Setengah tahun telah berlalu sejak Glenn memperkenalkan game karya anak bangsa War of Guardians. Membaca permainan yang dideskripsikan oleh Glenn, game ini memiliki potensi yang sangat besar yang untuk disejajarkan dengan game castle defense lain yang sudah tenar seperti Clash of Clans atau Cartoon Wars. Bagi kamu yang sama penasarannya dengan saya akan permainan game ini, maka saya punya kabar gembira. War of Guardians akhirnya memasuki tahap open beta pada bulan ini! Apakah Arcane Factory berhasil merealisasikan visi yang mereka sampaikan pada Games in Asia Meetup tahun lalu?
Alkisah di masa depan, populasi manusia semakin membludak. Penebangan hutan marak dilakukan untuk membuka daerah pemukiman malah membawa konsekuensi kesulitan pangan di seluruh dunia. Untuk mengatasi hal ini, para ilmuwan menciptakan sejenis pohon yang dapat menghasilkan pangan dalam jumlah banyak. Namun sayangnya, beberapa pihak yang serakah berusaha menguasai pohon-pohon ini untuk kepentingan pribadi.
Pemerintah yang berkuasa memutuskan untuk merekrut para hewan guna bertempur bahu-membahu dengan manusia. Para hewan yang kemudian disebut sebagai Guardians itu telah ditingkatkan tingkat intelegensinya oleh para ilmuwan, sehingga mampu bertempur di dalam formasi dan menggunakan berbagai jenis senjata. Musuh yang tidak mau ketinggalan pun ikut menciptakan Guardians, sehingga peperangan antara para Guardians dari kedua faksi menjadi tidak terelakkan lagi.
Seperti yang telah dibeberkan oleh Arcane Factory sebelumnya, War of Guardians merupakan game side-scrolling strategy dengan rasa castle defense/offense. Di sini kamu akan mengatur satu unit pasukan yang terdiri dari manusia dan para Guardians. Tugas kamu adalah mendobrak barisan musuh dan meluluhlantakkan markas mereka. Musuh juga berusaha menghancurkan markasmu, sehingga strategi dan formasi unit pasukan yang kamu miliki merupakan hal krusial untuk kesuksesan setiap misi.
Walau gameplay di sini terkesan tidak banyak berbeda dengan Cartoon Wars, Clash of Clans atau berbagai tiruannya yang tidak kalah seru, War of Guardians memiliki keunikan sendiri yang cukup membedakannya dengan sederet game tersebut. Pertempuran di War of Guardians sepenuhnya dijalankan secara otomatis, dalam artian kamu tidak dapat mencampuri pertempuran yang sedang berlangsung. Hal penentu keberhasilan misi murni terletak pada pengaturan formasi unit pasukan serta perintah yang diberikan kepada masing-masing unit sebelum pertempuran terjadi.
Setidaknya terdapat lima tipe unit pasukan di War of Guardians dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tipe Hero merupakan karakter manusia yang bertempur di dalam pasukan, sedangkan keempat tipe lainnya merupakan jenis-jenis dari Guardians yang bertempur bersamanya. Walau hanya terdapat lima tipe, jangan sepelekan kedalaman kustomisasi dan variasi dari unit pasukan yang tersedia.
Sebagai permulaan, karakter Hero di sini memilki sistem levelling yang mengingatkan saya pada game MMORPG seperti Ragnarok Online. Kemampuan Hero bisa ditingkatkan ke dalam sedikitnya 25 job berbeda seiring perolehan poin EXP, kustomisasi skill yang beragam, serta delapan bagian armor yang bisa dipakai bersamaan dengan jumlah yang tentunya sangat banyak. Ia juga memiliki enam stat yang masing-masing bisa ditingkatkan sekehendak hati, sehingga perkembangan dan jalur kelas Hero bisa kamu tentukan sendiri dengan bebas.
Lain Hero, lain pula Guardians. Hewan pintar yang bertempur bersama-sama di dalam pasukan ini tidak memiliki kelas yang sama dengan Hero. Walaupun begitu, jenis Guardians yang tersedia di permainan ini sangatlah banyak. Saya sendiri berhasil mengumpulkan sepuluh jenis hewan, mulai dari burung elang, pelikan, hingga banteng dengan waktu hanya kurang dari sejam. Jumlah tersebut hanya sekitar sepertiga dari seluruh hewan yang saya lihat dan hadapi selama memainkannya! Saya hanya dapat membayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengoleksi semua hewan yang terdapat di sini.
Berbicara hal di luar gameplay inti, War of Guardians juga memiliki banyak mode permainan yang bisa dieksplor. Halaman utama dari permainan memberikan pilihan untuk menjelajahi beberapa bangunan. Bangunan Adventure akan membawamu berkeliling dunia menyelesaikan berbagai misi untuk melibas para musuh. Apabila kamu ingin mengadu kekuatan pasukan dengan pemain lain, maka kamu bisa mengunjungi Colloseum. Kamu juga bisa mencari sesama pemain lain dan bergabung ke dalam suatu grup melalui Guild. Yang tidak kalah penting, terdapat juga Market di mana kamu bisa berjual beli berbagai hal dengan pemain lain dan NPC, mulai dari inventori hingga koleksi Guardians.
War of Guardians menggunakan model freemium, sehingga kamu bisa mengunduh game ini tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Belum ada kejelasan IAP apa saja yang tersedia pada game ini, tapi pengembang menjanjikan satu hal: no pay to win! Yap, IAP yang ada nantinya didesain untuk tidak mempengaruhi peluang kamu memenangkan pertempuran. Hal ini tentu berbeda dengan game freemium lainnya di mana para pemain yang membeli IAP akan memiliki keunggulan lebih dibandingkan pemain yang tidak membeli sama sekali. Selain itu, pengembang juga menjanjikan berbagai event yang akan diadakan secara rutin dan update berkelanjutan untuk semakin memperbanyak konten.
Belum ada kejelasan sampai kapan fase open beta War of Guardians akan berlangsung. Kita dapat menantikan semakin banyak konten yang ditambahkan ke dalam game pada saat resmi dirilis nanti. Melihat kedalaman dari sistem yang ada, saya dapat berharap banyak pada keseruan dan kompleksitas War of Guardians. Kamu yang berminat untuk menjajal versi open beta War of Guardians bisa mengunduhnya di Apple App Store pada tautan di bawah, dengan versi Android akan menyusul kemudian. Kalau kamu memilih untuk menunggu versi resminya dirilis, setidaknya kamu bisa menikmati trailer yang sudah diunggah oleh pengembang. Satu hal yang pasti, jangan lupa untuk terus mengikuti perkembangannya!
Apple App Store Link: War of Guardians, Gratis
Post Preview War of Guardians – Side-Scrolling Strategy Dengan Potensi Kedalaman Gameplay Yang Luar Biasa muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.