Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

[Devtalk] Simpleton Games, Mengejar Impian Di Bumi Arema Melalui Pembuatan Game Berkualitas

$
0
0

Bagi ekosistem developer game lokal, fase merintis merupakan bagian awal dari proses panjang yang memerlukan tekad dan sebuah start yang cukup baik agar ke depannya bisa bertahan menghadapi dinamika industri kreatif Indonesia, yang mana hingga sekarang ini juga masih dalam fase berkembang menuju kondisi yang lebih baik.

Nah, awal permulaan baik itulah yang membulatkan tekad Mohammad Rizka dan Febri Abdullah untuk terjun menekuni bidang game development di bawah naungan bendera Simpleton Games yang mereka rintis di tahun 2012. Berbekal keberhasilan mereka saat menjadi runner up di sebuah ajang kompetisi pembuatan game di platform Windows Phone sekitar dua tahun lalu, dua arek Malang ini mengejar passion mereka untuk belajar sekaligus berkembang menjadi developer anak bangsa yang siap mengharumkan nama Indonesia melalui game berkualitas buatan mereka.

Simpleton (smpltn)

Simpleton | Screenshot 1

Simpleton Games sendiri awalnya terbentuk dari niat Mocha (sapaan akrab Mohammad Rizka), Febri, dan kedua partner mereka di Universitas Brawijaya, Malang yang pada saat itu berniat untuk mengikuti lomba pengembangan konten mobile Lumia Apps Olympiad yang diadakan Nokia Indonesia di tahun 2012 silam. Lewat game Bunny Beyond yang dikerjakan dalam hitungan waktu beberapa minggu saja, Simpleton Games sukses membawa pulang medali perak dan hadiah uang sebesar US$ 150 (sekitar Rp 1.700.000), beserta jalur distribusi untuk game yang mereka kembangkan berikutnya menggunakan development tool untuk Windows Phone.

Awal yang cukup baik tadi sayangnya harus terbentur dengan kepentingan individu anggota Simpleton yang berniat untuk mengejar impian mereka masing-masing di luar fokus game development. Seiring dengan berjalannya waktu setelah kompetisi Lumia Apps Olympiad berakhir, Simpleton ditinggal pergi dua anggotanya sehingga menyisakan Febri dan Mocha yang hingga saat ini menjadi eksekutor inti dibalik nama Simpleton Games. Terlepas dari goncangan awal pada proses merintis tadi, yang jelas hal tersebut tidak menghentikan langkah keduanya untuk memanfaatkan kesempatan distribusi yang mereka peroleh sebelumnya dengan mengerjakan debut proyek game komersial terbaru mereka setelah Bunny Beyond.

Adu Cepat Manusia & Alien Di Jagat Windows Phone

Simpleton |Screenshot 3

Proyek game kedua Simpleton yang berjudul Galactic Rush ini merupakan jerih payah Mocha dan Febri di sela-sela rutinitas keduanya saat menyelesaikan tugas akhir perguruan tinggi di kota kelahiran mereka. Lewat kebebasan ide yang secara spontan mereka eksekusi secara perlahan-lahan, game endless runner pertama Simpleton ini awalnya dikerjakan sebagai proyek jamming tentang usaha pelarian seekor kucing, yang mendadak berubah 180 derajat menjadi aksi balap lari antar manusia dan sesama makhluk alien di luar angkasa.

Dalam laman Facebook mereka sendiri, Simpleton mendeskripsikan kecenderungannya dalam mengeksekusi sebuah ide menarik yang terdengar sangat konyol, hingga akhirnya berubah sepenuhnya menjadi game yang terpoles cukup rapi dan yang penting berkesan fun untuk dimainkan siapa saja.

Simpleton | Screenshot 6

“Awalnya Galactic Rush sama sekali tidak mempunyai latar belakang cerita yang jelas, untuk menggambarkan alasan kenapa alien-alien tersebut bisa sibuk berlarian di atas permukaan planet. Kami baru menambahkan bagian intro cerita Galactic Rush pada saat proses finishing game ini berlangsung”, ujar Mocha.

Proses dari pengerjaan proyek yang terkesan bebas dan fun tadi rupanya berpengaruh pada kebebasan Simpleton dalam mengatur tempo development Galactic Rush, sehingga mereka mempunyai waktu yang cukup untuk memoles kualitas dan penampilan game ini agar tak kalah bersaing dengan ribuan game endless run lainnya di luar sana. Lewat presentasinya yang terbilang rapi, Galactic Rush akhirnya rampung dalam hitungan waktu empat bulan dan sukses meraup lebih dari 480.000 pengguna semenjak dirilis di bursa aplikasi Windows Phone pada bulan Maret 2014 kemarin.

Ekspansi Menuju Galaksi “Android-Sakti”

Simpleton | Screenshot 4

Besarnya jumlah perolehan download dari Galactic Rush di Windows Phone tadi bukanlah hal yang menggoda kedua arema (baca: arek Malang) ini untuk berpuas diri dengan pencapaian Simpleton di tahun pertamanya berdiri. Begitu selesai merampungkan Galactic Rush di Windows Phone, Simpleton beranjak untuk menjaring user base yang lebih luas lagi dengan melirik platform Android sebagai tujuan destinasi pengembangan Galactic Rush berikutnya.

Mocha selaku lead artist Simpleton sendiri tidak mematok hal yang muluk-muluk perihal ekspansi Galactic Rush menuju jagat aplikasi Google Play. Dia hanya berharap agar game buatan Simpleton bisa dimainkan banyak orang tanpa harus memandang platform apakah yang ia pakai untuk memainkannya.

Simpleton | Screenshot 5

Progres pengembangan Galactic Rush versi Android sendiri memakan waktu selama lebih dari tiga bulan lamanya bagi Febri (lead programmer Simpleton) untuk mempelajari teknis porting dari engine grafis Unity 2D yang mereka gunakan dalam pengerjaan Galactic Rush di platform Windows Phone sebelumnya.

Setelah sukses melewati terjalnya proses porting yang mengharuskan keduanya kehilangan rutinitas jam tidur “normal”, akhirnya Galactic Rush versi Android ini lepas landas dan sempat menghiasi beberapa laman media game mobile Internasional di bulan Agustus kemarin.

Jalan Yang Masih Panjang Untuk Menjadi Awesome

Simpleton | Screenshot 7

Our main mission is to be awesome, really-really awesome

Dengan dinahkodai oleh dua orang saja, Mocha dan Febri menyadari betul bahwa Simpleton masihlah terlalu jauh untuk mencapai misi utamanya sebagai developer game lokal paling awesome se-Indonesia. Salah satu kekurangan utama mereka adalah kebutuhan sumber daya yang mencukupi guna membantu Simpleton melewati proses panjangnya untuk menjadi kekuatan yang diperhitungkan di daerah Jawa Timur – khususnya di wilayah Malang Raya.

Oleh karena itu Simpleton sendiri masih merasa perlu berguru lebih banyak lagi dengan para pelaku industri kreatif lainnya di luar sana, baik itu dari segi pendanaan, legalitas, dan business development yang memungkinkan mereka untuk memfasilitasi progres mereka untuk menjadi lebih awesome lagi dibandingkan sebelumnya.

Jika kamu tertarik untuk mengetahui lebih jauh lagi seputar developer game anak bangsa yang satu ini, kamu bisa menyumbangkan jempol kamu ke halaman Facebook Simpleton Games dan bertanya-tanya seputar proyek game terbaru mereka yang akan melibatkan bebek mainan plastik yang biasa menghiasi bak kamar mandi kamu dulu.


[Devtalk] adalah artikel bulanan di Games in Asia yang membahas mengenai para developer dari Indonesia yang bekerja di bidang video game. Jika kamu punya kritik atau saran untuk artikel ini, silahkan hubungi risky@gamesinasia.com

Post [Devtalk] Simpleton Games, Mengejar Impian Di Bumi Arema Melalui Pembuatan Game Berkualitas muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles