Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Google Membawa Kualitas Grafis Smartphone Ke Tingkat Selanjutnya Dengan Android “L”

$
0
0

Melalui acara Google IO yang berlangsung kemarin, Google mengumumkan versi operating system Android terbaru mereka yang diberi kode “L”. Selain perubahan interface yang semakin flat dan sederhana, Google juga memamerkan kebolehan Android “L” dari segi gaming dengan mendemokan Rivalry.

Rivalry ini adalah sebuah demo teknologi yang menunjukkan kekuatan Unreal Engine 4 yang didukung oleh hardware NVIDIA Tegra K1. Seperti yang bisa kamu lihat sendiri di atas (kualitas 720p please) hasilnya sangat bagus dan saya sendiri sudah tidak sabar untuk mencoba game smartphone yang bisa memanfaatkan Unreal Engine 4 dan NVIDIA Tegra K1 (salah satu SoC terkencang saat ini), walaupun berbicara secara realistis mungkin game yang memanfaatkan hardware seperti ini baru akan muncul tahun depan. NVIDIA Tegra K1 sendiri akan mulai tersedia untuk umum lewat tablet Xiaomi Mi 3 minggu depan di Cina.

Lihat Juga: NVIDIA Umumkan Tegra K1, Chip Mobile Setara PlayStation 4

Rivalry | Screenshot 1

Lalu apa andil dari si Google dalam demo teknologi ini? Rivalry sebenarnya sudah pernah dibuat oleh Epic dengan menggunakan sistem PC high-end. Google kemudian menghubungi Epic dan menantang mereka untuk membuat Rivalry untuk versi mobile hanya dalam 3 minggu. Mereka akhirnya berhasil melakukan porting dalam 3 minggu berkat hardware Tegra K1 yang sangat bertenaga dan juga Google AEP (Google Extension Pack).

Google AEP yang diperkenalkan dalam versi Android “L” adalah sebuah kumpulan API yang dapat memperkaya fungsionalitas dari OpenGL ES 3.1. Dengan Google AEP, Google berharap untuk memperkecil jarak antara grafis DX11 PC dengan mobile.

Rivalry | Screenshot 2

Cukup keren untuk melihat Google mulai memperhatikan game dari waktu ke waktu setelah sempat ‘terbengkalai’ beberapa tahun lalu. Sekedar mengingatkan beberapa improvement Google belakang ini adalah pembagian genre yang lebih detail, Google Play service, dan sekarang Google AEP.

Namun jika saya boleh berkomentar maka rasanya Google perlu terlebih dahulu memperhatikan para developer dan mengatasi masalah utama mereka (dalam urusan merilis game di Google Play tentunya), karena para developerlah yang membuat game. Kebanyakan developer merasa enggan untuk merilis game mereka di Google Play karena faktor bajakan, fragmentasi dan berbagai hal lain. Begitu hal ini sudah dapat diminimalkan maka kita gamer Android akan jauh lebih bahagia dan tidak akan ada lagi menunggu 1 sampai 2 tahun hibahan porting game dari iOS.

Post Google Membawa Kualitas Grafis Smartphone Ke Tingkat Selanjutnya Dengan Android “L” muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles