Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Review Squid Slash – Kloning Timberman Yang Lebih Seru Dibandingkan Game Aslinya

$
0
0

Saya ingat bagaimana Timberman yang saya masukkan dalam daftar 10 game bergrafis pixelated kemarin, membuat saya tidak jemu untuk melatih refleksi jemari saya melewati kesederhanaan permainannya selama beberapa saatNah, sensasi pengalaman singkat yang saya rasakan itulah yang juga saya temui saat memainkan Squid Slash ini di perangkat Android yang saya miliki. Meskipun terkesan singkat, namun setidaknya momen selama saya memainkan game arcade ini tadi membuat saya terhibur di sela-sela aktivitas saya menunggu progres waiting time dari game lain yang sedang saya mainkan di Android saya. Berikut review saya untuk Squid Slash.

Seperti yang saya dan mungkin kamu rasakan, keberadaan game arcade yang sederhana seperti Flappy Bird, Jupiter Jump, Storm The Beach, dan lain-lain merupakan berkah yang patut kita syukuri keberadaannya. Karena selain rata-rata ukurannya yang ringan, genre yang satu ini juga patut diapresiasikan karena tidak membutuhkan komitmen khusus bagimu untuk hanyut ke dalam asyiknya permainan. Chemistry seperti itu jugalah yang saya temukan saat memainkan Squid Slash ini di smartphone yang saya miliki.

Dalam Squid Slash, kamu bermain sebagai seorang nelayan yang harus berhadapan dengan seekor gurita raksasa di bagian latar belakang kapal laut yang sedang kamu tumpangi. Well…tidak ada motivasi cerita atau kisah kepahlawanan epik yang disodorkan di sini. Yang kamu lakukan hanyalah memotong-dan terus memotong tentakel gurita raksasa tadi sejauh mungkin kamu bisa. Sederhana bukan?

Squid slash | screenshot 1

Potong..potong..potong…dan potong

Tipikal permainan arcade reflex yang membutuhkan kecepatan dan koordinasi mata dan jari yang bagus, kloning dari Timberland ini memberimu kontrol yang tidak begitu sulit untuk kamu adaptasikan ke dalam permainan refleksmu. Di sini kamu cukup melakukan tap di atas beberapa virtual joystick yang memperlihatkan pergerakan karaktermu di sisi sebelah kiri, dan kontrol tebasan pedangmu  di sebelah kanan. Tidak ada objektif lain yang rumit di sini, kamu cukup mengkoordinasikan jari dan penglihatan kamu agar tetap membabat habis tentakel gurita tersebut hingga menembus rekor pemotongan kamu sebelumnya.

Squid slash | screenshot 3

Tidakkah kamu merasa kesakitan tuan gurita?

Eits… tapi jangan keburu senang dulu, karena di Squid Slash ini kamu diminta untuk terus waspada terhadap keberadaan duri tajam yang menjadi penghalangmu untuk terus menerus memotong tentakel di sini. Begitu kamu salah posisi saat memotong tentakel dengan kebaradaan duri di atasmu, maka puff…berakhir sudah nyawa nelayan tersebut.

Oleh karena itu selama permainan memotongmu tadi kamu harus bergerak menghindari rintangan tersebut dengan cara berpindah posisi dan jalur lane pemotonganmu ke tentakel yang lain. Kurang lebih ada tiga tentakel dengan empat percabangan jalur yang bisa kamu posisikan agar sukses memotong dengan selamat sejauh mungkin yang kamu bisa. Oh ya, di antara keempat jalur tadi, kamu juga harus mewaspadai tetesan tinta hitam yang jatuh di atasmu, sehingga permainanmu di sini tidak sekedar memotong tentakel ala permainan Timberman saja, namun kamu juga harus survive dari kondisi sekeliling permainanmu di Squid Slash ini.

Squid slash | screenshot 2

Newbie guide untuk menjadi timberman di laut

Dengan presentasi grafis pixelated yang cukup menarik namun berimbang, fokus permainanmu di sini tidak akan teralihkan dengan kemunculan pelengkap visual yang saya rasa sia-sia untuk diimplemetasikan ke dalam game arcade sesederhana Squid Slash. Sebagai penikmat grafis pixel-art saya sendiri sudah terbeli dengan penampilan visualnya yang oke untuk sebuah game gratisan.

Mengenai IAP, well, developer Pixels On Fire benar-benar berbaik hati untuk tidak menyertakan pembelian IAP guna memperkaya pengalaman kamu bermain “endless-cut” di Squid Slash ini. Memang absennya feature pembelian visual kosmetik seperti baju armor atau kapal baru, tentunya akan mengurangi minat kalian untuk menginvestasikan waktu bermain game ini terus-menerus. Namun percayalah, begitu kamu membenamkan game ini di gadget yang kamu miliki, maka kamu akan menjadikannya sebagai game selingan yang layak untuk menemani game utama kamu di saku. Terlebih lagi dengan minimnya iklan yang saya temui saat menulis review game ini.

Squid slash | screenshot 4

Dan malam pun menjelang, saya masih sibuk memotong

Overall, itulah tadi penilaian saya tentang kesederhanaan game Squid Slash yang membuat saya betah untuk menjadikannya sebagai selingan permainan game saya di minggu kedua bulan Agustus ini. Jika kalian berkeinginan untuk melengkapi kantong saku kalian dengan sebuah game endless yang simpel namun tetap memikat untuk dimainkan, maka saya merekomendasikan kesederhanaan Squid Slash ini sebagai partner bermain kamu minggu ini.

Google Play Link: Squid Slash, Gratis

Post Review Squid Slash – Kloning Timberman Yang Lebih Seru Dibandingkan Game Aslinya muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles