Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Review Battleheart Legacy – RPG Mobile Yang Memakan Produktifitas Waktumu

$
0
0

Menilai sebuah RPG mobile bagus atau tidak bukanlah perkara yang mudah. Apalagi di bagian akhir ulasan saya harus memberikan rekomendasi ke kamu apakah game RPG tersebut benar-benar layak kamu mainkan atau hanya karena saya saja yang menyukainya (khusus untuk kasus dungeon RPG). Nah, untuk kasus Battleheart Legacy yang pernah saya ulas beberapa minggu lalu, “puas” adalah kalimat yang paling mewakili kesimpulan saya saat memainkan game ini. Dengan playtrough selama hampir 10 jam, Battleheart Legacy bisa saya simpulkan juga sebagai RPG mobile berbobot yang sepadan dengan harga Rp. 60.000 yang dibayarkan. Kenapa bisa begitu? Well, simak ulasan saya yang lebih mendetail berikut ini hingga selesai.

Battleheart Legacy merupakan RPG kasual berpenampilan isometris yang memberimu kebebasan lebih untuk menjadi atau berbuat apapun yang kamu mau. Saya pribadi menyetarakan Battleheart Legacy dengan RPG berbobot lainnya seperti Baldur’s Gate atau Icewind Dale karena kebebasan bermain peran yang diberikannya. Di Battleheart Legacy ini kamu tak lebih dari seorang penduduk desa biasa yang berupaya meninggalkan jejakmu sendiri di negeri Haggerdom. Entah kamu ingin menjadi Barbarian penyelamat yang diagung-agungkan masyarakat desa, atau justru menjadi perampok jahat yang gemar membunuh. Semua bisa kamu lakoni di sini.

Battleheart Legacy review | screenshot 1

Battleheart Legacy review | screenshot 2

Meskipun konsepnya terkesan open-ended, petualanganmu di Battleheart Legacy dibatasi lokasi quest dan akses map yang disesuaikan dengan leveling jagoan kamu di sini. Kamu bisa saja memasuki map yang ditujukan untuk level 10, yang jelas jika level kamu di bawah syarat, jagoan kamu akan kesulitan melawan musuh yang ada. Untuk leveling sendiri, di sini kamu diberikan enam atribut penting seperti strength dan dexterity yang menjadi syarat penting untuk mengambil skill dari kelas yang kamu mau.

Seperti yang sudah saya jelaskan dalam ulasan sebelumnya, Battleheart Legacy unggul karena memilki fitur skill customization yang sangat beragam. Di sini kamu diberikan kebebasan untuk mengatur skill dari 12 kelas yang disediakan. Entah nantinya kamu menggunakan kesempatan ini untuk membuat sebuah kelas petarung atau penyihir yang murni, atau justru membuat perpaduan kelas hibrida yang memiliki bermacam skill dari 150 pilihan skill yang ada. Menarik bukan?

Battleheart Legacy review | screenshot 3

Dengan UI yang simpel, kamu bisa mengakses semua skill dengan rapi di sini

Untuk penyajian kontrolnya sendiri, Battleheart Legacy mengadopsi tap control yang sangat sederhana dan mudah untuk kamu kuasai. Di sini kamu cukup melakukan tap di atas musuh yang ingin diserang untuk mengalahkannya, dan melakukan tap di sekitar lingungan yang ada untuk bergerak. Battleheart Legacy juga menyediakan shortcut layaknya hot keys yang biasa ditemukan di WRPG untuk PC. Dengan keberadaan shortcut tersebut, kamu bisa mengakses beberapa skill yang kamu punya atau menggunakan item dengan lebih cepat dan tidak ribet.

Selain kebebasan mengatur skillBattleheart Legacy ternyata juga dilengkapi fitur Crazy Mode yang terlewatkan dari ulasan saya sebelumnya. Dengan fitur Crazy Mode ini kamu bisa menyerang siapapun yang ada di layar. Mulai dari NPC, penjaga kota, quest giver, trainer, dan bahkan raja sekalipun. Fitur ini memang ditujukan untuk keperluan role play jika kamu ingin bermain sebagai karakter jahat, namun efeknya, semua quest yang diberikan NPC yang kamu bunuh justru hilang sehingga aktivitasmu nanti hanyalah sebatas grinding dan membesarkan level saja. Jadi jika kamu penasaran apakah karaktermu sudah benar-benar terlalu kuat, atau kamu sudah bosan menjadi “karakter baik”, maka duplikat saja file penyimpananmu dan nyalakan Crazy mode ini di menu option.

Battleheart Legacy review | screenshot 4

Beginilah keributan yang terjadi saat saya mengaktifkan Crazy Mode dan membunuh penasehat raja yang memberikan quest

Dari segi presentasi visual, Battleheart Legacy memiliki model karakter yang nampak blocky dan mampu memberikan saya rasa nostalgia dengan berbagai judul RPG di era console PSX atau Dreamcast dulu. Namun berbanding terbalik dengan model karakter yang didesain low-poly, dari segi lingkungan Battleheart Legacy memiliki kualitas objek yang sangat detail.

Untuk segi penataan suaranya sendiri, developer Mika Mobile bisa dikatakan berhasil menyajikan atmosfer epik yang pas untuk ukuran sebuah game mobile. Sehingga baik mata dan telinga sayapun, tak merasa ada hal yang kurang saat memainkan Battleheart Legacy.

Secara keseluruhan, Battleheart Legacy merupakan RPG yang kualitasnya sesuai dengan harga yang dibayarkan. Hanya Rp. 60.000 saja, kamu sudah memboyong RPG berkualitas console klasik ini ke dalam kantongmu yang siap kamu mainkan kapan saja kamu mau. Saya sendiri terburu-buru menyelesaikan review Battleheart Legacy agar saya lekas menamatkannya demi membuka mode New Game + yang membuat saya penasaran. Jadi sebagai penutup, tidak ada kalimat lain yang lebih pantas saya ucapkan selain … Selamat bermain teman, sampai jumpa di negeri Haggerdom.

Apple App Store Link: Battleheart Legacy, Rp. 59000

Google Play Store Link: Battleheart Legacy, Rp. 60.663

Post Review Battleheart Legacy – RPG Mobile Yang Memakan Produktifitas Waktumu muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles