Oke, saya ingin jujur kepada kamu bahwa mengulas Battle of Toys membuat saya teringat dengan imajinasi masa kecil saya saat duduk di bangku sekolah dasar dulu. Mungkin ini akibat saya dulu terlalu sering menyaksikan Toy Story, sehingga sering kali berkhayal mainan yang saya miliki hidup, bergerak, dan memiliki agenda mereka sendiri di saat saya sedang tidak melihat mereka. Konsep inilah yang diangkat developer TinyBytes ke dalam Battle of Toys.
Sesuai judulnya, kamu akan menjumpai dua mainan action figure kamu bertarung mati-matian untuk menentukan siapa mainan paling kuat seantero rumah. Meskipun konsep yang diusung TinyBytes terbilang menarik, sayangnya game ini tidak menyertakan premis cerita yang cukup solid untuk membuatmu serius menyingkapinya. Battle of Toys hanya bercerita tentang mainan yang menghabiskan waktunya dengan saling bertarung, tidak kurang dan tidak lebih. Jadi apabila kamu berharap bisa menjumpai aksi perseteruan antar faksi mainan yang epik layaknya film klasik Small Soldiers, bersiaplah sedikit kecewa karena kamu tidak mendapati jalinan cerita yang oke di sini.
Battle of Toys menyuguhkan konflik mainan fiktif yang melibatkan 12 action figure dari tiga faksi “merk” mainan yang berbeda. Kamu bisa memilih faksi Smash Heads yang terdiri dari mainan robot berkepala hewan, TechnoTitans yang terdiri manusia berkostum futuristik, dan terakhir faksi Badbots yang terinspirasi dari mainan robot Transformers. Masing-masing robot tadi memiliki atribut yang berbeda-beda mulai dari kekuatan, nyawa, dan lain sebagainya.
Begitu kamu memulai Battle of Toys, kamu akan diberi satu action figure yang bertindak sebagai mainan starter kamu untuk mendalami penjelasan tutorial. Di sinilah kamu akan menyadari bahwa Battle of Toys bukanlah sepenuhnya game fighting seperti yang diperlihatkan daftar game Android pilihan GIA minggu lalu. Tidak ada aksi button mashing untuk melancarkan kombo dan jurus mematikan di sini, yang kamu lakukan hanyalah melihat aksi pertarungan robot yang serba otomatis, sambil berjaga-jaga dengan kemunculan indikator serangan khusus yang muncul di layar.
Jika kamu pernah memainkan game fighting mobile seperti Injustice: Gods Among Us dan WWE Immortals, saya yakin kamu tidak akan kesulitan menjalani alur permainan Battle of Toys. Di tengah-tengah aksi pertarungan, kamu akan menjumpai indikator yang membutuhkan ketepatan tap dari jarimu agar bisa berhenti di zona sempurna. Apabila kamu sukses berhenti di bagian hijau dan kuning, karaktermu akan menyerang dengan efek kerusakan yang lebih besar dibandingkan serangan biasa. Sebaliknya jika di bagian indikator tadi kamu meleset mengenai indikator merah, lawanmu akan menghajarmu secara telak dan kamu pun juga tidak akan bisa menangkis serangannya.
Konsep bertarung secara otomatis di Battle of Toys awalnya memang terkesan memudahkan, karena kita tidak perlu repot melakukan tap atau menghafal kombinasi tombol gamepad untuk mengeluarkan jurus. Sayangnya, konsep ini berimbas pada tidak serasinya gerakan animasi serangan yang saya hasilkan dari tantangan indikator tadi. Bahkan tidak sedikit serangan indikator saya yang berakhir sia-sia akibat gerakan animasi karakter yang janggal.
Mengenai jurus, setiap karakter mainan memiliki jurus spesial yang dibatasi dalam opsi pembelian power-up yang bisa kamu keluarkan setelah meraih indikator sempurna dan berlaku hanya untuk satu sesi pertarungan saja. Oke, ini memang merepotkan karena artinya jika kamu tidak memiliki uang yang cukup maka kamu tidak bisa membeli jurus untuk kamu kerahkan di tengah-tengah pertarungan. Untungnya semua jurus tadi tersedia dengan harga koin emas yang sangat terjangkau dan terkadang kamu juga tidak sepenuhnya tergantung pada jurus spesial ini … uhm … kecuali jika kamu sudah berada di tingkat permainan yang lebih tinggi (ouch).
Sama seperti game free-to-play lainnya, Battle of Toys mengimplementasikan sistem stamina yang cukup membatasi saya dalam menikmati aksi pertarungan. Developer TinyBytes sendiri hanya menyediakan enam baterai yang akan habis dalam enam kali pertarungan saja dan itupun membutuhkan waktu lebih dari lima menit untuk mengisinya satu baterainya saja. Jika kamu berniat mempercepat proses regenerasi, Battle of Toys menyediakan pengisian seharga 1 diamond yang bisa kamu peroleh dari pembelian IAP maupun hasil drop pertarungan. Sekarang semuanya terserah kepada kamu apakah ingin membeli diamond untuk mengisinya atau rela menunggu proses tersebut dengan bermain game lain di smartphone kamu.
Dari segi visual, TiniBytes patut mendapatkan apesiasi karena berhasil mengemas karakter game ini seolah-olah merupakan mainan betulan yang memang dijual di pasaran. Beberapa karakter dari faksi TechnoTitans membuat saya teringat mainan He-Man yang pernah saya miliki saat kecil dulu, sedangkan untuk karakter dari faksi BadBots memiliki kharismanya yang membuat mainan Transformers terasa begitu menggoda untuk dimiliki.
Sayangnya, kehadiran karakter yang menarik tadi tidak diimbangi objek latar belakang yang variatif sehingga kamu akan melihat pertarungan ini terkesan hanya berada di satu ruangan saja. Alangkah lebih menariknya lagi jika pertarungan antara mainan tadi berlangsung di tempat lain, seperti supermarket, kebun belakang, restoran Pizza Planet (eh… itu Toys Story mas), dan lain sebagainya.
Berbicara seputar IAP, Battle of Toys menawarkan penjualan diamond yang merupakan satu-satunya cara untuk membeli mainan dari faksi BadBots. BadBots sendiri bisa dibilang merupakan faksi paling kuat di game ini, jadi jika kamu memilikinya dan rajin membeli upgrade mereka bisa dipastikan kamu akan mendominasi permainan di level yang lebih tinggi. Satu mainan BadBots dijual antara 375 diamonds hingga paling mahal 500 diamonds, ini artinya kamu bisa membeli paket 900 diamond seharga Rp. 665.661 untuk memiliki salah satu (atau dua) dari mereka. Harga tersebut memang sangatlah mahal untuk memainkan faksi karakter terkuat dalam Battle of Toys, sehingga boros adalah kalimat yang pas untuk menggambarkan IAP dari game ini.
Secara keseluruhan, Battle of Toys merupakan game kasual yang cukup menghibur karena keunikan konsep pertarungannya yang tidak biasa. Sayangnya potensi ini disertai harga IAP yang cukup mahal, penggunaan faksi yang imba, stamina yang sedikit, dan mekanisme pertarungan yang agak sedikit cacat sehingga kesenangan bermain jadi terpinggirkan dan kamu mungkin tak akan menyentuh game ini lagi setelah dikecewakan untuk yang kesekian kali.
Apple App Store Link: Battle of Toys, Gratis
Google Play Store Link: Battle of Toys, Gratis
Post Review Battle of Toys – Inilah Akibatnya Jika Mainan Terlalu Sering Bermain Street Fighter muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.