantasy VII merupakan game RPG untuk PS1 yang dikembangkan oleh Squaresoft (sekarang Square Enix). Game Final Fantasy pertama yang bergrafis 3D ini bisa dibilang merupakan game yang membuka jalur untuk genre JRPG semakin diterima ke pasar internasional, terutama Amerika.
Final Fantasy VII (selanjutnya saya singkat FF VII) terkenal karena memiliki kualitas rata-rata yang luar biasa. Tidak hanya grafis yang merupakan terbaik di masanya, game ini juga memiliki musik, cerita, dan gameplay yang luar biasa bahkan dibandingkan dengan game-game modern jaman sekarang. Saking populernya game ini bahkan Square Enix sampai membuat 3 buah game spin-off, 1 film bioskop, dan 2 OVA anime yang memiliki setting di dunia FF VII.
Sayangnya karena lompatan teknologi dari segi gameplay yang jauh antara FF VII dan FF VI, kita tidak akan bisa melihat FF VII di platform mobile dalam waktu dekat meskipun Final Fantasy VI sudah akan dirilis dalam untuk mobile besok. Meskipun begitu kamu tetap bisa menikmati FF VII melalui koleksi PS1 Classic yang bisa kamu beli di PlayStation Store dan bisa kamu mainkan di PSP, PS Vita, dan PS3. Selain versi tersebut ada juga FF VII versi Steam dengan peningkatan resolusi yang disesuaikan dengan teknologi sekarang, implementasi cloud saving, serta fitur achievement.
Final Fantasy VIII
Jika FF VII merupakan game yang membuka jalur untuk JRPG semakin diterima di pasar barat, maka Final Fantasy VIII bisa dibilang merupakan game yang mengenalkan JRPG ke Indonesia. Game kedelapan dari seri RPG populer ini kembali muncul untuk konsol PS1 dengan nuansa yang benar-benar berbeda. Layaknya game-game FF yang lain, FF VIII sama sekali tidak memiliki hubungan dengan game FF lainnya selain kemunculan monster-monster yang sudah menjadi icon FF seperti Chocobo.
FF VIII tentu saja masih memiliki kualitas tinggi layaknya FF yang lain, bedanya game ini memperkenalkan sebuah minigame keren yang bahkan saking kerennya sampai banyak fan yang membuat versi stand-alone dari minigame ini. Minigame yang saya maksud tak lain dan tak bukan adalah permainan kartu Triple Triad. Meskipun sama-sama sukses dan berkualitas seperti FF VII, FF VIII tidak mendapatkan perlakuan spesial dari Square Enix dan sampai sekarang hanya muncul sebagai satu game saja.
Sama seperti pendahulunya FF VIII tersedia melalui koleksi PS1 Classic yang bisa kamu beli di PlayStation Store dan bisa kamu mainkan di PSP, PS Vita, dan PS3. Selain versi tersebut ada juga FF VIII versi Steam dengan peningkatan resolusi yang disesuaikan dengan teknologi sekarang, implementasi cloud saving, serta fitur achievement.
Untuk minggu ini, itu dulu game yang saya rekomendasikan. Jangan lupa tunggu pembahasan game jadul lainnya yang akan saya share minggu depan ya.
Post 3 Game Lawas Pilihan Minggu Ini: Ico dan Final Fantasy muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.