Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Review Apotheon – Saat Dark Souls, God of War, Goat Simulator, Dan Seni Tradisional Digabung Jadi Satu

$
0
0

Selain Kick & Fennick, bulan ini ada lagi game indie baru yang dirilis dan langsung digratiskan untuk pelanggan PS+. Game yang saya maksud adalah Apotheon buatan Alien Trap Games. Sebelumnya saya pernah membahas game ini dalam daftar game platformer yang wajib kamu tunggu, dan baru setahun sesudah diumumkan, game ini baru tersedia untuk kita mainkan. Melalui grafisnya yang sangat unik, Apotheon dijamin akan langsung memikat perhatianmu. Tapi jangan salah, karena selain grafis yang unik, game ini juga memiliki cerita dan gameplay yang amat sangat seru.

Seperti yang bisa kamu lihat di screenshot yang tersebar di artikel ini, Apotheon mengusung gaya grafis yang terinspirasi dari lukisan tradisional Yunani. Gaya gambar yang unik ini akan menghiasi seluruh bagian game baik cut scene maupun gameplay, menambah jajaran game dengan grafis unik seperti Okami yang bergaya lukisan Jepang atau Child of Light yang bergaya lukisan klasik barat.

Apotheon | Screenshot (1)

Iya, kamu bisa berburu di sini!

Selain gaya gambar, Apotheon juga mengusung cerita yang sangat kental dengan unsur-unsur mitos Yunani. Kamu akan sering menemukan nama-nama seperti Zeus, Hera, Artemis, Apollo, dan lain-lain dalam game ini. Sebagai salah satu mitos dengan konsep paling menarik, kisah mitos Yunani dalam Apotheon dijamin akan menyajikan kamu dengan kisah petualangan epik antara manusia dan dewa-dewa.

Di sini kamu akan mengendalikan Nikandros, seorang manusia yang hidup di bumi yang telah dilupakan para dewa. Akibat tindakan para dewa yang memutus hubungan dengan bumi ini, penduduk bumi hidup dengan serba berkesusahan. Matahari tidak bersinar, pertanian selalu gagal, dan hewan buruan pun tidak ada yang menunjukkan diri mereka. Untuk menghilangkan kutukan ini, Nikandros pergi ke puncak gunung Olympus, tempat para dewa tinggal, dan berhadapan dengan masing-masing dewa yang bertanggung jawab atas kesialan yang ditimpa para manusia.

Apotheon | Screenshot (2)

Dan juga bisa berenang!

Apotheon mengusung genre metroidvania di mana kamu akan disajikan dengan dunia 2D side-scrolling dan kamu bebas untuk menyelesaikan misi utama serta misi sampingan tergantung urutan yang kamu mau. Di antara setiap level bos-bos yang tersebar, terdapat kota yang sangat luas yang bisa kamu jelajahi. Kamu bisa membunuh penduduk kota dengan membabi buta, membayar denda kepada penjaga setelah membunuh seenaknya, mencuri benda berharga, kembali membayar denda kepada penjaga, berbelanja perlengkapan, dan masih banyak lagi.

Lebih hebatnya lagi, di kota yang sangat luas, kehidupan berjalan dengan begitu aktifnya (jangan kaget kalau kamu tiba-tiba bertemu segerombolan satir mabuk di tengah kota). Namun sayangnya keaktifan kota ini harus dibayar dengan frame rate yang tidak stabil. Meskipun game dijalankan di PS4, masalah teknis seperti ini tetap saja muncul dan cukup mengganggu kenyamanan bermain.

Selain eksplorasi yang menarik, Apotheon juga memiliki bagian pertarungan yang sangat seru. Game ini sangat mengingatkan saya akan seri Dark Souls yang memaksa pemainnya untuk bermanuver dengan cara berguling, rajin menangkis dengan tameng, serta tidak ragu-ragu untuk menerjang lawan dengan senjata.

Apotheon | Screenshot (4)

Apotheon memiliki banyak bos menarik

Game memiliki banyak sekali pilihan senjata yang bisa kamu gunakan, mulai dari pedang, pisau, kapak, tombak, panah, botol-botol berisi racun atau peledak, dan lain-lain. Variasi senjata ini semakin dibuat menarik dengan kemampuan karaktermu untuk menggunakan senjata dengan normal atau memilih untuk menggunakannya dengan cara melempar senjata tersebut ke musuh. Tapi hati-hati juga, karena senjatamu punya batas kegunaan. Jadi jangan sampai seluruh senjata kamu hancur dan kamu hanya disisakan dengan tangan kosong saja.

Sejauh ini semua terdengar begitu luar biasa bukan? Jangan keburu senang dulu, meskipun memiliki gameplay yang sangat solid, Apotheon memiliki beberapa kendala teknis yang cukup mengganggu. Selain frame rate yang tidak stabil, game ini juga memiliki kontrol yang aneh. Akan sangat sulit sekali mengendalikan arah serangan atau pertahananmu karena kontrol yang tidak nyaman tersebut. Ditambah lagi game ini memiliki gravitasi yang sangat aneh. Terkadang kamu bisa saja menyerang (atau diserang) lawan dan terpental dengan sangat jauh melebihi batas wajar, mengingatkan saya akan game dengan gravitasi gila seperti Goat Simulator.

Apotheon | Screenshot (5)

Ikon dan teks yang kecil membuat game susah dimainkan

Terakhir yaitu urusan grafis. Tidak perlu dijelaskan lagi, seperti yang saya singgung di atas dan seperti yang bisa kamu lihat di screenshot yang tersebar di sini, Apotheon memiliki grafis yang sangat unik dan enak dilihat. Game ini betul-betul menyajikan visual yang dijamin akan membuat kamu penasaran untuk menjajalnya. Pokoknya kalau urusan visual, jangan ragukan Apotheon. Walaupun harus saya akui Apotheon memiliki desain interface yang kurang nyaman untuk dilihat karena ukuran ikon dan teksnya yang terlalu kecil.

Apotheon tersedia untuk Windows PC, Mac, Linux, dan PS4. Jika kamu berminat kamu bisa mendapatkan game ini dengan harga yang cukup murah. Tidak sampai di situ saja, jika kamu berlangganan PS+, kamu berkesempatan untuk mendapatkan Apotheon secara cuma-cuma sampai minggu depan. Jadi tunggu apalagi? Segera jajal game yang sangat unik secara visual dan sangat seru untuk dimainkan ini.

Steam Link: Apotheon, Rp. 115.999

PlayStation Store (US): Apotheon, $14,99 (sekitar Rp. 190.000)

Post Review Apotheon – Saat Dark Souls, God of War, Goat Simulator, Dan Seni Tradisional Digabung Jadi Satu muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles