Industri game di tanah air kita berpotensi menelurkan banyak sekali inovasi game mobile menarik, khususnya apabila berkaitan dengan genre puzzle yang saya rasa cukup sering digarap oleh developer game di Indonesia. Layer: Simple is Hard sendiri merupakan salah satu bukti dari situasi yang saya gambarkan tadi. Sebagai salah satu dari sekian banyak game puzzle yang berupaya tampil unik untuk merebut perhatian kamu di App Store, Layer: Simple is Hard hadir dengan kesederhanaanya yang unik dan begitu membekas di pikiran para pemainnya.
Seperti penjelasan Glenn di bulan Mei 2014 kemarin, Layer: Simple is Hard merupakan porting game buatan Stellar-Ø berjudul Koutack yang cukup populer sebagai game web. Sebelum merambah ke platform mobile, Koutack sendiri berhasil meraih beberapa penghargaan, di antaranya Most Promising Game di Indie Prize Asia 2014 serta Most Innovative Gameplay pada ajang Game Developer Gathering 2014 Desember tahun lalu. Setelah berhasil membius beberapa orang berkat gameplay yang simpel, Koutack akhirnya merambah platform iOS dengan nama baru yang saya rasa cukup mewakili pengalaman saya ketika memainkan game ini selama berjam-jam.
Sama halnya dengan Koutack, inti permainan dari Layer: Simple is Hard sebenarnya tak berbeda jauh, hanya saja permainan kamu lebih terbantu berkat interaksi layar sentuh dari perangkat mobile. Dalam Layer, kamu diminta untuk menumpuk seluruh tile yang ada hingga menjadi satu tumpukan utuh. Simpel sekali bukan? Agar lebih menantang lagi, di arena permainan kamu akan menjumpai lantai bersimbolkan bintang yang memberimu nilai sempurna apabila tumpukan tersebut bisa berakhir di atasnya.
Selain nilai sempurna, perolehan bintang tersebut juga menjadi elemen penting yang diperlukan untuk “membeli” beberapa variasi level yang disediakan oleh Stellar-Ø. Makin banyak bintang yang kamu dapatkan, maka semakin besar pula kesempatanmu untuk membuka tantangan berikutnya.
Sebagai game kasual, Layer sendiri tidak mematok kontrol yang begitu ribet untuk dimainkan, yang perlu kamu lakukan hanyalah melakukan tap pada bagian petak kosong antara dua sisi tile untuk menumpuknya jadi satu. Sepanjang level tadi kamu tidak bisa mengulangi tumpukan tersebut tanpa mengulangi level tersebut lagi dari awal, jadi kamu perlu berpikir seefisien mungkin agar bisa memenangkan permainan.
Kesederhanaan merupakan inti dari keseluruhan permainan Layer. Dengan berbekal elemen permainan yang minimalis dan mudah dipahami inilah, Layer memikat hati para pemainnya untuk bisa terpaku di depan layar. Kesederhanaan presentasi tersebut membuat pemain merasa tak perlu banyak berkomitmen dengan permainan Layer yang sangat kasual. Ini artinya, kamu mungkin tidak keberatan menghabiskan waktu untuk bermain Layer di sela rutinitasmu sehari-hari, hanya sekedar untuk menghabiskan waktu.
Kesederhanaan tadi berimbas pada presentasi game yang terkesan datar, sehingga terkesan kurang begitu menarik bagi gamer yang cenderung menilai dari tampilan fisik game dibandingkan pengalaman bermain. Namun jika grafis bukanlah hal yang kamu utamakan di saat membeli sebuah game, maka Layer merupakan game yang akan mencuri waktumu dengan tampilannya yang minimalis. Apalagi ditambah dengan balutan musiknya yang terdengar begitu pas saat dimainkan.
Cek juga wawancara dengan Lazcht, pengarah visual dari Stellar-Ø
Kesimpulannya, Layer: Simple is Hard merupakan game puzzle minimalis dengan ciri khas spesial yang membuatnya sejajar dengan bermacam game mobile fenomenal seperti Threes! dan lain sebagainya. Dengan harganya yang lumayan terjangkau, kini kamu bisa mengantongi permainan puzzle stacking ala Koutack yang cukup adiktif ke dalam perangkat iOS kamu dan memainkannya kapan pun dan di mana pun.
Post Review Layer: Simple Is Hard – Simpel Dan Efektif muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.