Nintendo merupakan salah satu perusahaan game tertua di dunia. Sebagai raksasa di industri game, Nintendo bisa bertahan dengan memegang teguh nilai-nilai dan mindset yang telah lama ada bersama mereka dari puluhan tahun yang lalu. Sayangnya untuk sebuah industri yang mengalami pengembangan begitu cepat setiap tahunnya, apa yang Nintendo lakukan malah bisa menjadi bumerang untuk mereka sendiri.
Hal ini belum lama terbukti melalui keluarnya salah seorang pegawai senior di Nintendo yaitu Dan Adelman. Adelman adalah orang yang bertanggung jawab untuk menarik dan membantu para developer indie agar game mereka bisa masuk ke dalam console atau handheld Nintendo secara digital. Kepiawaian Adelman bisa terlihat dari salah satu hasil kerja terakhir dia yaitu sukses mendorong Shovel Knight di eShop dengan berbagai promosi dan bantuan marketing, sehingga Yacht Club Games selaku developer Shovel Knight bisa memperoleh penjualan yang cukup fantastis.
Ada beberapa hal menarik sehubungan dengan keluarnya Adelman dari Nintendo, dan sebagai permulaan cerita ini kamu bisa cek dulu tweet di bawah ini.
Happy to announce I reached an arrangement w/ @NintendoAmerica whereby I can tweet again. Arrangement includes my not working there anymore.
— Dan Adelman (@Dan_Adelman) August 4, 2014
Kamu mungkin bertanya-tanya kenapa Adelman harus keluar terlebih dulu dari Nintendo untuk bisa menggunakan Twitter lagi. Jawabannya terletak pada kejadian yang terjadi di bulan September 2013 lalu. Adelman merupakan orang yang bisa dibilang cukup blak-blakan, dia merupakan orang yang tidak ragu untuk menyatakan ketidak setujuan dia akan keputusan perusahaan tempat dia bekerja meskipun lawan bicaranya adalah orang pers.
Layaknya Sony yang memiliki Shahid Kamal Ahmad sebagai penghubung antara indie dengan PlayStation, serta Microsoft yang memiliki Chris Charla sebagai salah satu orang yang bertanggung jawab atas ID@Xbox, peran Adelman tidak berbeda jauh dengan mereka. Sama juga seperti Shahid dan Charla, Adelman juga termasuk orang yang hobi menggunakan Twitter untuk berkomunikasi dengan developer ataupun fans.
Lihat Juga: [Updated] 10 Game Indie Terbaik Untuk PC dan Console
Pada September 2013, Adelman dengan sifat blak-blakannya mengkritisi Nintendo tentang kebijakan mereka yang sangat sensitif dalam menerima game sehingga game indie super populer seperti Binding of Isaac tidak bisa masuk ke platform milik Nintendo. Tidak dijelaskan apakah Binding of Isaac ditolak hanya karena memiliki konten religius, atau ada alasan lain juga, yang jelas setelah kejadian ini Nintendo memutuskan bahwa setiap kali Adelman berbicara dengan pers maka dia harus ditemani orang PR, dan dia juga harus mengurangi penggunaan Twitter. Tidak lama kemudian masih di bulan yang sama, Adelman menerima pertanyaan melalui Twitter tentang pandangan dia akan peraturan konyol Nintendo yang berhubungan dengan region-lock. Lagi-lagi Adelman menyatakan pendapatnya tanpa ragu. Menurut dia region-lock adalah suatu hal yang buruk yang masih dipegang Nintendo sekarang. Pernyataan ini jelas membuat Nintendo cukup kalang kabut dan memutuskan bahwa Adelman tidak diperbolehkan lagi bertemu pers atau menggunakan Twitter. Pelarangan ini jelas membuat banyak fans tidak suka, dan sebagai gantinya Nintendo menawarkan akun Twitter Adelman untuk dipegang oleh orang PR, sesuatu yang tentu saja ditolak Adelman.
Tidak banyak orang yang mengerti apa yang membuat Nintendo begitu kolot di tengah industri game yang sedang berkembang ini. Mulai dari tidak adanya sistem akun sebaik Microsoft dan Sony, ketertutupan mereka, dan sifat yang terlalu pemilih dalam menerima game, serta region-lock yang fungsinya jelas hanya menyusahkan penggemar mereka.
Tapi menurut Adelman Nintendo sudah mulai melakukan berbagai perubahan, contohnya seperti yang dia nyatakan ketika diwawancarai oleh situs Kotaku adalah bagaimana dulu Nintendo memiliki peraturan bahwa developer indie yang mau game mereka diterima Nintendo harus bekerja di sebuah kantor, tidak boleh sekedar tim kecil yang bekerja di rumah. Untungnya peraturan konyol itu sudah dihapuskan sekarang, dan hal ini jelas bisa mengindikasikan perubahan-perubahan lain ke arah yang lebih baik. Sekarang ini, Adelman berusaha untuk membuka usaha barunya sendiri, yaitu bekerja sebagai semacam agen marketing dan bisnis untuk membantu para developer indie. Hal ini dia putuskan karena menurut dia kebanyakan developer indie terdiri dari orang yang terlibat langsung dalam proses pengembangan saja. Jarang ada developer indie yang bekerja khusus di bidang marketing, ekonomi, bisnis, dan lain sebagainya. Dia berharap dengan bisnis barunya ini, dia bisa banyak membantu banyak developer indie agar bisa lebih terdengar lagi namanya di kalangan gamer.
Setelah kepergiannya di Nintendo, Adelman jadi sangat aktif di media sosial seperti Twitter dan Ask.fm. Jika kamu tertarik untuk belajar banyak tentang marketing dan bisnis di industri game, saya sarankan kamu mengunjungi laman Ask.fm dia, karena banyak sekali ilmu yang bisa kamu ambil di sana.
Akhir kata saya hanya bisa mengucapkan “semoga sukses” untuk Dan Adelman. Selain itu saya juga berharap semoga ke depannya Nintendo bisa lebih sadar diri bahwa ketertutupan mereka itu bukanlah suatu hal yang baik untuk dipertahankan di era modern seperti sekarang ini. Apapun yang terjadi dengan Nintendo atau Adelman setelah ini, saya merasa industri game saat ini jelas butuh lebih banyak orang seperti Dan Adelman.
Header Image via Tyrone RodriguezPost Dan Adelman – Jebolan Nintendo Yang Bisa Menyelamatkan Para Developer Indie muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.