Badan pengatur iklan (ASA) di Inggris baru saja memberikan larangan kepada Electronic Arts untuk memberi label “game gratis” kepada Dungeon Keeper dalam setiap bentuk promosi mereka. Ini dilakukan karena Dungeon Keeper mempunyai banyak batasan untuk bisa disebut sebagai sebuah game gratis untuk dimainkan.
Semua ini bermula dari seorang pemain yang merasa bahwa Dungeon Keeper meminta terlalu banyak dan membuat dirinya menunggu lebih dari satu hari hanya untuk bermain secara singkat. Orang tersebut kemudian melaporkan Dungeon Keeper kepada ASA. Pada akhirnya ASA memutuskan untuk membela konsumen dan meminta EA untuk mencabut label gratis dan wajib menjelaskan dengan lengkap sehingga pemain tahu bagaimana proses IAP sebelum mereka mengunduhnya.
Free-to-Play memang sudah menjadi sesuatu yang umum sekarang, namun harus diakui bahwa EA sudah keterlaluan. Perusahaan yang memenangkan penghargaan perusahaan terburuk di Amerika selama dua tahun berturut-turut ini menggunakan seri Dungeon Keeper yang sudah ada dari tahun 1997 dan menjejalinya dengan IAP dengan harapan orang-orang mau membayar demi memainkan game yang mungkin menemani masa kecil mereka. Singkat cerita, gamer merasa dihina. Bahkan sang CEO juga mengakui bahwa Dungeon Keeper adalah kesalahan besar.
GIA juga menemukan hal yang serupa ketika Billion mengulas Dungeon Keeper. Berikut ini dua buah paragraf yang saya kutip dari ulasan tersebut:
Hanya terdapat satu jenis IAP yang bisa kamu beli, yaitu gem. Gem tersebut dapat digunakan untuk mempercepat pembangunan, membeli gold & stone secara instan, dan yang paling parah adalah digunakan untuk menambah persentase resources sebanyak 40% yang kamu dapatkan hanya selama satu minggu saja dengan harga Rp 69.000 (alamak!!!).
Gawatnya lagi, IAP yang terakhir seolah-olah menjadi IAP wajib bagi kamu yang ingin serius memainkan game ini karena apabila kamu ingin serius bermain dan tidak memakai IAP tadi maka resources yang kamu dapat akan sangat terbatas sekali seperti yang sudah saya jelaskan di beberapa paragraf di atas. Kejam, bukan?
Sebenarnya Free-to-Play tidaklah harus seperti ini. Ada banyak game F2P yang bisa meraup untung banyak dan tetap fun untuk dimainkan. Lagi pula apa yang EA harapkan dengan sistem seperti ini? Apakah EA berpikir bahwa pemain yang sedang kesal menunggu akan membeli? Bukankah lebih mungkin bagi gamer untuk kesal dan menghapus game tersebut.
Walaupun saya belum pernah memainkan Dungeon Keeper namun saya pernah mengalami pengalaman serupa di RollerCoaster Tycoon® 4 Mobile™. Saya membayar Rp. 35.000 berharap untuk mendapatkan sebuah game yang solid dan mungkin membangkitkan nilai nostalgia namun ternyata dikecewakan dan bahkan pada satu titik saya merasa dihina. Bayangkan saja membangun wahana yang bagus bisa membutuhkan 2 hari! Untungnya sekarang Atari sudah memperpendek jam tunggunya namun tetap saja saya sudah tidak merasa tertarik lagi.
Saya cukup senang bahwa ada kejadian seperti ini. Semoga para developer rakus sadar bahwa mereka harus memperlakukan para pemain secara hormat sebelum meminta uang mereka. Saya secara pribadi tidak keberatan dengan F2P, bahkan saya dengan senang hati (dan sudah) membeli IAP jika saya rasa saya menikmati game tersebut.
Just for fun: Apa game IAP favorit kamu? Sampaikan lewat komentar di bawah.
Post EA Tidak Boleh Lagi Menyebut Dungeon Keeper Sebagai Game Gratis muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.