Seperti yang sudah saya ungkapkan dalam rangkuman berita satu minggu yang lalu (23/9), Kiloo Games yang menjadi developer untuk Subway Surfer mengumumkan sebuah judul baru yaitu Smash Champs. Pada saat itu mereka juga sedang membuka pendaftaran menjadi beta tester dan saya tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Setelah diundang dalam akun TestFlight dan berhasil install game ini di iPhone 4s, saya langsung mencicipinya dan inilah sebuah preview agar bisa memberikan sedikit gambaran yang lebih detail mengenai Smash Champs.
Kalau dilihat dari kulit luar, kamu mungkin akan berkesimpulan kalau game ini adalah sebuah game fighting. Namun begitu masuk ke dalam ternyata kamu akan disuguhkan sebuah genre arcade yang cukup kasual. Sebagai gambaran awal, Smash Champs mirip seperti Fruit Ninja. “Wah jadi jauh banget dong dari genre fighting?” Well, memang seperti itu.
Dalam Smash Champs, kamu akan berperan sebagai seorang pelatih kungfu bagi para jagoan dalam wujud berbagai binatang. Dari apa yang ditampilkan, para hero ini agak mirip dengan gaya dalam film Kung Fu Panda. Awal game, kamu disuruh memilih satu hero di antara enam yang disediakan. Hero tersebut mempunyai elemen masing-masing. Tiga elemen yang ada diterapkan pada keenam hero tersebut.
Elemen ini terdiri dari bumi, api, dan bayangan. Prinsipnya begini, elemen bumi akan mengalahkan api, api akan mengalahkan bayangan, dan bayangan akan mengalahkan bumi. Dengan prinsip ini, kamu akan masuk ke medan pertempuran. Masuk ke inti dari permainan, kamu akan melawan seorang musuh dalam tiga ronde. Sebelum memulai pertarungan, kamu akan melatihnya. Akan ada bola-bola yang dilemparkan ke atas, tugas kamu adalah swipe bola tersebut agar terlempar ke arah hero kamu dan dia akan memukulnya (lihat screenshot). Sangat mirip seperti Fruit Ninja.
Melemparkan bola sekaligus akan membentuk sebuah combo dan ini akan memperbesar kesempatan kamu untuk menang dalam pertarungan. Kadang ada bola spesial yang akan datang atau juga ada bom yang tidak boleh kamu sentuh. Setelah sesi latihan selesai, kamu memperoleh skor dan setelah itu kamu akan masuk ke arena pertarungan satu lawan satu. Sayangnya … sesi pertarungan ini akan dimainkan secara otomatis, bukan kamu yang mengendalikan.
Kalah atau menangnya kamu di pertarungan ini sangat ditentukan dari elemen yang hero kamu miliki dan skor dari sesi latihan yang kamu mainkan. Memenangkan tiga ronde dari lawan kamu, maka kamu akan mendapatkan sebuah bintang dan bintang ini digunakan untuk kamu kumpulkan dan mendapatkan sebuah bonus entah itu berupa tambahan koin, atau berganti sabuk (baca: naik level) layaknya olahraga karate, atau malah sebuah kunci untuk membuka hero berikutnya.
Dengan koin yang kamu peroleh tersebut, kamu dimungkinkan untuk membeli perlengkapan mulai bagian atas kepala sampai ke kaki. Dengan perlengkapan ini, kekuatan hero kamu akan bertambah sehingga ketika melawan musuh, karakter tersebut bisa bertahan walaupun hasil dari sesi latihan tidak terlalu bagus. Apa yang saya suka dari game ini, walaupun Smash Champs cukup kasual tetapi untuk memenangkan sebuah pertandingan masih ditentukan dari skill kamu ketika latihan bukan mengandalkan kekuatan hero yang bisa kamu tingkatkan dari koin walaupun hal itu juga berpengaruh.
Smash Champs mengandalkan grafis 3D ala kartun yang bagus. Khususnya ketika pertarungan dimulai di mana kamu hanya bisa menonton, grafis yang ditampilkan cukup detail dan efek-efek yang dibuat juga bagus. Secara keseluruhan grafis yang ditampilkan pada iPhone 4s dengan cukup bagus walaupun gadget saya sudah cukup uzur.
Belum ada kepastian kapan game ini akan melenggang ke pasaran. Sepertinya Kiloo Games masih akan menerapkan model bisnis yang sama yaitu freemium untuk Smash Champs. Sebagai catatan, apa yang saya bicarakan di sini, masih sangat mungkin untuk berubah karena game ini masih dalam tahap beta, belum final. Saya akan update lagi jika sudah ada kepastian dari sang developer.
Post Preview Smash Champs – Dikira Game Fighting, Ternyata … muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.