Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Review Lords of the Fallen – Cermin Yang Retak

$
0
0

Lords of the Fallen adalah sebuah game action RPG dengan tampilan visual yang baik namun lebih terasa sebagai game yang berusaha keras menjadi Dark Souls

Game hasil kloning sudah menjadi hal yang biasa dalam industri game saat ini. Walaupun sering dianggap negatif, saya rasa hal ini adalah tindakan yang sah-sah saja selama game tersebut mampu memperlihatkan warnanya sendiri kepada setiap orang yang memainkannya. Nah, yang membuat saya agak terkejut adalah ketika game yang dijadikan bahan kloning adalah Dark Souls. Dark Souls adalah sebuah game yang tidak biasa, terutama karena tingkat kesulitannya yang tinggi. Sangat menarik bila developer berusaha untuk membuat sebuah game yang memiliki kualitas unik seperti game Dark Souls.

Lihat Juga: Review Dark Souls II – Hidup Adalah Tantangan, Mati Adalah Pembelajaran

Game yang saya maksud di sini adalah Lords of the Fallen buatan CI Games dan Deck 13 Interactive. Lords of the Fallen berusaha untuk menangkap esensi hukuman & imbalan yang ada dalam Dark Souls dengan menampilkan setting dan karakter buatannya sendiri. Dengan rilisnya game ini di console generasi sekarang, game ini mampu mengungguli Dark Souls di bidang visual. Sayangnya, game ini terasa masih tetap berada di bawah bayang-bayang Dark Souls.

Cerita Yang Sulit Dieksplorasi

Review Lords of the Fallen | Screenshot 1

Dalam action RPG ini, kamu akan berperan sebagai Harkyn, seorang kriminal yang ditugaskan menyelamatkan dunia dari serangan para dewa yang jatuh ke dunia. Bagi Harkyn yang seorang kriminal, hal tersebut sebenarnya bukanlah urusannya. Namun karena diiming-imingi pengampunan atas perbuatan yang sudah ia lakukan, Harkyn akhirnya berusaha untuk menyelamatkan umat manusia.

Premis dari cerita Lords of the Fallen sebenarnya agak sederhana dan bisa saja menjadi menarik karena adanya interaksi antar karakter. Namun, Lords of the Fallen terasa terlalu memaksakan diri untuk mempresentasikan cerita yang dimilikinya. Itu bisa dilihat dari adanya rekaman suara yang tersebar dalam game. Rekaman tersebut sebenarnya memiliki cerita yang cukup menarik untuk disimak, sayangnya kamu tidak akan terlalu peduli akan hal itu karena kamu harus berkonsentrasi terlebih dahulu untuk bisa bertahan hidup.

Saya sebenarnya sangat menginginkan sebuah game bertipe Dark Souls yang memiliki interaksi karakter seperti Dragon Age. Hal ini sudah dilakukan dalam Lords of the Fallen, tetapi saya hanya merasa interaksi yang ada dilakukan setengah-setengah. Pasalnya, dari satu tempat ke tempat lain, saya jarang sekali bertemu dengan siapapun kecuali musuh, musuh, dan terkadang seorang Lord. Padahal, jika game ini bisa menambahkan jumlah NPC yang bisa diajak berinteraksi, saya rasa Lords of the Fallen bisa menjadi game yang jauh lebih baik lagi.

Tapi semua itu hanya bagian luar dari inti gameplay dalam Lords of the Fallen. Sudah pasti gameplay aksi dalam game ini adalah menu utamanya.

Review Lords of the Fallen | Screenshot 5

Berusaha Menjadi Dark Souls

Review Lords of the Fallen | Screenshot 8

Review Lords of the Fallen | Screenshot 6

Sebelum kamu terjun dalam dunia Lords of the Fallen, kamu bisa memilih terlebih dahulu kelas dan jenis sihir yang bisa dipakai Harkyn. Ada tiga sihir utama serta tiga jenis kelas dari setiap jenis sihir yang bisa kamu pilih. Pilihan ini nantinya akan menentukan sihir yang dipakai dan poin yang akan didistribusikan ketika kamu pertama kali memulai permainan. Kelas di sini cukup berbeda antara satu dengan yang lainnya sehingga jika kamu memulai game dengan kelas yang berbeda, kamu akan merasakan gameplay yang berbeda juga.

Seperti dalam Dark Souls, Lords of the Fallen memiliki gameplay yang kurang lebih membutuhkan kesabaran yang tinggi. Aksi dipenuhi dengan duel yang membutuhkan taktik, teknik, dan timing yang tepat demi bisa lolos dari maut. Hal ini membutuhkan latihan yang cukup banyak sehingga saya rasa bagi kamu pemain baru, kamu akan sering mati.

Yang agak membuat frustasi adalah gerakan yang bisa dilakukan Harkyn terasa sangat lambat. Entah itu serangan atau menghindar, gerakan yang dilakukan Harkyn benar-benar lambat, bahkan lebih lambat dari Dark Souls! Sebagai veteran Dark Souls, saya pikir Lords of the Fallen akan memiliki gaya permainan yang sama dengan Dark Souls. Rupanya itu pandangan yang cukup salah. Tidak sepenuhnya cara yang sama kamu lakukan di Dark Souls bisa kamu lakukan juga dalam Lords of the Fallen.

Tetapi mau bagaimana lagi? Pandangan saya terhadap Lords of the Fallen terlanjur menganggap game tersebut adalah kloning Dark Souls. Dalam Lords of the Fallen, hampir semua mekanisme gameplay sangat mirip Dark Souls. Mulai dari penggunaan pedang dan perisai, cara menghindar, bahkan sistem kehilangan experience point ketika mati juga masih ada dalam Lords of the Fallen. Ya, jika kamu mati dalam game ini lalu tidak mengambil experience point yang “terjatuh” maka kamu akan kehilangan experience yang tersisa tersebut. Meskipun saya tidak suka menyamakan satu game dengan game lain, Lords of the Fallen terasa malah ingin menyamakan dirinya dengan Dark Souls.

Lords of the Shadow juga menghadirkan sistem equipment yang cukup menarik secara visual. Kamu bisa mengubah armor mulai dari kepala hingga kaki. Setiap perlengkapan yang berubah akan mengubah tampilan karaktermu dan setiap equipment yang ada memiliki desain yang bisa saya bilang sangat keren. Jarang ada perlengkapan dalam Lords of the Fallen yang terlihat biasa saja. Mau perlengkapan itu memiliki kekuatan yang kecil sekalipun, perlengkapan tersebut tetap terlihat garang saat dilihat.

Review Lords of the Fallen | Screenshot 7

Sulit, Menantang, Kurang Optimal

Review Lords of the Fallen | Screenshot 3

Review Lords of the Fallen | Screenshot 9

Lords of the Fallen adalah sebuah game yang sulit. Hal tersebut memang sebuah fakta, namun bagi pemain veteran Dark Souls, saya rasa Lords of the Fallen masih masuk pada entry level dan tidak lebih mengerikan dari Dark Souls. Yang saya rasakan juga selama memainkan Lords of the Fallen adalah desain level di bagian tertentu membuat saya merasa bahwa game ini tidak adil. Beberapa di antaranya membuat saya harus melakukan cara “licik” untuk bisa mengalahkan musuh karena tempatnya sempit dan kamera sering kali terhalang.

Tidak hanya itu saja, kadang ada hal lainnya yang membuat permainan jadi tidak menyenangkan. Salah satunya adalah hit detection yang agak buggy. Ini mungkin disebabkan oleh sistem lock-on, desain musuh, dan animasi serangan dari Harkyn. Selain itu seringkali terjadi kejadian aneh seperti ketika saya tengah menghajar satu musuh yang diam, tiba-tiba malah saya balik terkena damage.

Lords of the Fallen seringkali juga terasa tidak dioptimisasi dengan baik, setidaknya untuk versi console saja. Saya memainkan versi PS4 dan saya bisa merasakan lag di berbagai tempat. Memang tidak terlalu mengganggu, tapi lag yang sering terjadi ini terasa mengurangi nilai keseluruhan dari Lords of the Fallen.

Visual Keren

Review Lords of the Fallen | Screenshot 4

Tampilan visual dari Lords of the Fallen bisa dibilang di atas rata-rata. Lords of the Fallen memiliki detail karakter dan detail lingkungan yang sangat luar biasa. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, Lords of the Fallen memiliki desain equipment yang sangat keren dan sepertinya itu masih dipertahankan di bagian desain musuh maupun bangunan. Game ini memiliki desain yang baik tapi secara pribadi tidak ada yang terlalu berkesan saat saya memainkannya.

Atmosfir dalam Lords of the Fallen juga saya rasa berhasil dieksekusi dengan baik oleh para developer game ini. Zaman medieval fantasi yang kelam yang dingin penuh dengan darah bisa ditunjukkan dengan baik dalam Lords of the Fallen melalui tampilan mayat yang tergeletak, darah yang menggenang, dan salju yang terlihat dingin. Saya rasa art direction dalam game ini benar-benar menunjukkan taringnya.

Kesimpulan

Dengan art direction yang keren serta tingkat kesulitan separah Dark Souls, Lords of the Fallen mungkin lebih bisa diterima oleh kalangan gamer secara lebih luas. Game ini adalah sebuah upaya yang cukup baik dari developer barat untuk membuat sebuah game yang mirip dengan Dark Souls. Tapi, sekali lagi saya tekankan: mirip. Game ini terasa seperti sebuah kloning yang masih dibayangi Dark Souls dibanding sebuah game yang orisinal.

Steam Link: Lords Of The Fallen™, Rp. 335.999

PlayStation Store: Lords of the Fallen, Rp 521.000

Xbox Marketplace: Lords of the Fallen, $59.99 (Rp 730.000)

Review Lords of the Fallen | Screenshot 10

Post Review Lords of the Fallen – Cermin Yang Retak muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles