Squaresoft dan Enix dulu merupakan dua raksasa JRPG. Berbagai game yang dihasilkan dua perusahaan ini selalu sukses di pasaran, bahkan menjadi legenda. Sebut saja berbagai judul seperti seri Final Fantasy, Front Mission, seri Mana, dan seri Chrono dari Squaresoft serta seri Dragon Quest, Star Ocean, dan Valkyrie Profile dari Enix. Jadi pada saat dua perusahaan ini digabung, tidak heran kalau harapan banyak penggemar JRPG sangatlah besar.
Sayangnya, setelah kepergian Hironobu Sakaguchi, kreator seri Final Fantasy, dan bergabungnya Squaresoft dengan Enix, perusahaan ini malah lebih sering mengecewakan penggemarnya dari sebelumnya. Memang mereka masih menghasilkan berbagai judul berkualitas seperti seri Kingdom Hearts, The World Ends With You, Final Fantasy XIV: A Realm Reborn, Radiata Stories (yang ini sih memang favorit saya pribadi), dan lain sebagainya.
Tapi untuk setiap kebaikan yang mereka lakukan, ada saja keputusan-keputusan aneh seperti merilis dua sequel dari Final Fantasy XIII meskipun pandangan fans tentang game ini bisa dibilang cukup campur aduk (baca: banyak fans yang benci game ini), merilis Final Fantasy XIV terlalu terburu-buru sampai harus dirilis ulang (untungnya rilis ulangnya berkualitas bagus), dan yang menurut saya paling aneh dan merugikan fans adalah tidak dirilisnya Final Fantasy Type-0 di luar Jepang.
Jika kamu tertarik dengan pelajaran sejarah singkat tentang Final Fantasy Type-0, cek pembahasan saya di sini,
Final Fantasy Type-0 yang dirilis tahun 2011 di Jepang merupakan sebuah game action RPG yang sangat canggih. Game ini adalah satu dari sedikit game PSP yang menggunakan dua UMD. Jujur saja, melihat Final Fantasy Type-0 beraksi langsung cukup mengejutkan karena game ini terlihat memiliki kualitas grafis dan gameplay yang sangat “wow” untuk ukuran handheld yang dirilis tahun 2004 seperti PSP.
Dikarenakan pada saat dirilis tahun 2011 lalu PSP sudah mulai memasuki akhir usianya, banyak rumor mengatakan bahwa Square Enix memutuskan (sebuah keputusan yang sangat-sangat bodoh) untuk tidak merilis game ini di luar Jepang meskipun proses lokalisasi sudah selesai. Untungnya ada sekumpulan fans yang turun tangan untuk mentranslasikan game ini dalam bahasa Inggris, dan setelah hampir tiga tahun bekerja akhirnya fan-translation ini dirilis ke publik dalam bentuk patch.
Sebagai gamer yang sudah menantikan untuk mencoba game ini, saya pun segera menyalakan PSP saya lagi untuk mencoba pengalaman bermain sebagai murid-murid Class Zero dari Magic Academy Peristylium Suzaku, sebuah sekolah sihir campur militer yang terletak Dominion of Rubrum.
Saat baru memulai permainan, saya cukup takjub dengan grafis yang dimiliki game ini. Final Fantasy Type-0 memiliki kualitas grafis yang mengingatkan saya akan game PSP lain seperti Final Fantasy VII Crisis Core atau Kingdom Hearts Birth By Sleep, namun dengan kualitas yang nampak lebih detail.
Di awal permainan saya disajikan dengan tiga karakter dari Class Zero yang memiliki gaya bertarung berbeda-beda. Di sini, pemain bebas untuk memilih karakter mana yang akan mereka kendalikan dengan dua anggota party lainnya akan dikendalikan oleh AI. Nantinya game ini akan mengizinkan kamu untuk memilih 14 anggota Class Zero yang semuanya memiliki gaya bertarung berbeda-beda. Gameplay battle dalam game ini cukup mengingatkan saya akan Kingdom Hearts, bedanya hanya dalam game ini kamu tidak akan bisa melompat sesuka hati seperti di Kingdom Hearts.
Masing-masing karakter yang ada memiliki kemampuan untuk menyerang menggunakan senjata ataupun sihir. Karena memang memiliki genre action RPG, jangan harap musuh kamu akan berhenti diam menunggu untuk kamu serang. Kamu harus selalu menghindari atau melindungi diri kamu dari mereka sambil melakukan serangan-serangan untuk membunuh mereka.
