Setelah kesuksesan Despicable Me: Minion Rush dan Spider-Man Unlimited, rupanya Gameloft cukup bernyali juga untuk bereksperimen dengan permainan endless run berikutnya melalui franchise game balap mobil terpopuler di ranah mobile yang satu ini. Yep, Asphalt Overdrive yang secara tiba-tiba meramaikan rangkuman pemberitaan GiA di hari Rabu (24//9) lalu ini, rupanya tak lebih dari spin-off dari franchise game Asphalt yang mencoba peruntungannya melalui konsep permainan yang uhm … well, melenceng jauh dari kesan balap mobil jalanan Asphalt sebelumnya.
Sekedar selingan informasi bagi kamu, Asphalt Overdrive merupakan game Asphalt satu-satunya yang memintamu untuk memainkannya dalam mode layar vertikal (portrait). Bermain game runner bertema mobil dengan posisi layar vertikal sendiri memang belum pernah kita jumpai sebelumnya (apalagi jika kamu pernah memainkan Crash & Burn Racing yang pernah saya bahas di GiA). Dan untuk kasus yang satu ini, bisa dikatakan Asphalt Overdrive telah memanfaatkan kelebihan layar portrait ini dengan baik, guna memberimu bidang rintangan yang lebih terlihat jelas dibandingkan game runner bertema mobil lainnya.
Sebagai spin-off game Asphalt yang mengusung genre vehicular runner, sebagian besar permainanmu di sini tak lebih dari aksi mengebut di jalanan sambil menyelesaikan beragam jenis objektif di setiap turf yang disediakan. Dari kelima wilayah geng mobil tersebut, masing-masing menyediakan beragam variasi objektif yang meminta kamu untuk mengemudikan mobilmu dengan refleks jarimu secara tangkas, mulai dari mode destruction yang dipenuhi aksi vandalisme liar di tengah jalanan, aksi mode stunt run yang memintamu beratraksi di atas ramp sebanyak mungkin kamu bisa, hingga mode getaway yang mewajibkanmu untuk lolos dari kejaran pihak keamanan. Keseluruhan objektif diatas tadi merupakan caramu dalam mengumpulkan perolehan bintang yang diperlukan untuk menantang boss di setiap turf yang kamu jalani, guna melanjutkan progres permainanmu menuju turf berikutnya.
Sama seperti tipikal kontrol game runner buatan Gameloft sebelumnya, di sini kamu cukup melakukan swipe di sekitar layar untuk mengendalikan laju mobilmu supaya terhindar dari beragam rintangan yang ada di depanmu. Jadi apabila kamu sebelumnya sudah mencicipi aksi Spider-Man yang diulas oleh Billion, saya yakin kamu tidak akan kesulitan dengan suguhan kontrol permainan runner yang sudah tidak asing bagi kita semua.
Pada bagian awal permainan Asphalt Overdrive, kamu juga diberikan sedikit elemen QTTE (Quick Time “Tap” Event) yang memintamu untuk melakukan tap di momen yang tepat agar memperoleh sedikit suntikan turbo, demi sebuah start awal yang bagus. Selain itu kamu juga diberikan opsi pemilihan boost yang bermanfaat untuk keperluanmu dalam menyelesaikan objektif yang diberikan di level terebut, mulai dari full nitro boost, time-combo extender, serta invicible power-up yang semuanya bisa kamu dapatkan juga secara cuma-cuma dengan menyelesaikan objektifmu sebelumnya.
Untuk akumulasi skornya sendiri, Asphalt Overdrive menghitung seberapa nekat kamu melakukan tindakan yang membahayakan mobilmu di sini, mulai dari seberapa dekat kamu nyaris menabrakkan mobilmu dengan mobil warga sipil lainnya di sini (near miss bonus), menyerempet mobil tersebut hingga keluar dari jalur (takedown bonus), hingga lompatanmu saat melintasi jalur ramp yang menghiasi badan jalan. Dengan akumulasi tersebut, kamu juga akan mengisi meteran nitro kamu sedikit demi sedikit hingga akhirnya bisa kamu pergunakan supaya bisa melaju menghindari kejaran polisi/boss battle di belakangmu.
Sayangnya, keseruan memacu adrenalinmu di balik kemudi mobil tadi diatur dengan sistem energi yang membatasi proses grinding kamu selama proses pengumpulan di sini. Dengan durasi waktu menunggu sepanjang 15 menit tadi (12 menit apabila kamu tergabung dengan komunitas gang), setidaknya kamu tahu apa yang harus kamu lakukan di saat menunggu ini. Yep, beralih memainkan game Asphalt sungguhan, dan kembali memainkan Overdrive saat notifikasi energinya memberitahumu untuk memainkannya lagi.
Agar membuatmu sedikit tidak merasa “kesepian” selama proses menunggu energi di sini, Gameloft sendiri menyuntikkan aspek “sosial” di mana kamu bisa bergabung dengan kawanan player lainnya lewat opsi gangs yang disertakan. Fitur yang satu ini lumayan cukup membantumu dalam memperoleh sedikit tambahan skor yang kamu perlukan agar pencapaianmu mendapatkan tiga bintang sempurna di setiap misi bisa dilakoni dengan baik. Intinya semakin banyak bintang yang kamu peroleh, semakin besar pula rewards uang yang kamu terima guna membeli upgrade mobilmu atau menambah koleksi garasi mobilmu dengan supercar lainnya.
Oh iya satu hal lagi, seperti pada penjelasan awal saya perihal struktur permainannya yang dibagi ke dalam 5 wilayah turf tadi, otomatis variasi kendaraan yang kamu peroleh di sini juga dibagi lagi dalam 5 tier yang hanya bisa digunakan di lima wilayah turf yang kamu jalani di Asphalt Overdrive. Dari 30 jenis kendaraan yang disediakan, Gameloft membaginya lagi sebanyak 5 hingga 6 mobil, plus beberapa mobil bos yang semuanya hanya bisa digunakan di masing-masing wilayah turf yang disediakan.
Hal tersebut sangatlah menjengkelkan apalagi jika kamu sudah bersusah payah mengumpulkan uang guna membeli mobil tercepat di tier/turf pertama, namun tidak bisa menggunakannya lagi di wilayah turf ke-2. Sehingga mau tidak mau di wilayah turf berikutnya nanti, kamu harus membeli mobil dari tier yang diminta dan mengulangi perjuanganmu dari awal lagi, sekaligus menimbun mobil yang tidak bisa dipakai di tier berikutnya ke dalam garasi.
Dari segi penampilan grafis, well, saya pribadi melihat Asphalt Overdrive mengalami sedikit penurunan efek visual yang menjadikannya sedikit kalah “meriah” jika dibandingkan dengan Asphalt 8. Meski secara detail Overdrive terlihat jauh lebih tajam dibandingkan Asphalt sebelumnya. Efek visual seperti butiran debu pasir dan rintikan air hujan dari Asphalt 8 di sini tergantikan dengan efek neon, blur, serta lens flare yang sengaja diusung oleh Gameloft agar memperkuat kesan atmosfer “new 80′s” yang diusungnya.
Meskipun Asphalt Overdrive mengadopsi tema “new 80′s“, jangan kaget bila kamu menemukan beberapa mobil tahun 2003 seperti Bentley Continental GT V8 yang turut berpartisipasi meramaikan jalanan lampu kota di Asphalt Overdrive. But so far … inkonsistensi tersebut tidaklah begitu mengganggu tema mobil 80-an yang diusung Overdrive, karena di sini kamu masih menjumpai supercar klasik seperti Ferrari Testarossa dan mobil Delorean DMC-12 yang selama ini menghiasi adegan film Back to Future.
Untuk aspek sound Asphalt Overdrive sendiri, Gameloft bisa dikatakan piawai dalam mengusung energi trek musik 80-an yang sekilas mengingatkan saya dengan atmosfer neon di film Ryan Gosling, Drive, di tahun 2011 silam. Well, jika kamu penasaran seperti apa tipikal bunyi musik new 80′s yang diusung dua contoh di atas tadi, mungkin track musik dari Power Glove berikut ini bisa menjadi referensi yang autentik di saat kamu membaca ulasan saya ini.
Berbicara soal IAP, Asphalt Overdrive menyediakan 2 jenis in-game currency berupa bill-cash dan gold bar, yang mana keduanya ini diatur dalam penjualan IAP berupa paket gold bar yang bisa kamu tukarkan menjadi uang (bill cash). Untuk variasi harganya sendiri, Gameloft menyertakan kisaran harga yang terbilang masih cukup masuk akal untuk membuatmu tertarik membeli gold bar yag ada untuk kemudian menukarkannya menjadi bill-cash.
Opsi pembelian IAP ini bisa menjadi jalan pintas bagi kamu yang jenuh melakukan grinding permainan yang sama berulang kalinya, guna mendapatkan uang yang kamu perlukan untuk membeli supercar atau upgrade mobil. Cukup dengan membeli paket bag of gold seharga Rp 49.000, kamu sudah bisa mendapatkan 135 gold yang bisa kamu tukarkan menjadi 52.000 bill cash untuk keperluanmu membeli mobil tier 1 seharga 25.000 bill serta dua pembelian upgrade yang ditawarkannya.
Sejauh saya memainkan Asphalt Overdrive, saya tidak menemukan adanya batasan paywall yang menghalangimu untuk melakukan grinding permainan di sini. Namun yang jelas, apabila kamu enggan direpotkan dengan aktivitas time waster yang satu itu, Gameloft dengan amat senang hati akan menerima isi dompet kamu melalui pembelian IAP yang saya jelaskan di atas tadi.
Overall, meskipun permainannya melenceng dari kesan game Asphalt yang selama ini terekam di benak pikiran kita semua, Asphalt Overdrive merupakan suguhan time waster menarik yang penampilannya juga cukup berbobot untuk membuatmu sibuk memacu kendaraanmu di antara gemerlap lampu neon yang ada. Jika kamu merasa dikecewakan dengan penampilan terbaru Asphalt tahun ini, setidaknya kamu bisa sedikit terhibur dengan aksi jalanan dari spin-off Asphalt yang satu ini sambil menunggu kemunculan Asphalt berikutnya tahun depan.
Apple App Store Link: Asphalt Overdrive, Gratis
Google Play Link: Asphalt Overdrive, Gratis
Windows Phone Apps Store Link: Asphalt Overdrive, Gratis
Post Review Asphalt Overdrive – Eksperimen Game Runner Dari Gameloft Dengan Menggunakan Nama Besar Asphalt muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.