Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Review Angry Birds Epic – Casual RPG Untuk Segala Usia

$
0
0

Akhir pekan minggu lalu merupakan momen yang cukup dipadati oleh beberapa aplikasi game menarik yang layak untuk dimainkan di iOS dan Android. Namun dari sekian judul game yang saya temui, nama Angry Birds ternyata terbukti masih memiliki magnet tersendiri bagi saya untuk mencoba penawaran gameplay baru yang diusung oleh developer Rovio.

Lihat Juga: Preview Angry Birds Epic  – Babak Baru Pertarungan Burung Pemarah Dan Babi Pencuri Telur

Lewat game Angry Birds terbarunya kali ini, Rovio mengajak player untuk menikmati gameplay RPG yang dimodifikasi sedemikian rupa agar bisa muat di kantong perjalananmu. Angry Birds Epic sendiri memposisikan dirinya sebagai game casual RPG yang enggan memberimu kompleksitas bermain RPG seperti di console, namun konsisten memberimu sensasi sebuah battle ala game RPG yang cukup mengasyikkan untuk kamu mainkan.

Angry Birds Epic Screenshots 2

Sama seperti tradisi game Angry Birds sebelumnya, Angry Birds Epic tidak mengusung plot cerita yang terlalu berat untuk memberimu alasan dalam menghajar setiap babi yang kamu temui. Di sini kamu tetap disuguhi dengan plot pencurian telur oleh para babi-babi jahat (bad piggies), yang lagi-lagi menjadi inti cerita dari perseteruan mereka di game RPG Angry Birds Epic ini.

Sebagai game RPG, Angry Birds Epic melucuti aspek eksplorasi dan story hingga akhirnya menyisakan aspek battle dan gear customization yang jauh dari kesan rumit layaknya game RPG pada umumnya. Dengan gaya casual RPG yang diusungnya, petualangan kalian di sini dipresentasikan lewat eksplorasi overworld map yang memperlihatkan poin encounter dari setiap masing-masing battle yang bisa kalian lakukan.

Untuk battle-nya sendiri, Angry Birds Epic mengadopsi sistem turn-based RPG layaknya Final Fantasy klasik, namun dengan balutan permainan swipe dan release ala Angry Birds yang mudah untuk dimainkan. Di sini Red Bird dan kawan-kawan berbagi peran dalam berbagai class tipikal game RPG seperti warrior, mage, cleric, pirate, dan hunter, untuk menghadapi para babi di setiap encounter yang kamu lihat di overworld map.

Angry Birds Epic | Screenshot 1

Masing-masing pertempuran yang kamu temui mengharuskanmu untuk mengalahkan 1 hingga8 babi yang terdiri dari berbagai macam variasi lawan, mulai dari minion, boss, dan heavy boss. Untuk itu kamu harus rajin mengamati tipe babi apa yang kamu lawan lewat bantuan tooltips yang bisa kalian akses dengan cara menahan tap di atas lawan. Layaknya permainan game RPG, pertempuran di Angry Birds Epic-pun diwarnai aksi buff & debuff yang membuat strategi bertempurmu semakin taktis. Selain itu, Stars yang biasanya menjadi penilai performamu dalam bermain Angry Birds sekarang menjadi penentu seberapa banyak kamu mendapatkan reward di loot roulette pada akhir pertempuran.

Loot sendiri merupakan aspek terpenting di Angry Birds Epic. Untuk mendapatkan equipment yang kamu perlukan, kamu harus membeli resep crafting lewat sejumlah toko yang tersebar di overworld map, baru setelah itu kamu bisa memanfaatkan loot yang kamu peroleh untuk membuat perlengkapan tempur di crafting menu. Selain bahan baku loot yang saya sebutkan tadi, Crafting sendiri memerlukan essence of friendship untuk meningkatkan random chance dari kualitas item yang kamu buat. Sehingga mau tidak mau kamu harus meng-invite beberapa temanmu untuk bermain agar bisa mendapatkan stok essence of friendship gratisan dari mereka.

Angry Birds Epic Screenshots 1

Yang menarik, tidak ada sistem energi yang membatasimu melakukan battle di Angry Birds Epic, sehingga kamu bebas mengulangi battle berkali-kali demi mendapatkan loot yang kamu perlukan untuk kebutuhan crafting. Entah disengaja atau tidak, aktivitas grinding yang repetitif ini terkadang membuat saya jenuh bermain. Namun di satu sisi, ketika saya tidak ada aktivitas lain untuk dikerjakan, saya pun kembali hanyut dalam agenda saya mengumpulkan loot reward sebanyak-banyaknya.

Dari segi presentasi grafis, harus saya akui bahwa Rovio benar-benar jago memoles game Angry Birds Epic agar sesuai dengan tema medieval fantasy yang diusungnya. Melihat goresan gambar tangan overworld map di bagian loading-nya saja sudah memberikan kesan yang “wah” untuk sebuah game casual RPG, apalagi setelah kalian melihat efek animasi dari setiap battle-nya nanti.

Angry Birds Epic Screenshots 3

Angry Birds Epic Screenshots 5

Berbicara soal IAP, boleh dibilang Rovio agak sedikit pelit dalam menawarkan paket lucky coins yang kamu butuhkan untuk keperluan premium crafting dan membeli potion/power-up di saat genting. Untuk kisaran IAP dengan harga menengah yang paling terjangkau (Rp.35000), kamu hanya mendapatkan 60 lucky coins yang cukup sekedar memenuhi kebutuhan 3x legendary crafting-mu, serta membeli 6 botol potion di tengah-tengah pertempuran.

Gambaran IAP ini mulai terasa mahal jika kamu berniat mengejar beberapa equipment yang dikategorikan sebagai legendary, karena kamu bakal membutuhkan setidaknya 200 lucky coins (Rp.106000) untuk beberapa kali roll demi sebuah random item yang kamu butuhkan. Itupun belum termasuk item atau weapon crafter seperti diamond cauldron dan golden anvil yang harganya mencapai ratusan lucky coins.

Overall, meskipun awalnya bermain RPG secara casual kedengarannya bukanlah hal yang menarik untuk dicoba, Angry Birds Epic boleh dibilang sukses memberikan pengalaman bermain RPG on the go yang menarik untuk di coba minggu ini.

Apple Apps Store Link: Angry Birds Epic, Gratis

Google Play Link: Angry Birds Epic, Gratis

Post Review Angry Birds Epic – Casual RPG Untuk Segala Usia muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles