Update Review Episode 4 – 11 Agustus 2014
Tidak terasa sudah tiga bulan semenjak terakhir kali review game ini saya update, hal ini tidak mengejutkan memang karena sepertinya Telltale dalam tiga bulan terakhir ini lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan The Wolf Among Us yang baru berakhir bulan lalu. The Walking Dead Season 2 Episode 4 sendiri sebenarnya sudah dirilis dari akhir Juli kemarin, namun karena satu dan lain hal (baca: mudik), saya terpaksa terlambat memainkan dan membuat review episode ini.
Seperti biasanya, The Walking Dead kembali menyajikan cerita yang sangat emosional dan bisa membuat kamu ternganga, hal ini semakin diperkuat karena terjadinya beberapa kejadian penting yang memang sudah diindikasikan dari episode pertama season kedua. Episode 4 bisa dibilang betul-betul tidak memberikan kamu ruang bernafas karena dari episode ini baru dimulai saja kamu sudah harus menghadapi aksi yang menegangkan ala The Walking Dead.
Sayangnya meskipun memiliki kualitas naratif yang luar biasa, secara teknikal episode keempat ini betul-betul merupakan kekacauan. Saya menemukan bebeberapa bug seperti luka di wajah karakter yang menghilang di satu adegan sebelum akhirnya muncul lagi di adegan berikutnya, karakter yang mungkin mati tiba-tiba menghilang dari sebuah adegan selama kurang dari sedetik sebelum muncul secara tiba-tiba layaknya jin (entah ini cerita tentang jin atau zombie), pilihan gerakan ang tidak terdeteksi sehingga saya harus melihat layar game over, serta beberapa kecacatan minor dari segi grafis.
Namun hal paling mengesalkan dari episode empat adalah frame rate yang dimiliki. Untuk game yang seharusnya tidak terlalu memakan kemampuan hardware, The Walking Dead Season 2 Episode 4 nampak sangat putus-putus dan tidak enak dilihat, padahal game ini saya mainkan di PC yang mempunyai kekuatan yang cukup baik. Hal ini jelas sangat mengganggu kenikmatan mengikuti petualangannya Clementine. Semoga saja di episode akhir nanti kita tidak perlu berhadapan dengan masalah teknikal seperti ini lagi ketika melihat akhir kisah sementara Clementine.
Update Review Episode 3 – 16 Mei 2014
Dua bulan setelah perilisan episode kedua, akhirnya The Walking Dead mencapai separuh pertama dari keseluruhan season 2 ini. Dalam episode ketiga seri game ini, Telltale betul-betul totalitas berusaha menyajikan kisah yang brutal di dunia penuh zombie. Meskipun sebelum ini The Walking Dead sering menunjukkan adegan kekerasan, baru di episode inilah beberapa adegan bisa membuat saya melongo dan terbengong-bengong di depan layar.
Dalam episode bertajuk In Harm’s Way ini, kamu betul-betul melihat karakter Clementine yang awalnya sangat polos menjadi semakin dewasa dan semakin mampu bertahan di dunia yang keras. Hebatnya, proses pendewasaan Clementine ini disampaikan dengan betul-betul apik. Jika kamu sudah mengikuti seri ini dari season pertama, dijamin kamu akan melihat Clementine berubah layaknya kamu melihat adik kamu berkembang menjadi seorang remaja.
Satu hal lagi yang menarik dari episode 3 ini adalah hubungannya dengan progres kamu di DLC The Walking Dead 400 Days. Sebelumnya Telltale menjanjikan bahwa apa keputusanmu di DLC ini bisa mempengaruhi cerita di season 2, dan Telltale menepati janji mereka. Meskipun begitu perubahan yang ada sangatlah minor, jadi kalau kamu belum memainkan DLC tersebut pun rasanya tidak akan ada hal penting yang kamu lewatkan.
Overall, episode 3 ini jelas semakin menekankan bahwa kalau kamu merupakan penggemar The Walking Dead atau hanya sekedar penggemar game dengan cerita bagus, maka kamu tidak boleh melewatkan season kedua dari The Walking Dead ini. Tapi kalau sudah sampai episode 3 ini kamu masih juga ragu untuk memainkannya, setidaknya pastikan kamu membeli game ini begitu seluruh 5 episode dirilis.
Update Review Episode 2 – 13 Maret 2014
Setelah 3 bulan menunggu, akhirnya Telltale Games merilis juga episode kedua dari seri yang mengangkat nama mereka menjadi seperti sekarang ini.The Walking Dead Season 2 Episode 2 dirilis minggu lalu pada 5 Maret 2014, namun karena beberapa kesibukan di tim Games in Asia Indonesia, saya baru sempat memainkannya tadi malam. Tanpa basa-basi lagi, langsung saja saya bahas episode kedua dari game super keren ini.
Jujur saja, setelah memainkan episode kedua dari The Wolf Among Us, saya sedikit merasa bahwa The Walking Dead rasanya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan The Wolf Among Us. Tidak seperti The Wolf Among Us yang membuat saya betul-betul penasaran samapai mengulang game-nya berkali-kali demi membuka seluruh pilihan cerita yang ada, saya tidak pernah berminat untuk melakukan hal yang sama di The Walking Dead. Hal ini membuat saya sempat berpikir, sepertinya saya akan mengurangi nilai review saya untuk The Walking Dead Season 2 begitu episode kedua game ini dirilis.