Jika kamu merasa malas untuk menghabisi seluruh musuh yang ada di area, kamu juga bisa memilih untuk membunuh leader yang ada di area itu saja dan kamu sudah dihitung memenangkan area tersebut. Musuh-musuh tersisa yang belum mati saat leader sudah tumbang akan berlarian dan bisa kamu kejar. Musuh yang sudah menyerah tersebut akan memberikan berbagai jenis item seandainya kamu todong. Jadi game ini tidak hanya memaksa kamu untuk menghabisi musuh secara membabi buta, tapi juga memberikan kamu pilihan untuk mempersingkat battle dengan berbagai jenis item sebagai kompensasinya.
Satu hal yang sangat menarik dari Final Fantasy Type-0 adalah sistem summon yang dimiliki. Jika dalam game Final Fantasy lain summon yang kamu panggil hanya muncul sekejap saja untuk melakukan serangan kuat, maka dalam Type-0 setelah kamu melakukan summon kamu dapat mengendalikan summon tersebut sesuka hati. Bayangkan saja kamu bisa menghabisi musuh sesuka hati di atas kuda sebagai Odin, pengalaman yang jelas berbeda dibandingkan sekedar menonton animasi Odin yang melakukan Zantetsuken ke musuh.
Sayangnya setelah menggunakan summon, karakter yang melakukan summon tersebut tidak akan bisa digunakan lagi sampai misi selesai, jadi sebaiknya jangan asal gunakan kemampuan summon ini sesuka hati kamu.
Selain berbagai feature dan sistem yang menarik, Final Fantasy Type-0 juga memiliki beberapa mekanisme yang mungkin tidak cocok untuk banyak gamer. Salah satu contohnya adalah game ini cukup kejam padamu jika sampai seluruh anggota party kamu mati dalam misi. Karaktermu tidak akan mengulang dari cutscene terdekat, tapi harus load dari save point terakhir. Jadi bagi kamu gamer modern yang biasa dimanjakan dengan checkpoint dan auto-save, sebaiknya pastikan kalian rajin-rajin melakukan save game.
Bagian lainnya yang menurut saya sangat mengganggu adalah kontrol kamera. PSP merupakan handheld yang hanya memiliki satu analog saja, dan tentu saja satu analog itu dimanfaatkan untuk menggerakkan karakter. Lalu bagaimana dengan mengendalikan kamera? Well, kamu bisa menggunakan D-pad kamu untuk melakukannya. Jika dijelaskan dengan kata-kata mungkin terdengar biasa, tapi kalau kamu tahu wujud fisik PSP, mengertilah bahwa kontrol karakter dan kamera di game ini sangatlah sulit dikuasai.
Sampai di situ saja saya mencoba game yang telah saya nanti-nantikan ini. Apa yang saya paparkan di atas hanyalah satu jam (atau kurang) pertama dari Final Fantasy Type-0. Hal tersebut tidak mencakup 5% dari game yang sangat besar ini. Bahkan Final Fantasy Type-0 memiliki beberapa hal yang tidak akan kamu temukan di Final Fantasy modern seperti world map dan airship.
Saya pribadi sepertinya akan lebih memilih untuk menunggu versi HD yang akan Square Enix rilis entah kapan, sehari sebelum pergantian milenium mungkin. Tapi beberapa aspek dalam game, terutama urusan kontrol, saya yakin akan dapat lebih dinikmati gamer secara maksimal dengan controller console atau handheld yang lebih modern seperti PS Vita.
Meskipun begitu seandainya kamu tidak sabar untuk memainkan action RPG berkualitas ini, versi PSP juga bukanlah hal yang buruk jika kamu masih terbiasa dengan teknologi berusia 10 tahun yang dimiliki. Namun tentunya untuk bisa memainkan versi PSP cukuplah sulit karena kamu harus memiliki terlebih dulu copy versi Jepang, membuat ISO dari UMD-nya, memasang patch translasi sendiri, serta melakukan satu atau dua hal ilegal kepada PSP milikmu.
Jika kamu masih tetap penasaran juga dengan versi PSP game ini, kamu bisa mendapatkan UMD versi Jepang Final Fantasy Type-0 melalui situs Play-Asia. Sedangkan untuk patch translasinya bisa kamu dapatkan di blog tim translator game ini.
Lihat Juga: 10 RPG Modern Terbaik Menurut Games in Asia
Selamat bermain bagi kamu yang tidak sabar menunggu versi HD, dan selamat menunggu bagi kamu yang cukup sabar untuk memainkannya di PS4, Xbox One, dan semoga PS Vita juga.
Post Final Fantasy Type-0 – Dosa Besar Square Enix Kepada Fans muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.