Namun begitu saya memainkan The Walking Dead Season 2 Episode 2 semalam, saya langsung mengurungkan niat saya tersebut. Dari segi grafis, saya jelas tidak bisa membandingkan The Walking Dead dengan The Wolf Among Us, karena kedua game inimemang memiliki art direction yang berbeda. Dilihat dari segi gameplay pun, The Wolf Among Us juga lebih bervariasi dan lebih menarik, sehingga saya pikir kurang adil kalau kedua game ini memiliki nilai yang sama. Tapi tadi malam saya ingat, hal yang membuat The Walking Dead spesial bukanlah gameplay-nya, melainkan perasaan yang diberikan game ini kepada pemainnya.
Selama memainkan The Walking Dead, banyak sekali momen-momen dalam game yang membuat saya menganga dan kehabisan kata-kata karena terkejut. Selain itu banyak juga momen-momen yang membuat saya tersenyum-senyum sendiri melihat berbagai kejadian yang ada di game. Game ini jelas telah dengan sukses menyampaikan apa yang menjadi tujuan utama mereka.
Akhir kata, kalau kamu sudah mengikuti seri game The Walking Dead, melewatkan episode kedua dari season kedua ini jelaslah sangat aneh. Namun kalau kamu belum pernah memainkan game ini sama sekali, mulailah memainkannya dari game pertama sekarang juga!
Review Episode 1 – 19 Desember 2013
Jika kamu sering membaca tulisan saya di Games in Asia Indonesia, mungkin kamu akan sadar kalau saya merupakan gamer yang sangat senang dengan game bercerita bagus. Berbicara soal game dengan cerita bagus di era gaming modern seperti sekarang ini, rasa-rasanya nama Telltale Games lah yang paling sering dibicarakan. Hal ini tidak mengherankan melihat kualitas game mereka sebelumnya seperti The Wolf Among Us atau The Walking Dead Season 1 yang berhasil meraup untung luar biasa besar.
Pada tanggal 17 Desember kemarin, Telltale akhirnya merilis sekuel dari game yang mengangkat nama mereka menjadi sekarang ini, game yang saya maksud tak lain dan tak bukan adalah The Walking Dead Season 2. Sekedar info saja, versi yang saya mainkan untuk review adalah versi PC dari game ini. Selain PC game ini juga tersedia untuk PS3, Xbox 360 dan iOS.
Warning: Perlu diingat juga, karena ini merupakan sekuel dari season pertama, kamu disarankan untuk menyelesaikan season pertama dulu sebelum memainkan season yang satu ini.
Gameplay
Game yang cukup memutar otak dan juga mengaduk perasaan
Saya yakin dengan kepopuleran yang dimiliki sekarang, jumlah orang yang berharap banyak dari variasi gameplay di game-game Telltale semakin berkurang. Masih sama seperti game-game Telltale yang lain, game ini akan jauh lebih menitikberatkan unsur naratif daripada gameplay.
Meskipun begitu, kamu bisa melihat sedikit perkembangan minor dalam urusan gameplay. Perubahan minor yang ada antara lain adalah Quick-Time Event (QTE) yang sedikit lebih bervariasi. Jika sebelumnya QTE yang ada hanya berkisar antara bergerak ke berbagai arah atau memencet tombol tertentu saja, maka di game ini kamu akan ada sedikit variasi seperti menggerakkan mouse mengikuti pola tertentu untuk menyalakan korek atau hal-hal simpel lain yang kalau saya ceritakan lebih lanjut tentunya sudah masuk hitungan spoiler.
Selain QTE, game ini juga masih memiliki eksplorasi linear layaknya game-game sebelumnya. Saat melakukan eksplorasi, kamu dapat mengumpulkan benda-benda yang akan membantu petualanganmu, atau sekedar mengobrol dengan orang-orang di area yang bersangkutan. Karena di game ini kamu akan bermain sebagai Clementine, deuteragonis dari game pertama, maka cukup seru juga saat kita melihat berbagai hal dari sudut pandang Clementine atau bagaimana orang lain memperlakukan dia.
Jujur, saya awalnya saya kurang yakin dengan fakta bahwa di game ini saya akan memainkan Clementine. Keraguan saya muncul karena meskipun Clementine adalah salah satu hal yang membuat game pertama begitu luar biasa, peran karakter utama yang berfungsi untuk melindungi Clementine lah yang membuat game ini sangat emosional. Tapi keraguan saya berhasil dipatahkan oleh Telltale, bermain sebagai Clementine merupakan pengalaman yang sangat fresh.
Sebagai Clementine, kamu bisa melihat bagaimana dunia yang sudah hancur dan dipenuhi dengan zombie terlihat di mata seorang anak-anak. Game kedua ini juga menjadi spesial karena melalui game ini, kita bisa melihat perkembangan Clementine dari seorang anak kecil yang polos, menjadi gadis yang kuat dan mampu bertahan hidup di dunia yang keras. Hebatnya lagi, cerita sedalam itu berhasil disampaikan oleh Telltale hanya dalam dua jam yang saya mainkan di episode pertama.
Intinya, seperti game Telltale yang lain, jika kamu memainkan game ini karena gameplay, maka kamu memainkan game yang salah. Tapi jika kamu memainkan game ini dengan harapan dapat dihibur (atau malah dibuat sakit hati dan depresi) oleh cerita yang luar biasa, game ini sangatlah cocok untuk kamu.
Presentation
Pemandangan indah di dunia yang berantakan
Setting dari The Walking Dead di mana keadaan bumi kacau balau dan dipenuhi zombie tentunya membuat orang akan berpikir game ini tidak akan enak dilihat. Tapi rupanya Telltale berhasil juga mematahkan stigma itu. Masih dengan art direction yang terinspirasi dari komik aslinya seperti di game pertama, tidak banyak perubahan signifikan dari kualitas grafis game ini. Namun Telltale membayarnya dengan desain lingkungan yang sangat menarik untuk dilihat.
Mungkin saja pendapat saya mengenai lingkungan yang enak dilihat cukup dipengaruhi oleh fakta bahwa sebagian dari season 2 episode 1 ini berlokasi di semacam hutan atau perkemahan, tapi entah kenapa hutan di season 2 ini saja terlihat lebih menarik daripada desain lingkungan hutan di season pertama.
Selain desain lingkungan yang apik, season 2 juga memberikan detail lebih terhadap karakter yang ada. Di game ini, kamu bisa melihat ekspresi-ekspresi karakter berhasil digambarkan dengan bagusnya. Contoh terbaik untuk melihat detail ekspresi karakter tentu saja bisa kamu lihat di Clementine.
User Interface minimalis yang tidak mengganggu
Karena game-game dari Telltale memang tidak membutuhkan kontrol yang ribet dan banyak, jadi sudah tentu saja layar kamu tidak akan dipenuhi dengan instruksi atau kotak-kotak shortcut seperti pada game dengan genre lain. Minimnya objek yang mengganggu pandangan di game ini memberikan nuansa cinematic lebih dalam kepada game ini.
Sayangnya, user interface yang ditampilkan saat QTE muncul terkadang nampak kurang jelas. Beberapa kali saya sempat bingung apa yang harus saya lakukan saat perintah QTE muncul. Meskipun begitu, terkadang kebingungan ini dapat memberikan kepuasan tersendiri pada pemain saat berhasil mengetahui apa gerakan yang harus dilakukan saat perintah QTE muncul.
Musik berkualitas namun kurang memorable
Salah satu hal yang sangat saya sayangkan dari The Walking Dead Season 1 adalah kurang berkesannya musik-musik yang ada di dalam game. Hal ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan season kedua. Meskipun momen-momen dalam game ini diiringi dengan musik yang sangat enak dan cocok dengan suasana dalam game, musik-musik dari game ini belum bisa membuat saya tertarik seperti musik dari game JRPG atau game seperti Braid dan Bastion.
Pricing
Masih sama dengan game Telltale yang lain, The Walking Dead Season 2 akan dirilis secara episodik dengan total 5 episode. Saat review ini ditulis hanya versi PC dan PS3 yang sudah dirilis. Untuk informasi lebih lanjut, kami akan update saat platform lain juga sudah mendapatkan game ini.
Windows/Mac: $24,99 untuk season pass (5 episode sekaligus, akan ada update begitu episode yang selanjutnya dirilis). Untuk versi ini kamu bisa membelinya di official website Telltale ataupun di Steam.
PS3: $4,99 untuk episode pertama, season pass saat ini belum tersedia tapi Sony menjanjikan harga yang kamu dapat akan lebih murah dibandingkan membeli seluruh episode satu-persatu.
PS Vita: Coming soon, tapi seharusnya akan memiliki harga yang sama dengan PS3.
iOS: Rp. 49.000 untuk episode pertama dan Rp. 139.000 untuk season pass (episode ke 2-5).
Verdict
Tanpa panjang lebar lagi hanya ada beberapa poin yang hendak saya sampaikan:
- Kalau kamu senang dengan cerita bertema zombie = beli game ini!
- Kalau kamu senang dengan cerita yang bagus dan menyentuh = beli game ini!
- Kalau kamu bosan dengan game yang memiliki gameplay repetitif = beli game ini! Meskipun gameplay dari game ini juga sebenarnya repetitif, tapi kan gameplay bukanlah hal utama dari game-game Telltale.
- Kalau kamu tidak terlalu tertarik dengan game ini meskipun telah membaca review saya = tetap beli game ini dan coba mainkan sendiri ;)
Webstore link: The Walking Dead Season 2, $24,99 (Season Pass)
Steam link: The Walking Dead Season 2, $24,99 (Season Pass)
PSN link: The Walking Dead Season 2, $4,99 (1 Episode)
Apple App Store Link: The Walking Dead Season 2, Rp. 49.000
Post [Update] Review The Walking Dead Season 2 – Game Pengaduk Perasaan Terbaru Dari Telltale muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.